Disinilah Natasya sekarang berada, di hadapannya terdapat sebuah bangunan besar yang menjulang tinggi dengan kokoh walau tidak sebesar gedung utama milik laki-laki yang berada di sampingnya saat ini tapi bangunan itu tetap saja besar.
Saat mereka berjalan memasuki gedung itu semua karyawan menundukkan kepala mereka untuk menyambut kedatangan pemimpin dan juga pemilik gedung itu sampai-sampai keadaan lantai bawah itu penuh dengan para karyawan yang hampir mencapai ratusan orang itu. Natasya berjalan dengan pelan dan sesekali tersenyum membalas senyuman dan sapaan yang lotarkan padanya. Sementara ia sibuk membalas sapaan sedangkan Zayn yang berjalan di sampingnya hanya menampilkan tampang datarnya saja tidak ada niatan untuk membalas sapaan itu. Jangankan tersenyum mengangguk atau hal lain saja tidak ia lakukan.
"Kamu sombong sekali!" Ucap Natasya terang-terangan menyindir Zayn saat mereka di dalam lift bersama para bodyguard yang setia mengikuti mereka.
Zayn menolehkan kepalanya, mata hitamnya kini menatap tajam mata coklat terang Natasya yang juga menatapnya tidak kalah tajam.
"Aku tidak seperti apa yang kau pikirkan itu, bodoh!" Jawabnya sambil menyentil kening Natasya tidak keras.
Berbeda sekali dengan yang Natasya rasakan, rasanya seperti disuntik dengan suntikkan sebesar gajah sentilan Zayn yang pasti sangatlah mengakitkan terbukti dengan suara ringisan dan keningnya yang memerah.
"Jadi laki-laki kasar sekali! Dasar tidak punya perasaan!" Omelnya terang-terangan tanpa takut diterkam Zayn sama sekali sambil mengelus-ngelus keningnya pelan.
"Siapa?"
"Kamulah, siapa lagi?" Jawab Natasya kesal.
"Yang tanya?"
Natasya hampir saja menjatuhkan rahangnya. Dengan brutal ia memukuli Zayn tanpa memedulikan keberadaan orang-orang di belakang mereka sampai pintu link terbuka. Zayn langsung melangkah keluar dari lift dan disusul Natasya yang masih kesal berasama para bodyguard. Terlihat Natasya yang setengah mati berusaha menutup keningnya yang tampak memalukan saat ini.
"Nau mai, hoki mai e Mr. Kendrick" (Selamat datang kembali tuan Kendrick). Ucap seorang laki-laki yang sedikit menundukkan tubuhnya lalu membuka pintu di dekatnya.
Saat memasuki ruangan yang tidak tau apa itu karena di luar ruangan tidak ada keterangan sama sekali, tapi saat melihat ruangan yang super luas itu dengan banyak sekali kursi dan meja bundar yang mirip meja persidangan lengkap dengan orang-orang yang berdiri dari kursinya.
"Ruangan meetingnya aja seluas ini apa lagi ruang meeting di A.S pasti dua kali lebih luas lagi" teriak Natasya dalam hatinya.
Ia hanya bisa berdiri kikuk di samping tubuh besar Zayn. Ia merasa terintimidasi dengan atmosfer sedingin kutub uatara bahkan tubuhnya terasa terbakar akan tatapan tajam yang bukan main dari orang-orang yang ada di dalam ruangan itu tapi tatapan itu kurang mengerikkan dari tatapan mata Zayn saat marah.
"Duduklah dengan tenang!" Perintah Zayn yang menuntunnya berjalan menuju kursi kosong yang berada di samping wanita dengan penampilan mencoloknya.
Zayn duduk dikursinya dengan tenang dan jangan lupa dengan atmosfir mengerikkan yang ada di sekitarnya, mata hitam tajamnya berkeliaran menatap semua yang ada di sana tanpa terkecuali membuat siapa saja akan ketakutan.

KAMU SEDANG MEMBACA
NATASYA {#2. KENDRICK SERIES}
Roman d'amourSEKEDAR INFORMASI INI ADALAH SEQUEL DARI CERITA ROSE SIA!! KALIAN BISA MEMBACA CERITA ROSE SIA TERLEBIH DULU. KEMDRICK SERIES! ~■~■~■~■~■~ [DALAM TAHAP REVISI] Menghadapi tingkah atasan yang super dingin, judes, sedikit arogan, suka seenaknya dan j...