Chapter 52

207 3 0
                                    

Kayaknya aku mau buat cerita pake author pov aja yaa

----

Greyson masih terdiam di depan asrama perempuan yang sedang ditempati oleh temannya yaitu Gabriel, perasaannya campur aduk antara marah, kesal dan sedih. Ia mengacak rambutnya kasar, kini tidak tahu harus melakukan apa. Gabriel menyuruhnya untuk tidak menghubunginya lagi padahal Greyson belum menjelaskan apapun tentang kejadian itu, kejadian dimana Greyson mencium Gabriel secara tiba-tiba.

"Kamu? Kenapa ada disini?" Greyson memutar badan, Sabrina yang berbicara menyilangkan tangannya di depan dada "mencari Gabriel?"

Greyson mendengus kesal, tidak menjawab pertanyaan dari Sabrina namun langsung pergi melakukan mobilnya kencang. Sabrina hanya menyeringai dan kembali masuk ke dalam asrama.

****

Langit yang cerah menyinari hari ini, cuaca sepertinya sedang bagus sekali. Langit biru tanpa awan, angin terhembus perlahan membawa daun-daun yang berjatuhan di jalan khusus pejalan kaki. Sangat disayangkan apabila hanya diam dirumah dan tidak menikmati indahnya hari ini.

Itulah yang baru saja dipikirkan oleh Gabriel, ingin menghabiskan siang harinya di luar. Bersama satu buku bacaan yang baru ia beli kemarin sebelum datang ke pesta Sabrina. Kini dirinya tengah duduk di bangku taman kampus, menikmati langit dan angin yang terhembus. Tanpa disadari air matanya jatuh di pipi, Gabriel terkejut. Kenapa bisa?

"Aish...." Gabriel menghapusnya "aku ini kenapa?"

'Drrrt drrrt'

Dilihat layarnya, kali ini bukan Greyson. Tapi lain lagi yaitu Freddie, laki-laki itu bisa-bisanya masih menghubunginya. Tanpa berpikir panjang akhirnya Gabriel mengangkatnya dan menunggu suara dari sebrang sana.

"Hai, Gabriel... aku sudah pesimis kamu tidak ingin mengangkatnya."

"Ada apa, Fredd?"

"Kali ini aku mohon sekali ingin bertemu denganmu, kebetulan sekali aku ada acara di rumah keluarga jauhku, tidak jauh dari Oklahoma tempatmu tinggal."

Gabriel diam sejenak, "I don't know, Fredd, aku benci mengatakan ini tapi kapan kamu ke Oklahoma?"

"Hari kamis aku berangkat dengan pesawat pagi hari, kemungkinan aku baru ketemu kamu dihari sabtu. Are you, okay?"

"Ya... ya... I am okay, I am just... honestly really. I am happy I can hear your voice, again." Gabriel tersenyum "okay, ada lagi yang harus diberitahu?"

Freddie tertawa ringan disana, membuat Gabriel ikut tersenyum "itu saja, aku juga senang bisa dengar suara mu. Oke, see you soon?"

"See you soon."

Gabriel menutup telponnya, ia tersenyum. Entah ini perasaan apa tapi hatinya senang, seperti ada kelegaan tersendiri begitu mendengar suara Freddie. Sudah berapa lama, ya?

Gabriel kembali menikmati siang harinya dengan duduk di bangku taman itu, melihat banyak mahasiswa lain yang berjalan untuk masuk kelas dan ada pula yang ikut duduk menikmati cuaca hari ini. Kini dirinya menghembuskan napas panjang, mencoba memejamkan matanya. Namun tiba-tiba ada cairan dingin yang menempel di pipinya, Gabriel langsung membuka matanya terkejut. Orang itu, tertawa begitu melihat ekspresiku.

"Maaf, ya. Ini aku belikan susu coklat dingin."

Aku tidak menjawab, masih menatapnya hingga ia selesai meminum minumannya.

"Kenapa? Tidak pernah lihat orang tampan seperti aku?"

Gabriel tersenyum geli, "eww!" ia mendorongnya.

"Kamu kenapa disini sendirian? Biasanya sama Greyson atau Brooklyn?"

"Aku bertengkar dengan Greyson."

"Apa? Kenapa?"

"Aku sedang tidak ingin membahasnya, Cameron."

****

Malam ini pesta piyama di asrama, kegiatan paling tidak disukai oleh Gabriel karena harus mengikuti pesta piyama tanpa terkecuali. Begitu masuk asrama Gabriel sudah disuguhkan dengan kesibukan para anggota asrama di ruang tamu, ruang makan, dapur dan ruang santai. Terutama Lina karena dia merupakan ketua dari KKL ini.

Gabriel hanya berlalu, berjalan pelan-pelan agar tidak ketahuan.

Begitu sampai kamarnya, ia menaruh tasnya asal. Membuka sepatunya cepat, menaruh jaket dan membuka kaos kakinya asal kemudian membanting tubuhnya ke kasur kesayangannya itu.

"Kamu tidak ketahuan Lina?" tanya Brooklyn yang tengah asyik membaca novel disertai minuman dingin dan beberapa camilan tersedia di meja samping tempat tidurnya.

"Tidak, kurasa? Sepertinya ia terlalu sibuk mengurus pesta nanti malam dan tidak melihatku karena memang aku tidak pernah dilihatnya, Brooklyn." balas Gabriel kemudian memeluk guling disampingnya, wajahnya tiba-tiba memerah.

"Hei, kenapa? Kamu demam?"

"Freddie tadi menelpon ku." Gabriel menutupi wajahnya dengan guling.

"Oh i-I am sorry i-"

"Aku tidak apa-apa, Brook."

"Lalu kenapa wajahmu memerah?"

"Aku tidak paham," tiba-tiba Gabriel mengubah posisi tidurnya menjadi duduk "aku senang mendengar suaranya, dia juga bilang bahwa akan ke sini hari sabtu untuk menemuiku."

Brooklyn sedikit terkejut, ia ikut mengubah posisinya menjadi duduk tegak dan menutup novel bacaanya dengan segera. Matanya membulat seperti ingin tahu kelanjutan cerita Gabriel.

"Aku bilang padanya bahwa aku senang bisa mendengar suaranya lagi dan Freddie bilang hal yang sama sebelum menutup telpon, aku tidak tahu ini perasaan apa tapi hatiku berbunga-bunga." jelas Gabriel yang masih tersenyum-senyum layaknya orang pertama kali jatuh cinta.

"Ohh Gabriel, aku tidak tahu harus bagaimana. Tapi... aku senang bisa melihatmu tersenyum hari ini, aku harus berterima kasih pada Freddie saat bertemu denganmu karena berhasil membuatmu tersenyum."

Gabriel masih tersenyum, "oh! Tadi aku berbicara dengan Cameron, kami sedikit membahas tentang Greyson."

"Apa lagi?"

"Cameron bilang, Greyson menciumku karena tidak tahan melihatku, katanya aku buat dirinya gemas. Dan soal Sabrina, ia tidak tahu kalau Sabrina datang saat kami ah maksudku saat Greyson menciumku, kemudian Cameron bilang bahwa Sabrina memang mengincar Greyson. Tapi Greyson tidak."

"Really? Terus kenapa dia menanyakan Sabrina kepadamu?"

Gabriel menaik turunkan bahunya tanda tidak tahu.

"Aneh!"

--------------

uhm... hai?hehe, terimakasih sekali lagi kepada teman-teman yang sudah menyempatkan waktunya untuk membaca.


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 21, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Nerd GirlsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang