PART 10

2K 200 80
                                    

Jeng jeng jenggg maapkan baru update karena kemarin2 ngurusin po replika fila wkkwkw xDD /slap . Cari duit dlu wkwk

Terima kasih buat yg tetep setia baca n voment ya my. Luv luv ❤❤

Yok langsung ajaa ~~

.
.
.







Seminggu telah berlalu semenjak kejadian malam dimana Seokjin bertengkar dengan Yeojoo dan berakhir menginap di tempat Taehyung-karena mabuk. Awalnya dia berusaha menghindari Taehyung karena...errr siapa yang tidak akan canggung bila dicium seseorang ketika mabuk terlebih yang menciumnya adalah seorang pria, dan dia juga PRIA. Bukankah seharusnya Seokjin marah karena seseorang menciumnya tanpa ijin? Bukankah seharusnya Seokjin marah pada Taehyung karena dia melakukan kesalahan fatal dengan menciumnya sebagai sesama pria? Ugh. Sungguh, seharusnya itulah yang terjadi dan yang dipikirkan Seokjin saat ini, tapi nyatanya bukan marah yang dia rasakan, melainkan dia tidak tahu harus bersikap bagaimana jika bertemu Taehyung. Salah tingkah kah? Memang. Tapi Seokjin seolah sangat menghindari kata itu.




Ketika Seokjin sudah gugup setengah mati karena Taehyung hendak berkunjung ke kantornya sepulang kerja, Taehyung nyatanya bersikap biasa saja seperti hal itu tidak pernah terjadi. Seokjin bertanya-tanya, apakah dia lupa? Atau apakah Taehyung menganggap hal itu bukan apa-apa sementara Seokjin mati-matian memikirkan bagaimana seharusnya respon yang dia berikan pada Taehyung ketika mereka mengobrol. Apa hanya Seokjin yang bodoh sendiri?

Ya, benar. Mungkin hanya dia yang tolol dan terlalu berlebihan, dan mungkin siapapun yang ada disana bisa menyadari perubahan suasana hati Seokjin yang saat itu mengaduk-aduk sendok kecil di gelas frapuccinonya. Kecewa? Kesal? Merasa dibodohi?




"Apa ada sesuatu yang mengganggumu?"

Oh, sekarang Taehyung yang berada di depannya itu bertanya, sungguh apa dia benar-benar tidak tahu jika dialah penyebab Seokjin mendadak muram?

"Tidak ada...entahlah" jawab Seokjin tidak konsisten, tersenyum tipis sementara tangannya masih sibuk memainkan sendok kecil di gelas minumannya dan Taehyung sadar jika laki-laki yang duduk di hadapannya itu sejak tadi belum meminum pesanannya.

Keheningan kembali terjadi sebelum Taehyung menghela napas panjang kemudian memanggil nama lawan bicaranya yang sedari awal seolah enggan menatapnya. "Maaf jika aku membuatmu tidak nyaman, Seokjin-ssi"

Seokjin seketika menghentikan aktifitasnya, matanya menatap Taehyung ragu.

"Tapi...seperti yang pernah kukatakan sebelumnya, aku tidak akan meminta maaf atas kejadian itu. Kau bisa melupakannya jika kau mau..."


Tidak. Bukan itu yang Seokjin inginkan. Dia ingin bersuara tapi tenggorokannya terasa kering.

"Tapi aku tidak ingin kau menghindar dariku atau menjauhiku, aku ingin kita tetap mengenal dan berteman seperti ini. Itulah alasan kenapa aku berusaha bersikap sebiasa mungkin dan tidak membahas kejadian itu, aku pikir kau akan marah jika aku mengungkitnya" jelas Taehyung yang membuat Seokjin merasa menjadi manusia paling egois. Lagi-lagi dia membiarkan pikirannya menuduh Taehyung sembarangan tanpa tahu bila Taehyung bersikap seperti ini agar tidak ada kecanggungan diantara mereka. Perasaan insecure yang dimiliki Seokjin karena bayang-bayang kejadian dengan mantan kekasihnya, Yeojoo malam itu rupanya berimbas dengan pola pikirnya yang akhir-akhir ini mudah berpikiran negatif, termasuk kepada Taehyung.

Seokjin menundukkan kepalanya, begitu bersalah seolah dia bukanlah seseorang yang pantas untuk dimaafkan. Dia kemudian merasakan kulit Taehyung menyentuh punggung tangannya dan meremasnya lembut.

IMPERFECT (TAEJIN FANFIC R17| YAOI BTS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang