"Semua isi didalam cerita adalah karya fiksi, tak ada maksud untuk menyinggung siapapun. Dan jika ada pihak yang merasa tersinggung saya mohon maaf"
- Terima Kasih -
Usaha visbar wildan berkembang pesat, dan sekarang sudah membuka beberapa cabang di indonesia. Sudah dalam bentuk toko, jadi customer bisa membeli via offline lewat store visbar terdekat.
Tepat hari ini, wildan harus pergi ke surabaya untuk peresmian visbar store cabang surabaya dan kali ini minus tim ricis. Ia pergi kesurabaya seorang diri, hanya ditemani satu orang tim visbar. Ricis juga tidak ikut, karena bentrok dengan jadwal pekerjaan nya yang lain. Dan karena itu juga, ricis uring uringan dari semalem bujuk wildan supaya bisa ikut.
Wildan coba menjelaskan, namun tetap saja ricis dengan sifat keras kepala ingin ikut dengan wildan. Tapi yaa, memang tidak bisa karena pihak manajemen ricis pun tidak memberi izin.
Oiya, mereka kini sudah tinggal di rumah pribadi milik wildan di kawasan depok, setelah rundingan dengan pihak keluarga. Jadilah rumah kebagusan hanya ditinggali oleh adik ricis, dan juga karyawan ricis yang lain juga jadi kantor ricis official.
Dari semalam ricis selalu bermanja manja dengan wildan, tak ayal ia menangis karena gak bisa ikut dengan wildan. Padahal wildan juga cuman dua hari disurabaya.
Sebelum berangkat, wildan memberitahu tim ricis untuk ikut mengantar dirinya ke bandara tak lupa ia juga meminta untuk mengajak nida. Karena setelah ini ricis memang ada pekerjaan.
Kebagusan familly✨
Wildan Alamsyah
Assalamualaikum
Maaf nihh, kalian ada yang bisa nganter gue ke bandara?Aryesh jianarta
Waalaikumsalam
Otewe dan, sama vazo ella sama mbak riri udah berangkat ke lokasiVazo Achmad
MeluncurrNida Khairunnisa
Nida ikut bang! Otewe turun nih🏃Wildan Alamsyah
Baru juga abang mau minta ajak kamu dekNida Khairunnisa
Kemarin icis minta nida nemenin suting bang😁Wildan Alamsyah
Yaudahcepetan ya bang, zo, dekVazo Achmad
Siap pak erte!Aryesh jianarta
Siap pak erte! (2)Nida Khairunnisa
Siap pak erte! (3)Setelah tim ricis sampai, wildan dan ricis segera menaiki mobil Alphard ricis yang masih mas anggi sebagai supir. Hanya saja mas anggi lebih sering stay di kebagusan untuk antar jemput nida, ke depok jika memang ricis yang manggil.
Ricis sudah agak ceria, membiarkan wildan pergi ke surabaya. Toh, memang itu sudah tanggung jawab suaminya sebagai pemilik visbar group. Ricis sudah semangat, tapi sekarang nida yang terlihat agak murung. Entah apa sebab adiknya lebih pendiam dibanding sebelumnya, biasanya jika sudah bertemu pasti ada saja yang menjadi bahan perdebatan dengan ricis.
"Bang, adek kenapa?" Aryesh mengendikan bahunya tanda tak tahu, begitupun dengan vazo.
"Dia enggak cerita ke gue yun, biasanya kalau ada apa apa suka cerita tapi ini enggak" ucap aryesh, yang dibicarakan tidak sadar sama sekali. Ia hanya fokus memandang jalanan yang ramai dengan kendaraan.
"Tadi di grup semangat banget mau ikut nganter ke bandara, ya kan zo" vazo membenarkan.
Tiba tiba iphone milik nida berdering, ricis tau siapa yang menelfon adiknya itu. Teman dekat nida, atau bisa dibilang juga calonnya nida karena mereka berdua sudah ada niatan untuk lamaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
B E R S A M A M U
Fanficsemua isi di dalam cerita FIKTIF BELAKA, hanya karangan penulis💙 Jodoh tiada yang tahu, kecuali tuhan. Dengan siapa ia berjodohpun tak ada yang mengetahuinya, kecuali jika tuhan sudah menghendaki. "Awalnya kami saling memendam perasaan masing mas...