part 4

5 2 0
                                    

"tak kusangka hmm... "
rambutnya, wajahnya yang kaget dan bertanya tanya, Dean tersenyum sekilas

"why ?"
Suara itu berbisik tepat ditelinga Dean yang langsung reflek menjauh

"ah Andrian, kau mengagetkanku"

Dia hanya terkekeh

"Sepertinya ada hal menyenangkan yg mengganggumu"

"sok tau"
Celetuk Dean

Saat suara berikutnya dari kursi depan dengab tegas berkata

"yah, jangan memanggil dengan nama asli. Biasakan dengan nickname kalian. Kalau sampai ada yang dengar bagaimana ?"

Dean dan Andrian saling lirik dan menjawab dengan enggan

"baik manejer An"

"kita akan segera sampai, bersiaplah"
Kata lelaki dikursi depan itu.

Dia adalaha manejer Antoni, dibalakangnya ada Dean dan disampingnya yang tadi menggodanya adalah Flo.
Sedangkan di kursi belakang, yang tengah tertidur Mark, disampingnya Glen sedang sibuk bermain gadgetnya dan Sean bersandar memperhatikan jalan.

Jadwal hari ini benar benar melelahkan, ditambah lagi besok harus latihan koreo baru.
Dean benar benar hilang semangat, apalagi dia masih teringat dengan wanita itu
Bodohnya dia tidak menanyakan namanya.

Mobil mereka berhenti di sebuah gedung apartemen.
Berjalan berombongan dan menaiki elevator, saat elevator itu terbuka

Degg

Dean tidak menyangka, wanita itu tepat didepanya
Dia memakai pakaian yang persis seperti kemaren lalu.
Dengan kemeja putih dan rok hitam selutut, mereka bertatapan.
Mata wanita itu terbelalak dan badanya mundur seketika
Saat bibirnya terbuka, Dean langsung mengisyaratkanya untuk menutup mulut dan berusaha berjalan normal.

Hatinya bergetar, setiap langkah rasanya ingin dia berbalik dan menghampiri wanita tersebut.
Tapi, itu tidak mungkin selama manejer An ada.

Apakah ini takdir ?

"kenapa diam saja ? Ayo masuk"

Lamunan Dean langsung buyar seketika saat manejer An menyuruhnya masuk

Seklias dia melirik kearah lorong tadi, berharap masih melihat wanita itu.
Tapi sepertinya dia sudah menaiki elevator tersebut.

"aaahhh aku capek"
Flo langsung menjatuhkan diri di sofa ruang tamu.

Sedang Glan ke dapur mengambil minuman.
Lalu Mark menyusul Flo dan tidur disampingnya

Dari arah dapur Glan berteriak

"cola ?"

"yeah"

Sahut Sean yang langsung menyalakan tv dan duduk disamping Flo dan Mark

Dan saat itu ide gila Dean terbentuk, dia melemparkan tasnya tepat kearah Sean dan berlari kepintu

Manejer An langsung berteriak

"yah bocah mau kemana kau ?"

"jaketku tertinggal !"

Dean melesat keluar menuju tangga darurat.

"kerasukan apa dia ? Bukankah dia memakai jaketnya ?"

Manajer An berdiri didepan pintu dan segera menutup pintu.
Yang lainya hanya melongo dan mengedikkan bahu.

Tiba tiba Glan datang membawa gelas dan sebotol besar cola

"aku ketinggalan apa ?"

Mereka saling tatap dan manejer An masuk ruangan

"yeah, Cola !"

Teriak mereka semua, kecuali Glan yang kebingungan dan ikut tersenyum.

Dean menuruni tangga secepat dia bisa, dan langsung berlari ke ballroom saat mendapati gadis itu sudah diliar gedung tengah menunggu taxinya

Dean tersenyum, mengatur nafasnya dan berjalan ke arahnya

The MomentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang