Natasya meringis kecil saat melihat jam yang melingkar di tangannya yang sudah menunjukkan jam sembilan lewat tapi ia masih berdiri di halte bus dengan dua bungkusan makanan yang diminta atasannya.
Seharusnya saat ini ia sudah bergelud dengan komputer dan kertas tapi karena permintaan boss besar yang tidak lain adalah CEO tempatnya berkerja itu untuk membelikannya sarapan di luar alhasil membuatnya terlambat. Tidak ingin membuang waktu lebih lama lagi, Natasya langsung masuk kedalam taksi yang baru saja berhenti menurunkan penumpangnya di depan minimarket tanpa memedulikan orang lain dan juga bus yang berjalan mendekat halte itu.
"Terima kasih" ucapnya lalu keluar dari taksi itu setelah mereka sampai dikantornya dengan selamat.
Ia masuk kedalam perusahaan super besar itu dengan membawa dua bungkusannya susah payah dan harus sedikit berdesak-desakkan dengan para karyawan di dalam lift.
"Ini permintaan anda, Tuan!" Ucapnya lelah sambil meletakkan dua bungkusan itu di atas meja.
"Terima kasih sayang!"
Tubuh Natasya sukses merinding mendengar ucapan terima kasih dari laki-laki yang ada di belakangnya bahkan ia bisa mencium aroma parfum maskulin dari belakangnya.
"Iya, Tuan. Jika tidak ada keperluan lagi, saya ijin keluar dulu" jawab Natasya sopan tidak lupa menampilkan senyuman yang ia buat setulus mungkin.
Saat ingin berbalik tiba-tiba saja tangannya ditahan oleh tangan yang terasa dingin membuat Natasya memekik terkejut dan menatap pemilik tangan itu binggung.
"Duduklah dulu dan sarapan denganku!" Ucap laki-laki itu seperti sebuah perintah yang tidak bisa ia hindari.
Laki-laki itu menunjuk sofa di belakangnya dengan lirikkan mata membuat Natasya menghela nafasnya dan menurutinya.
Laki-laki itu memberikan satu bungkusan makanan padanya dan kemudian mulai memakan sarapannya sendiri dalam diam. Ini seharusnya tidak pernah ia lakukan. Makan bersama atasan yang paling disegani oleh penghuni kantor ini.
"Setelah ini ikut denganku ke rumah! Mom ingin bertemu denganmu" Natasya menoleh menatap laki-laki itu tidak percaya.
"A-apa?"
Mata hitam itu menatap Natasya tajam, "Aku tidak menerima penolakan!" Ucapnya dingin membuat Natasya harus menelan air liurnya susah payah.
Kedua kembali dalam suasana hening sibuk dengan kegiatan masing-masing. Setelah selesai Natasya langsung membuang bungkusan-bungkusan itu tanpa diminta sementara Zayn kembali kemeja kerjanya.
Saat Natasya akan menyentuh gagang pintu sebuah suara dari belakangnya membuat gerakannya terhenti.
"Tetaplah di ruangan ini hingga jam makan siang!" Ucap Zayn dengan mata yang terfokus pada layar laptop didepannya.
Natasya menghela nafasnya mencoba untuk bersabar, "Baiklah, Taun" jawabnya lalu duduk disofa dengan malas.
Keduanya sama-sama larut dalam kegiatan masing-masing. Natasya mengerutkan keningnya saat melihat berita hangat yang sedang dibincangkan orang-orang diluar sana.
Berita tentang pernikahan adik tirinya Tessa dengan laki-laki dari keluarga kaya yang tidak lain adalah mantan kekasih Natasya semasa sekolah dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
NATASYA {#2. KENDRICK SERIES}
RomanceSEKEDAR INFORMASI INI ADALAH SEQUEL DARI CERITA ROSE SIA!! KALIAN BISA MEMBACA CERITA ROSE SIA TERLEBIH DULU. KEMDRICK SERIES! ~■~■~■~■~■~ [DALAM TAHAP REVISI] Menghadapi tingkah atasan yang super dingin, judes, sedikit arogan, suka seenaknya dan j...