🌻NATASYA _ Part 1.

14K 570 5
                                    

Disebuah kawasan perumahan yang cukup ramai terlihat sebuah rumah sederhana bercat abu-abu dengan taman kecil di pekarangan dan halaman belakang yang sedikit luas membuat rumah kecil yang sederhana itu terkesan indah dan menyejukan.

Dari dalam rumah itu terlihat seorang gadis berambut pirang keluar dari rumah dengan baju olah raga yang membuat tubuh mungilnya terlihat dengan jelas. Gadis itu pergi menuju taman yang ada di ujung kawasan perumahan itu dengan berlari pelan dan headset jogging yang senantiasa menyala ditelinga untuk mengiringi setiap langkahnya.

Gadis itu tersenyum ke semua orang yang dilewati dan sesekali membalas sapaan mereka dengan sopan adalah sesuatu yang sering ia lakukan bila sedang berlari santai dipagi weekendnya yang indah tanpa tumpukan berkas setinggi menara pencakar lagit dan juga atasannya yang sangat menjengkelkan.

"Selamat pagi kak Tasya?" Sapa seorang gadis kecil yang berada disampingnya dengan menaiki sepedanya.

Gadis itu tersenyum lembut, "Selamat pagi juga Flori" jawabnya.

"Semangat kak! Flo duluan ya?" Ucap gadis kecil itu dengan suara cemprengnya.

"Hati-hati bersepedanya!" Jawabnya sambil terus berlari pelan sementara gadis kecil tadi mengacukan jempolnya lalu kembali bersepeda.

Gadis cantik yang memiliki rambut pirang panjang itu adalah Natasya Enzelina Leara atau yang sering dipangil Tasya oleh kebanyakkan orang yang sudah akrab dengannya itu adalah seorang gadis berusia dua puluh empat tahun dari keluarga yang lumayan kaya tetapi walau pun keluarganya kaya ia tidak pernah mendapatkan apa pun dari kekayaan itu bahkan kasih sayang dan perhatian dari keluarga yang tidak bernilai pun tidak ia dapatkan. Entah kenapa ia selalu merasa bahwa kelurga yang ia kenal itu bukanlah keluarganya yang sesungguhnya.

Setelah cukup lama ia berlari kini sampailah ia disebuah taman berukuran besar yang selalu ia datangi saat libur kerjanya hanya untuk sekedar mengistirahatkan pikirannya. Natasya duduk disalah satu bangu taman yang kosong dan meminum minuman yang dibawanya dari rumah tanpa menyadari ada seseorang yang duduk disampingnya.

Saat ia menurunkan botol minumannya ia terkejut bukan main saat melihat orang yang duduk disampingnya tengah menatapnya dengan sangat tajam lebih tajam dari pada mata pedang yang digunakan saat peperangan.

"Astaga!" Teriaknya tertahan sambil mengelus dadanya yang berdetak sangat cepat seperti telah melihat penampakan hantu ganteng disampingnya.

Laki-laki yang duduk disampingnya itu menaikkan sebelah alis hitamnya keatas masih tetap menatap tajam kearahnya. Tangan laki-laki itu tiba-tiba terangkat setelah Natasya cukup tenang dan hal itu yang membuatnya kebingungan.

"Saya tidak bawa uang, Tuan Zayn" ucapnya sambil mengecek satu-persatu kantungnya.

Laki-laki itu kembali mengangkat sebalah alisnya, "Saya minta air minummu bukan uangmu!" Jawabnya membuat Natasya menatap botol air miliknya dengan cepat.

"Tapi, ini air saya! Seharusnya anda membawa air juga atau membeli air ditempat lain kan bisa" ucap Natasya lagi membuat wajah laki-laki itu menjadi sangat datar.

"Kalau saya bawa untuk apa minta padamu dan juga saya lupa membawa uang juga" jawabnya membuat rahang Natasya terasa akan jatuh kebawah.

"Yang benar saja!" Cibirnya kesal.

"Kalau begitu sebaiknya bapak pulang saja!" Ucapnya terang-terangan mengusir sosok yang sangat ditakuti itu dengan mudah.

NATASYA {#2. KENDRICK SERIES}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang