Hopeless pt. 2

141 27 9
                                    

/nendang pintu/ HALO AKU KEMBALI!!! kangen ga??? /krik krik/

Selamat Hari Raya Idul Adha bagi yang merayakan 🙏

Stay safe dimana pun kalian berada ❤️

Maaf banget baru update, semoga chapter ini tidak mengecewakan wkwk. Btw, iya, kalo ending chapter ini agak ga masuk akal dan belok-belok, gausah khawatir, alurnya tetep sama kok hehe (yaudah maaf lagi kalo bingung sama penjelasan ini)

Enjoy!

✨🌫️☀️

"Kok Jennie bisa ya bilang gitu, gw masih bingung aja" ucap Taehyung sambil mengerutkan dahinya, menyudahi keheningan diantara mereka.

Jisoo menggeleng, "malah yang jadi pertanyaan gw, kenapa pas banget kejadian itu, tiba-tiba ada klinik..."

"Gw mau omongin ini dari kemarin, tapi, gw selalu lupa" sambung Jisoo.

"Terus yang lu pikirin tentang klinik apa?" tanya Taehyung penasaran.

"Semuanya udah di setting" gumam Jisoo pelan.

✨🌫️☀️

Taehyung pun mengadakan pertemuan mendadak. Hanya dia, Jisoo, dan Namjoon.

"Coba, Jis, lu bilang ke Namjoon"

Jisoo menghembuskan napas, "ngerasa aneh ga? Pas ada kejadian Jennie ditusuk terus tiba-tiba ada klinik?" tanya Jisoo ke Namjoon.

Namjoon mengangguk singkat dengan wajah serius.

"Gw mikir... kalo semuanya udah di atur" ucap Jisoo, "aneh aja, pertama kita dapet tour gratis, pas di pesawat kecelakaan, dan sekarang kita semua kejebak disini"

"Maksud lu, ada orang-orang yang sengaja udah ngatur semua ini? Buat kita?"

"Random emang. Tapi, bisa jadi" jawab Jisoo.

"Kalo dipikir-pikir semuanya emang aneh, dari pas kita nyari temen-temen yang ilang, tiba-tiba ketemu gubuk, pas gw nyari makanan tiba-tiba ada barn" ucap Taehyung lalu memangku wajahnya di tangan.

"Terus, temen-temen kita yang ilang terlibat?" tanya Namjoon ke Jisoo.

Jisoo menaikkan bahunya, tidak tahu harus menjawab apa.

✨🌫️☀️

Jisoo membuka pintu rumahnya lalu menutupnya kembali, berjalan menuju ruang tamu dan menghempaskan tubuhnya ke atas sofa. Dia mendengakkan wajahnya, menatap langit-langit rumahnya lalu memejamkan kedua matanya.

Dia rindu rumahnya.

Rumahnya yang asli.

Keluarganya.

Kenapa dia harus berada disini?

Jisoo mengusap air matanya, semua ini membuatnya kewalahan, dia selalu berusaha kuat dan tegar, namun, sejujurnya, dia lemah. Dia teringat pada sebuah quote yang tidak sengaja dia temukan sebelum berangkat ke Jepang, sometimes the weakest appear to be the strongest, dan mungkin itu benar.

"Jisoo?"

Jisoo menolehkan kepalanya lalu menatap Lisa dengan wajah sembab.

Lisa memanyunkan bibirnya, "kenapa nangis?"

Jisoo pun merubah posisinya lalu mengusap kembali wajahnya.

Lisa duduk di sebelah Jisoo lalu mengusap-usap punggungnya lembut.

"Gw cape, Lis" ucap Jisoo masih menahan tangisnya.

"Gw tau, Jis. Lu selalu tampil yang paling kuat padahal aslinya lu ambyar" ucap Lisa lalu memeluk Jisoo. "lu ga sendiri, Jis"

Jisoo mengangguk-anggukkan kepalanya dalam pelukan Lisa, "makasih, Lis" ucapnya lalu melepaskan pelukannya dari Lisa.

"Gara-gara semua ini kita gaada kesempatan buat sekali aja having fun, iya gw tau kita mikir tentang cara balik dan juga hal-hal lainnya, tapi, seenggaknya kita harus nikmatin keberadaan kita disini, mungkin kita harus mulai buat bener-bener hidup disini" gumam Lisa.

Jisoo terdiam.

Mungkin ada benarnya, pikirnya.

☀️🌫️✨

Gone Wrong | BP & BTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang