"Begini ayah mau menjodohkan kamu dengan anak sahabat ibu kamu, tenang saja nak, calonmu itu orangnya baik, ayah kenal sama dia" jelas ayah kepadaku, aku nggak nyangka kalau ayah menjodohkanku di usiaku yang seperti ini
"Aa.....apa? Ayah pikir ini jaman Siti Nurbaya main jodoh jodohin segala" ucapku lirih menahan air mata yang mau jatuh, sedangkan ibuku hanya mengelus ngelus kepalaku untuk menenangkanku
"Nak, kami nggak maksa kamu kok, jika dia tidak cocok dengan tipemu, kami akan membatalkan perjodohannya" ucap ibuku menjelaskan
"Baik lah aku terima keinginan ayah dan ibu, jadi kapan calon suamiku akan datang kesini" kataku yang sudah mulai tenang
"Alhamdulillah terimakasih ya nakk, calonmu akan datang besok malam" setelah itu ayah pergi ke kamarnya dan aku juga langsung meninggalkan ibu, aku masuk ke kamarku, aku merebahkan tubuhku di ranjang empuk itu sampai sampai aku larut di dunia mimpi
_________'Tringgggggggggg' alarm ku berbunyi keras, aku sengaja memasang alarm agar tidak telat lagi seperti kemarin
"Hoammm" aku menguap sambil mengucek ngucek mataku dan melihat jam yang sudah pukul 04.35
"Sholat dulu deh" kataku sambil keluar kamar lalu bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan diri kemudian berwudhu, selesai sholat aku langsung mengecek pelajaran hari ini, dan alhamdulillah nggak ada PR.
"Pak Alvaro ngajarnya kapan ya?" tanyaku pada diriku sendiri, kemudian aku melihat jadwal pelajaran
"Oh ternyata dia mengajar di kelasku kemarin dan besok" kataku bicara sendiri.
Setelah itu aku segera mandi, selesai mandi ganti baju dan memoles wajahku dengan bedak bayi tapi tidak terlalu tebal dan memakai lipblam untuk menutup bibir pucatku
"Ah selesai" kataku kemudian mengambil tas"Tumben jam segini bangun biasanya kamu jam 9 baru bangun" kata ibuku meledek, ibuku memang seperti itu, suka nanya nanya kayak wartawan haha
"Iya ada piket kelas buk" jawabku singkat lalu aku segera sarapan
"Bu aku berangkat dulu ya" kataku setelah sarapan lalu mencium tangan ibu
"Yaudah hati hati" jawabnya
"Ayo yah aku udah siap" ucapku kepada ayah yang sudah menungguku di luar
"Ayo" saut ayah singkat, karena ayahku termasuk pria cuek dan nggak banyak bicaraAkhirnya aku sampai juga di sekolah
Aku berjalan melewati koridor yang sudah banyak dilalui siswa datang, sebelum berjalan menuju kelas aku sempat melihat mobil sport biru tua, siapa lagi kalo bukan mobilnya Pak Alvaro tapi aku cuek aja.
Seperti biasa para kaum adam selalu memuja mujaku'Hay Cantik'
'Eh ada calon ku'
'Hay bidadarikuuu'Tapi aku cuek aja, saat dikelas aku dikejutkan karena keberadaan Selena dan dua temannya kemarin, mungkin dia sudah menungguku lama.
Oh iya Selena juga termasuk cewek pengincar buat dapetin hati Pak Alvaro, dia akan menghalalkan semua keinginannya dengan cara apapun.
'Brakkkk' Selena memukul meja yang aja di sampingnya, aku dan dia sama sama memberi tatapan kebencian dan pada saat itu juga kami jadi pusat tontonan siswa siswi di kelas X ips 4"Lo orang songong kemarin yang udah berani ngelawan gue kan?" tanyanya dengan penuh penekanan di setiap kalimat
"Dan lo orang tolol kemarin yang selalu ingin terlihat benar ha?" tanyaku balik pada Selena dengan ketus
Kulihat wajah Selena yang sudah merah padam diselimuti amarah, dia hendak menamparku lagi tapi aku dengan cepat menepis tangannya lalu menendang pantatnya sampai dia jatuh tersungkur di teras kelas
"Gue peringatin ya sama lo! Jangan pernah ganggu gue lagi! Kalo lo gamau nyawa lo melayang di usia sepertini" ucapku marah pada Selena, saat itu ucapanku menjadi pusat perhatian orang yang mendengarnya, mereka semua menatapku dengan tatapan heran, takut, mendukung, adajuga yang tajam.
Setelah itu gue langsung keluar kelasSelena POV
Cewek brengsek itu menepis tamparanku dan menendangku sampai jatuh, memalukan bukan?"Gue peringatin ya sama lo! Jangan pernah ganggu gue lagi! Kalo lo gamau nyawa lo melayang di usia sepertini" ucapnya marah, saat itu ucapannya menjadi pusat perhatian orang yang mendengarnya, aku tak sedikitpun terancam dengan ucapan cewek brengsek itu
"Ayo kita pergi dari sini" kataku kepada kedua temanku
"Selena? Lo cuma diem aja di perlakuin seperti itu? What? Gamungkin orang yang dikenal kejam di sekolah ini malah diem ga berkutik!" ucap Yanti salah satu temanku saat berjalan menuju kelas
"Iya Selena, bagaimana kalau adek kelas itu mengambil posisimu?" tambah Anggi, dia juga sahabatku yang sedari tadi mengekoriku dan Yanti
"Gue bakal bales perbuatan iblis itu" kataku sambil tersenyum sinis
Saat mau berbelok menuju kelas gue ngeliat cewek brengsek itu dengan Pak Alvaro di perpustakaan sekolah"Tunggu tanggal mainnya gadis cantik" batinku.
Miliya Pov
Setelah itu aku meninggalkan Selena di kelas, aku muak dengan drama yang dia mainkan itu, aku berjalan menuju perpustakaan untuk mengisi otak karena jam pertama aku akan bertempur dengan Ulangan Fisika, saat masuk ke dalam perpustakaan aku melihat Pak Alvaro sibuk memencet keyboard laptopnya"Good morning pak" sapaku ramah sambil tersenyum
"Good morning" balasnya tapi tidak melihat wajahku
"Why are you alone? Are you busy?" tanyaku lagi
"I'm not too busy, I'm just finishing the documents" jawabnya
"Okay, I will go and not disturb Sir" ucapku lalu pergi mencari buku paket Fisika
Setelah itu aku keluar dan akan kembali ke kelas, disepanjang koridor menuju kelas banyak sekali kaum adam yang menyapa dan memujiku
'Hay'
'Eh ada nona muda'
'Rajin sekali pacarku'
'Oh my wifee"Begitulah yang diucapkan mereka ketika melihatku, aku hanya tersenyum manis pada mereka yang menyapaku
___________
"Arrgghh akhirnya selesai juga" kataku sambil memasukkan alat tulis karena baru saja aku menyelesaikan ulangan fisika"Eumm lo mau bolos gak jam pelajaran ketiga?" tanya Niara padaku
"Iya niara, karena aku sekarang males belajar" jawabku lalu pergi meninggalkan Niara
"Eh tunggu dugong" teriak Niara
Seperti biasa Aku dan Niara ketika jamkos, istirahat, bolos pasti ke kantin, di kantin sekarang tidak banyak siswa dan siswi karena sekarang masih dalam kegiatan belajar mengajar
"Niara" sapaku pada Niara yang sibuk dengan ponselnya
"Hem? Apa? " jawabnya
"Toilet di atas gedung itu belum diperbaiki" tanyaku sambil nyengir kuda
"Kenapa, jangan bilang lo mau mau jadiin tempat bolos" jawab Niara sambil menatapku tajam
"Wah konslet tu otaklo ngapain gue jadiin toilet buat tempat bolos tolol" kataku lalu menjitak kepada Niara
"Aw kebiasaan lo gada kalem kalemnya"
__________________
Semoga kalian suka dengan karyaku yaaa.........

KAMU SEDANG MEMBACA
My Love Teacher
RomanceMenikah karena perjodohan? Kebayang gak kalian? Kayak jaman Siti Nurbaya aja kan? Seorang gadis sederhana berusia 16 tahun harus melewati takdir yang sangat berat Ia harus menikahi seorang pria yang umurnya 5 tahun lebih tua Dia menikah dengan gu...