(bukan cerita tentang nomin, aku masih normal.)
•
•
•"jadi cewe ambigu an amat,"
♪♪♪
"Bun, pedes banget nasi gorengnya," kata laki-laki yang merasa kepedesan itu.
"Hih, lemah lo jadi cowo bang," ejek Jeno kepada, abangnya...itu.
"Gue dari kecil gasuka pedes bego,"
"Ya gausah ngatain diri sendiri lah,"
Mereka akhirnya berdebat, hanya gegara makanan lagi. Nasi goreng pedas, benar-benar.
Plak plak
Wanita itu memukul kedua putranya dengan piring, ya engga lah. Dengan lap dapur yang kotor terkena minyak, dll.
Jeno yang panik setengah mati karena rambut nya yang indah terkena kotoran yang sangat menjijikkan.
"B-bunda, rambut Jeno kan baruu,"
♪♪♪
"Tumben lo telat njing," kata Jaemin yang sibuk menyalin PR dari buku Chenle.
"Keramas," jawab Jeno singkat.
Mengeluarkan buku pelajaran, alat tulis, lalu mengikuti jejak Jaemin yang mencontek itu.
"Oiya, cewe yang kemarin, jadi lo beriin pisang lo?" Tanya Jaemin setelah menutup bukunya tanda telah selesai mencontek.
"Boong lah, mana ada gue beneran," Jeno dengan santainya menjawab. Jaemin lagi-lagi hanya menggelengkan kepalanya dan menghembuskan nafas berat.
KAMU SEDANG MEMBACA
différent―Jeno
Teen Fictionperasaan yang sama dengan orang yang berbeda ©hmbergerrr, 2020