🌻NATASYA _ Part 17.

4.3K 219 8
                                    

Terlihat tiga orang perempuan berjalan  memasuki ruangan dimana Natasya berada saat ini.

"Tasya, bagaimana kondisimu?" Tanya salah satu dari mereka yang tampak sangat khawatir sambil berjalan mendekatinya.

"Sudah lebih baik," jawabnya jujur tidak lupa dengan senyuman menenangkannya.

Ketiganya kompak menghela napas lega lalu meletakan buah-buah yang mereka bawa ke atas meja lalu menatap Natasya dengan teliti.

"Aku akan keluar sebentar," ucap Zayn bangkit melangkah keluar dari ruangan itu memberikan waktu untuk keempatnya.

"Apa tidak ada sakit ditempat lain?" Tanya Jojo sedikit meringis.

"Hanya dibahuku saja, tenanglah aku tidak apa-apa."

"Mau tenang bagaimana? Seluruh berita menyiarkan beritamu yang tertembak dan kemarin kami dilarang menemuimu karena kamu sedang diperiksa kemarin dan baru sekarang bisa ketemu. Kamu itu bagaimana sih? Aku kemarin sampai menendang meja kerja karena terkejut mendengar namamu diberita untung aku tidak kejang-kejang!" Omel Chindy.

Natasya meringis mendengarnya ia tidak bisa membayangkan betapa sakitnya kaki Chindy yang menendang meja kerja yang sangat keras itu.

"Maaf."

Chindy menghela nafasnya, "Tidak apa, itu sudah berlalu yang terpenting kamu sekarang tidak apa-apa," ucapnya yang diangguki Jojo.

"Kalian sudah tau siapa pelakunya?" Tanya Amara tiba-tiba dengan serius membuat Chindy dan Jojo juga ikut serius karenanya.

"Zayn hanya berhasil menangkap penembaknya tapi belum bisa mengetahui siapa yang menyuruhnya, menurut kalian apa ini ada kaitannya dengan keluargaku?"

Ketiganya tampak berpikir keras saat ini.

"Aku tidak tau apa mereka merupakan dalangnya tapi sepertinya bukan karena setauku mereka semua saat ini tengah berada di Belanda tapi tidak ada kemungkinan itu bukan perbuatan mereka," jawab Amara.

"Benar, rumah mereka tengah kosong karena mereka tengah melakukan perayaan untuk keberhasilan kerja sama yang mereka lakukan di sana."

Natasya menganggukkan kepala mengerti.

"Tapi jangan puas dulu kita belum tau siapa pelakunya dan saranku kamu jangan jauh-jauh dari pangeranmu itu!" Saran Chindy belak-belakan.

"Pangeran?"

"Siapa lagi kalau bukan Tuan Zayn!" Timpal Jojo yang diangguki Chindy.

Natasya menghela nafasnya pelan, "Padahal saat sampai disini aku berencana untuk kembali tinggal di rumahku lagi."

"Jangan gegabah Tasya! Kondisi saat ini tidak aman buatmu, tunggu hingga semuanya aman baru kamu bisa tinggal di rumahmu lagi! Ikuti perkataanku ini!" Perintah Amara dengan tegas karena memang sifatnya yang tegas dan berkepala dingin ini membuat Natasya mengangguk demi kebaikannya sendiri.

"Jadi bagaimana? Kapan kalian akan menikah?" Tanya Jojo mengalihkan topik pembicaraan mereka agar tidak membuat Natasya merasa tertekan dan memikirkan masalah itu terus-menerus karena hal itu pasti akan berdampak pada proses penyembuhannya.

"Rencananya setelah sampai disini kami akan kerumah besar buat mengundang mereka terlebih lagi aku memerlukan ayah untuk menjadi pendampingku nanti tapi sepertinya semua ini harus ditunda dulu," jawabnya dengan menghela napas pelan.

"Sabar, ini sebagai cobaan untuk calon rumah tangga kalian!" Ucap Amara menyemangati.

"Aku setuju dengan ibu Amara terlebih lagi baru dia yang menikah diantara kita jadi pasti sudah berpengalaman" timpal Jojo jujur.

NATASYA {#2. KENDRICK SERIES}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang