Clarissa Della Ariotedjo tidak mengerti dengan apa yang terjadi. Ia tidak mengerti mengapa namanya disebut oleh para awak media setiap ada pemberitaan mengenai artisnya--Jerome Fernando Atmadja dan mantan pacar pria itu--Kleivr Liora Eldjaja. Demi apapun, dia sendiri juga heran kenapa Jerome dan Kleivr bisa putus padahal dua hari yang lalu, pria itu meminta dirinya untuk mereservasi sebuah meja untuknya di Four Seasons dan memamerkan cincin yang akan pria itu berikan ke Kleivr. Dan sekarang? Pria itu putus dengan pacarnya dan tiba-tiba dia dituduh menjadi pihak ketiga yang menyebabkan mereka putus. Jenius sekali.
Della mengakui kalau Jerome Atamdja, jelas adalah pria yang tampan, apalagi keluarganya adalah salah satu keluarga yang berpengaruh di Indonesia dan terkenal di kalangan sosialita. Tapi, bukan berarti dia menyukai pria itu apalagi mencintainya. Hubungan yang dia miliki dengan Jerome benar-benar murni sebuah hubungan profesional antara artis dan manajernya. Dan berita apa lagi tadi yang baru saja dibacanya? Dia akan menikahi Jerome Atmadja? Apa-apaan ini?! Tanpa sadar Della mengepalkan tangannya dan membanting meja di depannya. Sialan, pikirnya. Siapapun yang menulis berita ini, Ia tidak akan segan menuntutnya.
"Della,"
Suara bariton itu membuatnya mengalihkan pandangan ke belakang dan segera mematikan ponselnya.
"Oh, hai Jerome." Della tersenyum masam. "Udah kelar syutingnya?"
"Lo udah baca berita itu, Del?"
Della mengangguk dan mencibir. "Lo yang putus, gue kena getahnya. Bangke memang."
"Makanya, kita perlu mengadakan konferensi pers."
"Anjir, Jer! Nama lo, nama gue, dan mantan kekasih lo itu udah jadi trending di dunia maya! Susah menggiring opini publik kembali ke fakta sebenarnya kalau lo dan gue gak akan pernah menikah."
"Lakuin aja apa yang gue bilang. Besok, adakan konferensi pers. Bukan nama baik lo aja yang tercemar. Gue juga. Sialan emang."
"Oke, gue bakalan hubungin pihak-pihak terkait."
"Oh iya Del, Mas Erwin mau ngomongin sesuatu sama lo. Samperin gih. Kayaknya dia mau ngobrolin kontrak."
Della langsung keluar dari ruangan itu, meninggalkan Jerome sendirian. Jerome mengeluarkan sebatang rokoknya dan menyelipkannya di bibir. Rokok adalah doping untuknya agar bisa berpikir lebih jernih. Tanpa sadar, Jerome menggertakkan giginya. Mantannya yang menjijikkan itu pasti di belakang semua ini.
_______________________________________________________________________________
KAMU SEDANG MEMBACA
This is All Wrong
RomanceDia memintaku untuk menikahinya. Aku tertawa kencang melihat ekspresinya. Terlalu serius. Lalu, aku pun tersenyum mengiyakan dan tertawa lagi. Palingan dia hanya latihan akting denganku bukan? "Itu akting yang bagus. Gue yakin perempuan manapun ak...