4. Makan Siang Bersama

30.4K 628 18
                                    

Selama bekerja, Delon tidak bisa berkonsentrasi karena memikirkan wanita yang mengganggu pikirannya.

Keira. Wanita yang sudah memiliki suami itu saat ini membuatnya tidak bisa fokus bekerja. Pikirannya berkelana ke tempat lain.

Akhirnya Delon pun membuka dompetnya dan mengambil kartu nama yang diberikan oleh Keira padanya, malam tadi.

Delon ingin menghubungi nomor Keira. Tapi, ia takut wanita itu sedang sibuk. Sehingga Delon pun mengurungkan niatan untuk menghubungi nomornya. "Aaah, sudahlah. Ngapain juga aku mikirin istri orang lain." gumamnya pada dirinya sendiri.

Namun, apa yang diucapkannya itu tidak sinkoron dengan apa yang dipikirkannya. Delon masih terus memikirkan Keira, wanita yang sudah mencuri hatinya di dalam lift macet.

Saat pandangan matanya masih mengarah ke kartu nama milik Keira. Pintu ruangannya berbunyi, sontak Delon langsung berjingkat saking terkejutnya.

"Siapa?" ucap Delon seraya memegang dadanya yang detak lebih cepat.

"Saya, Pak. Sekertaris Bapak." sahutnya dari luar pintu.

Delon menghela napas panjangnya, kemudian ia menyandarkan punggungnya di sandaran kursi putar kebesarannya. "Masuk. Ada apa?"

"Ini, Pak. Laporan keuangan yang Bapak minta kemarin."

"Baik." Delon menerima berkas laporan keuangan perusahaannya.

"Apa ada yang saya bantu, Pak?"

"Tidak. Terimakasih. Kamu bisa lanjutkan pekerjaan kamu lagi."

Sekertarisnya itu pun mengangguk dan segera pergi keluar ruangan. Sementara Delon bukannya membaca laporan keuangan yang ia minta. Tapi, pikirannya masih ke wanita yang bernama Keira.

Saat jam istirahat mulai, Delon pun keluar tanpa mengenakan jas seperti biasanya, memperlihatkan bisep dan bentuk tubuhnya yang bagus dari balik kemeja putih yang melekat ditubuhnya.

Hampir semua pegawai wanita sangat menyukai atasannya. Tapi, tidak membuat Delon tertarik. Melainkan ia lebih tertarik kepada Keira, wanita yang pernah berciuman di dalam lift.

Saat tengah menunggu di depan lift. Delon melebarkan matanya ketika pintu lift yang ada di depannya terbuka. Dimana didalam sana ada Keira dan seorang laki-laki disampingnya tengah memegang pinggang wanita yang selalu ada di kepalanya.

Delon tersenyum tipis, karena tanpa menghubungi terlebih dahulu, ternyata pertemuannya dengan Keira akan sering terjadi. Bener-bener jodoh namanya. Jodoh diwaktu yang salah.

Tanpa banyak bicara, Delon pun masuk ke dalam lift. Sementara Keira hanya diam saja dipeluk Vano.

"Ekem... Mobil aku belum diperbaiki." ucap Delon menghilangkan kesunyian di dalam lift.

Sontak saja Keira dan Vano menoleh kearah Delon yang masih mendongak melihat angka lantai lift yang terus menurun.

"Nanti saja ya, aku memberikan tagihannya."

Kening Vano mengerut dalam melihat laki-laki yang tidak dikenalnya. "Permisi, kamu berbicara dengan siapa ya?" tanya Vano saat melihat laki-laki yang berada di dalam lift bersamanya.

Delon tertawa pelan dengan pandangan matanya mengitari ke semua kotak besi itu. "Bukan kamu. Tapi, dengan Keira." ujar Delon tersenyum lebar saat melihat Keira yang ikut tersenyum.

"Sayang... maksud dia apa?"

"Hmm... bukan apa-apa kok. Semalam aku menabrak mobilnya. Makanya aku mau bertanggung jawab." ungkap Keira menjelaskan apa yang menjadi kebingungan Vano.

Five Handsome Husbands ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang