Hujan yang Jatuh pun Bingung

11 0 0
                                    

• Bagian 3 •

Hujan yang Jatuh pun Bingung

Di petang itu, tanpa sadar aku melamun
Ditemani suara gemercik air yang turun
Hujan menjatuhkan diri tanpa ampun
Dilihatnya aku sembari tertegun

Bodoh, itu katanya
Tak mengapa, aku pun menjawab
Tak peduli apa kata dunia
Ia malu, malu melihatku sembab

Hei, mau lihat dunia berhenti berputar?
Aku menjawab, tentu saja tidak bodoh
Dia berkata lagi, lantas apa yang membuatmu gusar?
Aku lunglai berlari sendirian, jawabku tergopoh

Dia hujan, dan tidak malu jatuh, itu katanya
Aku manusia biasa, malu jatuh, itu kataku
Gemerlap lampu dan cahaya tidak berarti makna
Aku tidak mempunyai pegangan untuk bertumpu

Hei, dia bersahut lagi
Apalagi? Kau sibuk mengurusi diriku ini
Aku cuma tidak mau kamu sedih
Senyum, aku tidak butuh perih

Percuma, aku terus berujar
Semesta saja tidak berdaya membantuku berikhtiar
Katanya, dia pelik berkoar
Padahal aku merindukan sang pijar

Adakah sosok insan yang mampu?
Meramal sifatku tanpa harus diminta
Memahami, layaknya dia memahami dirinya
Tanpa pamrih dan tanpa ambigu

Suara AtmaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang