"Assalamualaikum buk" sapaku setelah pulang sekolah
"Waalaikumsalam sayang, cepet kamu mandi lalu makan ya" suruh ibuku
"Siap" lalu aku langsung pergi ke kamar
Saat aku ada dikamar, sebuah gaun terpajang di lemari bajuku
"Ni pasti akal akalan ibu nih, norak banget gue pakek gaun, Arrgghh cuma mau ketemu calon suami dan mertua aja harus gini, ga penting banget" gerutuku lalu segera pergi ke kamar mandi
"Miliyaaaaaaaaaa Mishelaaa cepet turun, jangan lupa pakek gaun itu" teriak ibu dari ruang makan
"Iya iya" jawabku sambil menyisir rambut
"Hu ribet amat kek ginian, udah kayak emak emak rempong, mana susah lagi mau jalan" gerutuku kesal karena memakai gaun itu
"Aduh" keluhku saat sampai di meja makan
"Waaa anak ibuk cantik banget kalau seperti ini" puji ibuku sambil mengelus rambutku
"Hem makasih" ucapku sambil tersenyum
______________________"Sayanggg mereka sudah datang nak, kamu perbaiki diri kamu ya" teriak ibuku di balik pintu
"I... Iya bu" jawabku gugup karena malu
"Ish ngeselin banget deh" gumanku kesal
Setelah aku keruang tamu, aku terkejut melihat Pak Alvaro ada disana
"Loh kok Pak Alvaro ada disini?" tanyaku bingung
"Karena dia calon suami kamu" sahut ayahku
"What? Yang bener aja?" kataku kaget mendengar omongan ayah
"Iya sayang Alvaro calon suami kamu, kenalin saya tante Maria bunda Alvaro dan ini Om Aditama ayah Alvaro" ucap tante Maria memperkenalkan diri dan suaminya sambil tersenyum
"Jadi bagaimana sayang? Apakah kamu setuju" kata ibuku, aku melihat wajah ibuku dengan penuh harap, aku ingin sekali menolak tapi aku takut ibu kecewa
"Iya aku terima perjodohan ini" ucapku sambil tersenyum paksa
"Alhamdulillah" serempak mereka
"Pernikahan kalian akan diadakan 3 hari lagi, tepatnya dihari minggu, tenang saja hal ini tidak akan berpengaruh pada masa belajarmu sayang, karena pernikahan kalian hanya di sah kan di mata agama" sambung Tante Maria, aku hanya menganggukkan kepala tanda menyetujui
'Gila bener gue bakal jadi seorang istri' batinku
____________________
Hari ini aku telah berada di rumah Pak Alvaro"Riasnya natural aja tante" ucapku pada perias pengantin
"Iya non" balasnya sambil tersenyum
Aku sempat mendengar ijab qobul nya
"Saya terima nikahnya Miliya Mishela Nurhafifa binti Herman Wijaya dengan mas kawin sebesar 75g dan seperangkat alat sholat dibayar tunai" ucap Alvaro dengan 1 kali hembusan nafasAir mataku mengalir entah kenapa, rasanya sekarang tanggung jawab orang tuaku sudah pindah tangan, dan statusku sekarang sudah menjadi seorang istri
"Non jangan nangis, nanti make up nya berantakan" ucap perias itu menenangkan sambil menata make up ku kembali
'Ceklekk' suara pintu kamar dibuka
"Sayang ayo, semua sudah menunggumu dibawah" kata ibuku
"Apa ibu bahagia" tanyaku pada ibu
"Ibu sangat bahagia" sambil memegang tanganku dan tersenyum ria
"Menantuku sangat cantik" Puji tante Maria sambil mengecup keningku
"Aaa... Aku gugup" kataku lirih
"Tidak usah gugup sayang, percayalah kamu harus yakin pada dirimu sendiri" ucap tante Maria
Kemudian aku, ibu dan Tante Maria turun kebawah, semua sorot mata menatapku
'Cantik ya'
'Beruntung sekali Alvaro'
'The perfect girl'
Itulah lontaran ucapan yang dikatakan para tamu undanganKini Miliya duduk disamping Alvaro, ia tak sedikitpun melirik Alvaro, begitupun Alvaro.
Mereka saling berhadapan untuk memasangkan cincin ke jari pasangan tersebut. Alvaro mulai mengambil cincin dan memasangkan ke jari mungil itu, begitupun juga Miliya.Alvaro mengangkat wajahnya bersama dengan Miliya, betapa kagum ia memandang wajah wanita di depannya
'Cantik' batin AlvaroMiliya mengambil tangan leon dan mengecupnya dengan singkat dan setekat itu Alvaro mendekatkan wajahnya untuk mengecup kening sang istri
.
.
Acaranya tak seramai pengantin sewajarnya, yang diundan hanya kerabat dekat kedua keluarga itu, itu karena permintaan Miliya karena dia takut berita ini tersebar dan mengganggu sekolahnya
___________________
Semoga kalian suka dengan karyaku ya.....
Happy Reading......
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love Teacher
RomansaMenikah karena perjodohan? Kebayang gak kalian? Kayak jaman Siti Nurbaya aja kan? Seorang gadis sederhana berusia 16 tahun harus melewati takdir yang sangat berat Ia harus menikahi seorang pria yang umurnya 5 tahun lebih tua Dia menikah dengan gu...