"Semua isi didalam cerita semua hanyalah karya fiksi, jika ada kesamaan mohon dimaafkan. Tidak ada juga maksud menyinggung pihak manapun".
- Terima kasih -
Pukul sembilan pagi ricis baru terbangun, sementara wildan masih nyenyak dalam tidurnya. Selepas sholat shubuh tadi keduanya kembali tidur, karena rasa kantuk yg menyerang.
Ia bahagia, tadi adalah sahur pertamanya sebagai seorang istri dari bos visbar ini.
Sengaja gorden kamar dibiarkan ditutup, takut mengganggu tidur wildan jika dibuka karena terlihat sekali jika wildan begitu lelah. Setelah menenangkan ricis kemarin, wildan sibuk dengan cek laporan usahanya visbar yang selama sebulan ini mengalami penurunan.
Ricis memutuskan untuk mandi, kemudian turun kebawah membantu mbak membereskan rumah. Katanya tim ricis hari ini mau berkunjung, sekalian bikin konten untuk asupan netijen dirumah.
"Mbak kalau ada tim saya kesini, panggil saya diatas ya" sang asisten rumah tangga mengangguk patuh, lalu kembali melanjutkan pekerjaannya yang belum usai.
Art dirumah ricis dan wildan ini kerabatnya wildan, karena mbak yanti masih ricis pekerjakan di kebagusan karena ricis tak yakin jika tak ada mbak yanti di kebagusan mungkin para karyawannya akan protes kelaparan. Rumah mereka berdua juga masih di kawasan depok, dekat dengan rumah wildan dulu yang sekarang dijadikan visbar office.
"Ya allah belum bangun juga" ucap ricis kala melihat sang suami masih terkapar diatas tempat tidur, tak menampik jika wildan terlihat lebih ganteng saat tidur begini.
Jam sepuluh, tim ricis sampai dirumahnya dan langsung nge vlog. Mungkin nanti di kasih judul "Mourning routine pengantin baru saat puasa || WildanRicis" hahaa.
"Bang! Bangun ihh dibawah ada anak anak, tumben banget kamu udah siang belum bangun" ucapnya. Mengelus rambut ikal wildan, membuat sang empu terusik dari tidur nyenyak nya.
"Minum dong sayang" ricis berkerut kening, seketika ia merauk wajah wildan.
"Puasa! Makanya jangan tidur terus, aku udah mandi udah beberes dirimu masih aja enak bobo"
"Ehh iya, puasa ya? Lupa sayangggg ehee" wildan bangkit lalu mengecup pipi ricis, meraih handuk di tangan ricis lalu ngacir ke kamar mandi.
"Liat noh gaiis, yang kalian idolain bangunnya kek kebo genit lagi cium cium pipi iiih" ucap ricis pada kamera tersembunyi, dibalik meja riasnya. Kalau wildan tau pasti minta jangan ditayangin itu video, aib Soalnya.
Ricis pura pura menyiapkan kamera, biar ga ketahuan wildan.
"Sayang, mau ngapain?"
"Nge vlog lah bang masa mau masak!" canda ricis, wildan tersenyum penuh arti.
"Kan aku nanya sayang, kukira kameranya rusak atau apa gitu! Sekarang aja jutek kemaren nangis nangis sampe ga mau lepas peluk huuuuu" ejek wildan, bikin si enyak mendelik tajam. Terjadilah aksi kejar kejaran di dalam kamar, padahal tim ricis di bawah sudah nunggu buat nge vlog.
"Sayaaaaang! Aku kan bangunin kamu buat ngajak nge vlog bareng anak anak, kenapa kita masih kejar kejaran?!" protes ricis menghentikan aksinya kejar kejaran dengan wildan, sementara wildan hanya mengendikan bahu.
"Yaudah cepetan, mau kemana emangnya?" ricis berfikir sebentar, ia benar benar tak ada ide.
"Disini aja, tapi ga tau ngonten apaan abang ada ide gak?" mereka berdua keluar dari kamar dan menghampiri tim ricis dilantai bawah, semuanya sudah siap tinggal nunggu tuan rumah.
![](https://img.wattpad.com/cover/218954205-288-k724436.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
B E R S A M A M U
Fanfictionsemua isi di dalam cerita FIKTIF BELAKA, hanya karangan penulis💙 Jodoh tiada yang tahu, kecuali tuhan. Dengan siapa ia berjodohpun tak ada yang mengetahuinya, kecuali jika tuhan sudah menghendaki. "Awalnya kami saling memendam perasaan masing mas...