Aku Hilang (END)

3.3K 293 57
                                    

Vote, Comment & Support

Typo's Normal

22Mei20

Angin malam berhembus kencang menyapu kulit tipis Jimin yg kian menggigil karena hampir putud asa tak menemukan Jungkook. Ia tak terlalu ingat wajah itu karena Jimin hanya melihat sebentar wajah orang yg ia cintai untuk pertama kali tapi semua terjadi begitu cepat.

Dimana seseorang yg tadi sore memanggilnya? waktu sudah menunjukan pukul 00.30 am dan masih belum ada tanda-tanda bahwa Jimin akan menemukan Jungkook-nya. Hingga lelahnya Jimin menangis dan terisak sepanjang jalan, langkahnya lemah, tenaganya sudah terkuras habis mungkin ia bisa jatuh kapan saja.

"Seseoranggg!!! Tolonggg!! ada orang tenggelammm.."

"telpon bantuannn, ada seseorang yg tenggelam di tengah lauttt"

Suara heboh saling sahut diantara penduduk yg melihat kejadian seseorang yg dinyatakan tenggelam setelah berjalan kosong ketengah laut dengan harapan yg tak mungkin ia miliki lagi.

Jimin terusik dan bergegas memasuki area ramai yg begitu menghebohkan, kakinya benar-benar lemas tapi ia harus memastikan sesuatu, Tuhan tolong jangan lakukan ini pada kisahnya, ia berdoa semoga orang yg di kabarkan tenggelam bukanlah sosok pemuda ia jumpai tadi sore.

Air mata Jimin kian deras saat ia melihat beberapa orang berenang kearah laut dengan properti dan keamanan, pandangan malam itu terlihat samar-samar. Gelap gulita dan dengan lampu penerangan seadanya membuat keadaan semakin menegangkan.

Jimin terduduk di tepi bibir pantai sambil terus menangis memeluk dirinya, entah firasat buruk apa yg menghantui dirinya. Suara sirine ambulance sudah memenuhi area tersebut, tim medis dan beberapa penjaga pantai sudah siap siaga di tempat masing-masing.

"Tuhan tolong Selamatkan Jungkook" ia memohon di setiap ucapan yg terlontar dengan usaha keras

Setelah tim penyelamat sampai di ujung pantai, mereka menyeret tubuh seorang pemuda yg dinyatakan tenggelam karena percobaan bunuh diri atau depresi. Jimin tak dapat bergerak dari duduknya, dengan tenaga yg tersisa Jimin memaksakan diri untuk menyeret tubuhnya apapun yg terjadi.

"jebball... Per-permisi... Tolonghh" ujarnya terbata dan beberapa orang yg melihat Jimin memberikan jalan

"apa tua mengenal orang ini?" tim yg bertugas bertanya kepada Jimin

"tolong hiks selamatkan diaa... " Jimin menangis semakin kencang saat pertolongan pertama dilakukan.

"ahh Jungkookahhhh, jebballl hiks tolong diaaa... Dokterr tolong Juseyeooo hiks ahh Jungkookahh"

Benar saja kekhawatiran yg mendesak di dada Jimin entah kenapa ia sangat yakin jika orang tersebut adalah Jungkook. Nafas buatan yg di lakukan oleh tim medis terus berlanjut, kepanikan semakin menjadi dan Jimin tak dapat lagi menahan diri.

"ini dompetnya tuan" Jimin menggenggam dompet tersebut dan tetap berada di samping Jungkook.

"bangunlah Jungkookahhh, Jungkook hiks jangan tinggalkan akuu..." bibir Jimin benar-benar gemetar, ia memegang tangan Jungkook yg sudah sangat dingin.

"hiks Jungkookahh... Saranghae Jungkookahh hiks jebball bangunlahh" Ia tak sanggup melihat hal ini lebih lama. Jimin menggeser tubuhnya menjauhi kerumunan.

[END] Sekian Lama (Jikook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang