Pertama-tama kau mau minta maaf yang sebesar-besarnya karena keterlambatan update. aku benar-benar sibuk minggu ini dan mungkin selama beberapa bulan kedepan juga akan sama. jadi maafkan diriku jika next part juga akan mengalami keterlambatan update. aku hanya mempunyai waktu luang dihari sabtu sore dan minggu untuk mengetik.
ok. kalau begitu Let's enjoy this part xoxo
–––––––––––––––––––––––––––––––––––––––You sleep, here in my arms
Where the world just shuts down for awhile
Blindly, you came to me
Finding peace and belief in this smile
Find some peace and belief in this smile.Boyce Avenue - Find Me
–––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
“Leo. Leo. Leo” panggilku berulang kali karena melihatnya yang saat ini tengah memukuli pria tersebut tanpa henti. Bahkan saat ini Leo tengah duduk diatas perut pria tersebut, dan menghujamkan pukulan bertubi-tubi.
Tangan kekar Peter masih menghalangi diriku untuk mendekati tempat Leo. aku mengedarkan pandanganku berharap seseorang dapat menghentikan Leo saat ini. tapi yang kutemukan adalah tatapan ketakutan di wajah mereka melihat aksi Leo saat ini. bahkan aku melihat beberapa dari mereka mulai berkeringat.
Mataku membesar melihat pria yang sedang di pukuli Leo tiba-tiba saja menutup matanya. Dan anehnya Leo tidak peduli dengan hal itu. Ia masih setiap menghujamkan pukulannya berulang kali.
Aku bergerak untuk mendekati tempat Leo setelah melihat pria tersebut sepertinya telah kehilangan kesadarannya. Tapi lagi lagi tangan kekar Peter menahanku untuk bergerak.
“MENYINGKIR DARI HADAPANKU” ucapku dengan nada sedingin mungkin. Aku tidak tau apa yang sedang terjadi dengan diriku. bagaimana bisa aku mengatakan hal tersebut pada pria sedingin Peter. Tapi yang ada di kepalaku sekarang adalah mendekati tempat Leo dan menenangkannya. ‘Jika aku adalah alasan dirinya kehilangan control seperti ini. maka hanya akulah yang dapat menenangkannya’. Ucapku dalam hati.
Tangan Peter yang tidak lagi menahanku membuatku segera berlari kecil ke arah Leo. Pria di depannya terlihat begitu mengenaskan saat ini. melihat pria tersebut membuatku sadar seberapa marahnya Leo saat ini. aku tidak tahu apakah pria tersebut telah meninggal atau hanya sekedar kehilangan kesadarannya.
Tanpa pikir panjang aku langsung memeluknya dari samping tubuhnya. Memeluknya dari samping seperti ini membuat kepalaku masuk kedalam dekapannya. “Tolong hentikan” ucapku disaat Leo masih saja memukuli pria yang saat ini tengah terbaring tidak berdaya di bawahnya. “aku mohon hentikan” ucapku disertai isak tangis. ‘mengapa kau bisa seperti ini hanya karena diriku?’ aku mempererat pelukanku padanya, agar dia tau bahwa aku telah berada disisinya dan baik-baik saja.
Sebuah sentuhan di rambutku membuatku mendongakkan kepalaku. “hey kenapa kau menangis?” tanyanya yang membuatku dapat melihat langsung manic matanya. Kemarahan yang sebelumnya menghiasi manic hijau matanya sedikit demi sedikit mulai memudar. Dia menyeka air mata yang telah membasahi pipiku. “maaf darahnya mengotori wajahmu” ucapnya lalu menoleh kebelakang.
Peter datang dengan membawa sebuah sapu tangan di salah satu tangannya. Leo meraih sapu tangan tersebut lalu membersihkan darah yang menurutnya mengotori wajahku. ‘bagaimana bisa dia setenang ini setelah memukuli seseorang hingga kehilangan kesadarannya?’.
Tiba-tiba saja aku merasakan tubuhku diangkat ke udara. Aku mendapati Leo tengah menggendongku ala bridal style. “apa yang kau lakukan?” tanyaku melihat dirinya yang dengan entengnya menggendongku di depan banyak orang.
KAMU SEDANG MEMBACA
BILLIONAIRE
ChickLitJika dia berpikir akan menjadikanku salah satu permen karetnya -Habis manis sepa dibuang- berarti dia salah memilih wanita. Aku pastikan tidak akan menjadi permen karetmu Mr. Daxon -Kynthia Adora Birclay- Aku akan segera membawamu keranjangku sayang...