PROLOG

127 16 9
                                    

Aira POV

Rintik hujan mulai membasahi jalanan ibu kota siang ini, aku duduk termenung sambil mendengarkan lagu dari earphone babyblue kesayangan ku, tak terasa sudah 15 menit aku duduk di ruangan tunggu bandara Soetta untuk menanti kedatangan kakakku kersayang, dan tak lama kemudian

"DOORR" teriak seseorang mengagetkanku

"Astagfirullah" ucap ku sambil mengelus dada, aku pun berbalik dan wajah ku langsung bersinar melihat kakak laki laki ku sedang berdiri dengan senyum nya yang menawan. Alka David Ramatha atau biasa ku panggil bg Alka, anak pertama dan saudara kandungku satu-satunya.

"BANG ALKAA, HUAA IRA KANGEN BANGETTT HUAAA" ucap ku sambil memeluknya erat.

"Iya abang tau kok abang ngangenin, jangan lebay ah kamu, abang kan  malu karena jadi pusat perhatian" ucap nya sambil melepaskan pelukan.

Bagaimana tidak jadi pusat perhatian dengan penampilan nya yang sangat mencolok, hoodie
maroon, jeans hitam, juga sneakers putih sangat kontras dengan dirinya yang memiliki kulit putih, rahang tegas dan mata coklat terang.Tentu saja dia akan menjadi pusat perhatian terutama dari kalangan wanita.

"Is abang mah, kan Ira kangen 4 tahun pisah ama abang, apalagi disini Ira kan ga ada yang jagain, ga ada yang mau jadi bodyguard nya Ira, emang sih papa udah sewain bodyguard, tapi kan bedaa yang papa sewain muka nya serem, sampe temen Ira aja ngeri sendiri" ucap ku manja.

Ya inilah diriku, seorang cewe bernama Quinsy Aira Ramatha, anak kedua dari pasangan Riandra Ramatha dan Ina lewisna. Siapa yang tidak mengenal mereka, pengusaha di bidang properti yang bahkan perusahaan nya sudah terdapat diberbagai negara.

Drrtt..drttt..

"Bntr ya bang, ada yang nelpon" ucap ku sambil mengambil handphone ku dibalik saku celana yang kukenakan, aku melihat beberapa deretan huruf yang membentuk kata papa, dan langsung saja aku menggeser ikon hijau untuk mengangkat.

"Assalamualaikum, halo pa"ucapku sopan.

"Waalaikumsalam, Ira jadi jemput abang kan ra?" tanya Rian a.k.a papa Ira.

"Jadi pa, ini Ira lagi sama bang Alka, bentar lagi pulang"ucapku smbil melirik abang ku yang sedang membuka bungkus permen karetnya.

"Oo, oke papa sama mama nunggu dirumah aja ya ra, suruh abang mu itu pulang kerumah langsung jangan keliaran, soal nya mama udah masak banyak hari ini" ucap papa panjang.

"Oke pa, Assalamualaikum"ucapku

"Waalaikumsalam"

Aku langsung memasukkan handphone ku ketempat semula, dan menatap abangku yang sedang menatap ku dengan pandangan aneh.

"Apa sih bang?" tanya ku kesal

"Ga papa, cuma abang dari tadi kaya ngeliat orang yg mandangi kamu terus, kan abang jadi was was" jelas abangku.

Ya beginilah dia, selalu overprotektif dimanapun aku berada.

"Yaudah yuk bang, ga penting juga, pulang yuk, mama sama papa udah nungguin dari tadi, kata papa mama udah masak banyak, abang ga lupa kan apa yang bakalan terjadi kalo kita ga makan masakan mama kalo mama uda masak banyak?" tanya ku mengingatkan.

"Ya ngga dong dek, buruan deh abang udah kangen banget sama mama"ucapnya sambil merangkulku dan mulai melangkah.

Dan tak kusadari bahwa hari itu hari dimana semua akan mulai.

                                       🌺🌺🌺

Salam manis dari author:v

follow ig author dan teman teman ya guyss
@aninshfaa
@syifaazhraa
@inaayyhh
@aylazhafiraa
@chan.nanta
@hlyamaida
@helmahafiza
@nadiaasyaputri_
@iniiiiepaa_

Change (slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang