Chapter 31

3.4K 144 4
                                    

"Aku yakin kamu belum makan" ujarku pada Greyson yang sedang fokus menonton TV.

"Ya, kamu pasti sudah tau aku ini suka kelaparan" jawabnya tanpa melihatku.

Aku hanya tersenyum kemudian menarik tangannya "ayolah, makan siang bersamaku dikamar"

"Kamar?"

"Ya.... kamarku dan Gabriel" jawabku memeluk lengannya "kamu harus tau masakannya"

"Aku tidak mungkin makan disana, sayang. Kamu tau sendiri aku dan dia... ya begitulah"

"Duduklah disana sebentar" Greyson pun duduk didekat meja makan, ia hanya melihatku dari belakang.

"Apa kamu yakin?" tanya Greyson lagi, kami masih dimeja makan. Aku menyiapkan makanan apa saja yang akan aku bawa kesana.

"Diamlah" aku menciumnya sebentar, aku tidak tau kenapa aku melakukan ini. Tapi biasanya dia langsung diam jika sudah seperti ini.

"O-o-oke b-baiklah.... itu sudah meyakinkan" ucapnya.

Aku tersenyum, kemudian menarik tangannya lembut.

"Hei..." sapaku pada Gabriel yang sedang sibuk dengan laptopnya "apa yang sedang kamu lakukan?"

"Hanya main, apa idiot itu sudah pergi?"

"Maksudmu Greyson?"

"M-maafkan aku, ya dia siapa lagi" katanya sembari mengubah posisinya.

"Sebenarnya... aku mengajaknya kemari untuk makan siang bersama" jelasku sambil menarik lengan Greyson.

"Hai kacamata" sapa Greyson mengejek.

"Brooklyn? Apa yang—ah! Baiklah terserah kalian aku diatas sini kalian dibawah" ucap Gabriel kemudian menutup telinganya dengan earphone.

"Dasar aneh" gumam Greyson.

"APA?!" seru Gabriel.

"Aneh, apa ada kata itu yang tidak bisa kamu cerna?"

"Kalau kamu bukan pacar sahabatku akan ku tendang sekarang!"

"Tendanglah... aku tidak takut denganmu, kacamata"

"Sini kamu!" Gabriel beranjak dari tempat tidurnya dan langsung menghampiri Greyson yang berdiri dibelakangku "dasar laki-laki! Bisanya cuma mengejek! Payah!"

"Kamu yang payah!" ucap Greyson yang menjulurkan lidahnya dibelakangku.

Mereka berdua saling memutari badanku, aku makin bingung harus bagaimana. Apa harus sesulit ini?

"STOP!" seruku pada mereka, mereka akhirnya terdiam.

"Bisakah kalian bersikap baik satu sama lain? Hanya untuk hari ini aku mohon.." ucapku memohon pada mereka berdua.

Greyson langsung mengambil piring yang ada ditanganku dan masuk ke dalam kamar.

"Lumayan...." gumamnya sembari melihat-lihat isi kamar ini.

"Apanya yang lumayan?!"

"Greyson.... ku mohon..." perintahku "Gabriel, bisakah kamu mendengarkan lagu dengan volume tinggi?"

Gabriel tidak menjawab, aku menyuruh Greyson duduk dikarpet puzzle dan kami pun makan siang bersama. Baguslah pertengakaran tadi sudah berakhir.

"Jangan coba-coba, Greyson" ujarku, aku melihatnya sedang mencoba menarik kaki Gabriel kebawah.

"Hehe, maaf. Makhluk apa sebenarnya sahabatmu ini?"

"Ceritakan bagaimana bisa Gabriel menyuruhmu masuk kerumah ini" ucapku sembari menyendokan salad kemulutnya.

"Jadi... tunggu aku harus menghabiskan ini dulu" jawab Greyson kemudian menelan salad tadi "aku tadi diusir, kemudian aku hanya mengatakan aku ini pacarmu dan akan bertemu kamu disini"

Nerd GirlsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang