Watak yang Menggertak

12 1 0
                                    

• Bagian 2 •

Watak yang menggertak

Setiap malam, setiap itu aku sesali
Mengurung diri sudah menjadi makanan diri
Tak bertuan, tak beraturan
Entah apa itu, entah apa yang aku bicarakan

Orang menganggapku rumpang
Padahal aku sudah begitu pincang
Sana sini membicarakanku retak
Selalu kupikirkan sampai beranak-pinak

Segelas kopi tanpa gula
Pun baju tanpa kancingnya
Melihatku bisu seolah terpaku
Tanpa bicara berliku-liku

Aku selalu sepi dikeramaian
Tak peduli sedalam apa lautan
Aku adalah aku
Seorang perempuan kecil yang kaku

Wahai, watak
Terima kasih telah tercetak
Karena kau aku sadar
Bahwa semesta selalu menampar

Suara AtmaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang