Aku Hina

2.4K 300 34
                                    

Vote, Comment & Support

Typo's Normal

20apr20

Jimin berjalan menyusuri koridor sekolah menuju kelasnya, seperti biasa ia hanya akan menunduk dan focus melangkah mengikuti arahan tongkatnya agar ia tak terjatuh atau menabrak sesuatu. Sepertinya hari ini ia berangkat sangat pagi demi menghindari Taehyung yg akan mulai masuk sekolah setelah di skors 2 bulan akibat memukul siswa lain yg mengakibatkan luka serius dan nyaris mati begitu saja.

Sesekali Jimin memikirkan bagaimana cara agar Taehyung di penjara saja, tapi mereka masih di lindungi undang-undang jadi itu mustahil terjadi apalagi orangtua mereka orang kaya yg tipe-tipenya melindungi anak dan martabat keluarga adalah keharusan yg di nomor satukan.

"selamat pagi Park Jimin" suara ini lagi.

"heum.. Pagi juga"

"wahh...  Baru kali ini Jimin membalas sapaan ku biasanya kau dingin sekali"

"baiklah aku akan mengabaikanmu"

"andweeee, kemarin kita sudah sangat dekat dan kuharap kita akan semakin dekat lagi" Jungkook tersenyum manis seperti remaja yg sedang kasmaran

"hmm....  Aku senang jika kau ingin berteman denganku"

"aku tak ingin berteman! jadilah pacarkuuu...  Ku mohooonn"

"kau akan merugi"

"gwenchana, aku menerimamu pokoknya aku sangat menyukaimu"

Jimin melambai pertanda akan pergi meninggalkan Jungkook yg sedang merengek, abaikan saja dia dan mari kekelas sebelum semakin ramai. Menjadi tak terlihat dan lulus dengan cepat adalah keinginan Jimin sejak lama.

"jungkook... Ma-mari ki-kita pacaran" Mungkin suara itu nyaris tak terdengar

"mwo?? jeongmal??"

"n-nde.... Mari pacaran... Urri" Jungkook tak mampu berkata-kata lagi, akhirnya penantian panjangnya berakhir, mereka saat ini resmi menjadi sepasang kekasih.

Jimin tersenyum ringan, sepertinya ia dapat merasakan jika Jungkook shock dan hampir pingsan, anak muda itu berlalu dengan senyuman manis tak mempedulikan Jungkook yg hampir pingsan di tempat.

"gomawooooooooo, Jiminaahhhhh saranghaeeeeee" Jungkook melompat kegirangan.

Hari-hari berikutnya Jimin tak lagi berangkat sekolah bersama Paman Lee, Jungkook bersama supirnya akan menghampiri kediaman keluarga Park untuk menjemput sang kekasih, mungkin mereka masih agak canggung dan harus menyesuaikan diri.

Terkadang Jimin akan risih jika Jungkook terlalu banyak membantunya, mengingat Jimin tak suka di perlakukan istimewa sementara Jungkook adalah tipe namja yg sangat perhatia dan peduli kepada seseorang yg ia kasihi. Bukan karena Jimin buta maka Jungkook sangat pedulia tapi karena memang ia adalah orang yg totalitas saat kekasihnya memerlukan bantuan.

Namun seiring berjalannya waktu mereka akhirnya mulai memahami satu sama lain, mempelari sifat masing-masing dan membicarakan hal-hal yg tak harus di lakukan.

[END] Sekian Lama (Jikook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang