Aku Sendirian

2K 286 29
                                    

Vote, Comment & Support

Typo's Normal

03Mei20

Jimin memeluk lututnya di pinggir jalan ditengah keramaian kota, sejak dua hari yg lalu ia menghilang setelah melakukan tindakan kriminal yg mengancam nyawa sang kakak, anak muda nan buta itu tak tau arah dan ia juga tak mengerti saat ini berada dimana. Ia hanya mendengarkan hiruk pikuk keramaian kota, suara langkah kaki, kendaraan yg lalu lalang serta suara kehidupan lainnya.

Air mata Jimin menetes lagi untuk kesekian kali, ia menahan lapar dan juga takut untuk berbicara kepada siapapun. Apakah ada orang baik yg mau membantunya? ia ingin membeli makanan tapi tak tahu dimana orang berjualan, kemana ia akan melangkah seorang diri? tongkat yg menjdi sandaran untuk ia bisa meraba jalan itu kini telah patah.

Seperti pengemis? gelandangan? orang buta yg meminta-minta dan lusuh adalah tampilannya sekarang.

"Permisi? tuan anda tidak boleh duduk disini" suara sapaan itu membuat Jimin kaget

"ma-maaf aku-aku ..."

"menyingkir dari sini" bahkan ia belum selesai bicara.

Akhirnya air mata suci itu lolos dengan sendirinya, ia meraih ransel untuk kembali di sandang di punggungnya lalu beranjak pergi entah harus kemana lagi.

Di rumah sakit anak muda bernama Jeon Jungkook sudah siuman. Meski kesadarannya masih sedikit memudar setidaknya tanda-tanda ia akan mati telah berakhir. Orang pertama yg ia cari adalah sang kekasih, namun tentu saja ia tak ada di sekitar Jungkook

"makanlah Jungkookah"

"Appa, Jimin dimana?" Ia sudah menanyakan hal tersebut berulang kali

"dia tidak ada, tolonglah jangan pikirkan orang lain dulu" tuan Jeon tampak kesal

"bawa Jimin kesini Appa, aku merindukannya" anak muda itu memohon dengan sangat

"...Aaahh jinjjaa, arraseo Appa kan menghubungi orangtuanya"

"gomawo Appa" Jungkook menunggu dengan gelisah saat tuan Jeon menekan tombol hp nya

"yeobseo" sambung telpon telah terhubung

"ini aku"

"iya tuan Jeon, ada perlu apa?"

"Anak ku sudah siuman"

"syukurlah... Aku minta maaf atas kelakuan putraku"

"kau dimana tuan Park?"

"Rumah sakit"

"jinjja? kebetulan sekali, bawalah Jimin untuk menemui Putraku"

"... aku tidak bisa, saat ini Taehyung sedang terluka parah. Dan Jimin..."

"kenapa dengan Jimin?"

"dia pergi dari rumah, aku sudah menyuruh orang untuk mencarinya"

"maksudmu? dia melarikan diri?"

[END] Sekian Lama (Jikook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang