The Moment

Part 2

Kienna memasuki ruangan luas itu.
Hatinya berdecak kagum, bagaimana mungkin apartemen seluas dan semegah ini bisa sekotor dan seberantakan ini.

Semua baju kotor berserakan dimana mana, dan baunya seperti kaos kaki busuk.
Pantas saja Risya ingin bertukar tempat. Benar benar deh
Tapi mau bagaimana, demi jadwal kuliahnya.

Dia mulai membersihkan tempat itu, dan syukurlah pekerjaanya tidak memakan waktu lama.
Selepas itu dia langsung pulang.

Keesokan harinya koh Chen memuji Kienna, karena kerjaanya di klien VIP koh Chen yang sangat puas dan berharap Kienna yang akan trus menanganinya.
Dalam hati, tentu saja Kienna.

Dalam beberapa pekan saja, Kienna sudah mulai kualahan dengan tugas kuliah, ditambah jadwal cleanningnya yang semakin panjang, karena banyak yg puas dengan kerjaanya terkadang akhir pekan pun dia harus lembur.
Tapi bagaimanapun juga itu membuatnya senang, karena jujur saja hidup sendiri bukan hal mudah.

Hari itu dia sudah selesai mengerjakan tugasnya dan hendak pulang, saat menaiki lift dia bertemu dengan seorang paman berkacamata.
Dia mendekati Kienna

"maaf kak, ini id nya jatuh"

"ah, makasih pak"

Sekilas orang itu melihat id nya dan dia berkata

"petugas cleaning service koh Chen ? Jadi kakak ini yang biasa beresin apartemenku ? Woah nggak nyangka ternyata masih muda"

Ah jadi ini rupa klien vip koh Chen
Kienna tersenyum lembut dan mengangguk

"ah, jadi paman ini klien VIP kami, terima kasih sudah menggunakan jasa kami"

"haha, tentu saja. Terima kasih atas kerja kerasnya. Nama saya Antoni"

"Kienna"

Mereka bersalaman dan tersenyum.
Jujur saja, Kienna agak bingung.
Kata Risya pemiliknya seorang artis terkenal, tapi dilihat dari tampang pak Antoni ini tidak meyakinkan.
Keliatan usianya menjelang 40 dengan perut buncit, lalu dia artis darimana ?
Kienna bahkan tidak mengenalinya.

Setelah itu, Kienna sering mendapat tip lebih dari pak Antoni.
Bukan cuma berupa uang tapi kadang dia meninggalkan beberapa cemilan di apartemen dengan surat kecil agar Kienna bisa mencicipinya.
Terkadang mereka bertemu di lift atau bahkan pak Antoni mampir sebentar saat Kienna tengah mengerjakan tugasnya.
Dia benar benar baik, pikir Kienna

Saat dia tengah membereskan pakaian kotor diruang tengah, dia melihat kaos dan hoodie.
Ukuranya kecil, apa pak Antoni muat memakainya ? Pikirnya
Tapi tiba tiba dia mendengar pintu terbuka.
Kienna segera menghampirinya, dan akan menyambut pak Antoni tapi ternyata bukan pak Antoni tapi orang lain.

"siapa kamu ?"
Teriak Kienna, seorang pemuda tampan yang jangkung dan bermata abu abu itu kaget. Dia juga menunjuk Kearahnya

"kau siapa ? Berani berani masuk ke apartemenku"
Pemuda itu, memgambil pakaian yg dijatuhkan Kienna
"apa yg kau lakukan dengan pakaianku ? Kau perampok ?"

"perampok ? Harusnya aku yang tanya padamu, apa yang kau lakukan masuk ke apartemen orang. Ini apartemen pak Antoni, bagaimana kamu bisa masuk ?"

"hah ? Kau pikir, ini apartemenku kau gila. Antoni itu menejerku. Siapa kau sembarangan masuk dan mengambil semua barangku"

"kamu yang gila. Aku bekerja disini, aku membersihkan semua kekacauan ini. Jadi kamu pemilik asli ? Bukan pak Antoni ? Tapi dia bilang ... "

"hah, jadi kau pegawai cleaning service itu ya"

"biar kutelpon pak Antoni dulu"

"tidak usah, aku cuma mampir mau mengambil kemejaku yang ketinggalan"

"tapi ... "
Kienna mulai merogoh saku dan mengambil hpnya, tapi tanganya ditahan oleh pemuda itu

"sudah, aku bilang jangan"

Saat mata mereka bertemu, pemuda itu segera melepas tangan Kienna dan memasuki ruangan kamarnya.
Dan beranjak pergi setelah itu.
Kienna yang mematung di ambang pintu menatapnya, dan pemuda itu tersenyum

"hanya kemeja, sudah kan"
Dia memperlihatkan kemeja itu dan berjalan keluar

"hei, namamu siapa ?" panggil Kienna
Dan pemuda itu berbalik.

"Dean, Dean Halson. I'll see you later"
Dia tersenyum dan pergi.

Gawat, apa yang harus dijelaskan pada pak Antoni nanti ?
Seorang pemuda asing yang hanya merampok seonggok kemeja ?
Bisa mati dia kalau begini caranya