Happy reading!
-------------------------*****
Assalamuaikum...
Vanno povKringg.kringg.kringgg!
{suara bell berbunyi}Vanno merapihkan semua barang-baranya yang ada di atas mejanya dan bersiap-siap untuk pulang.
"Van, ayok cabut!" ucap Zico.
"Ayok!" jawab Vanno sambil memakai tas ranselnya.
"Bro kuy." lanjut Vanno ke semua sahabatnya.
Mereka pulang melewati koridor yang di penuhi oleh murid yang akan segera pulang setelah melewati koridor sekolah mereka juga melewati ruang pembina Osis, dan Vanno melihat Vania yang sedang di dalam ruangan itu.
"Bro!, gue kayak nya balik sama bokap gue deh, soalnya bakal ada acara keluarga setelah pulang sekolah" ucap Vanno berbohong ke pada sahabat-sahabatnya itu.
"Oke deh Van." ucap Raka.
"Kalo gitu kita cabut ye," sambung Reyga, hendak meninggalkan Vanno.
"Sip, bye!" lanjut Vanno sambil berlari meninggalkan mereka.
Kini Vanno sedang berada di koridor dekat ruang pembina Osis, dan ia melihat seseorang di balik sofa di ruangan tersebut ya seseorang yang di maksud oleh Vanno adalah Vania! ya memang Vanno sudah tahu jika Vania sedang berada di ruang Bu Tika pasti bu tika akan membahas perlombaan memang Vanno sudah tahu lebih awal tentang perlombaan ini,dan Vania akan berlomba bersama vanno!.
"Ehhhh!" kaget Vanno tiba-tiba ada yang memegang pundaknya.
"Kamu sedang apa Vanno?" tanya seseorang yang sudah tidak asing lagi bagi Vanno, pak adit! papah Vanno.
"Eeee, ee Ya nuggu papah lah!" jawab Vanno dengan terbata-bata.
"Ngomong apa sih kamu, kenapa blm pulang, hm?" tanya Pak Adit sedikit menatap curiga terhadap anak semata wayangnya.
"Kan lagi nunggu papah, Vanno pengen pulang bareng" jawab Vanno sambil bergetar.
"Yasudah ayok kita pulang" ajak Pak Adit.
"Ayok Pah." sambung Vanno.
Mereka berjalan menuju parkiran sekolah setiba di parkiran Vanno tiba-tiba izin agar tidak bareng papahnya alasannya ada sesuatu yang tertinggal di dalam kelasnya.
"Eh pah, barang Vanno ada yang ketinggalan di kelas" ucap Vanno tiba-tiba.
"Barang apa Vanno?, gapapa biar papah suruh Mang Toha yang ambilkan" jawab Pak Adit.
"Gapapa pah, biar Vanno yang ambil dan papah pulang duluan aja, Vanno lupa harus ke ruang basket dulu" sambung Vanno.
"Yasudah, papah pulang duluan ya Van" lanjut Pak Adit.
"Oke." ucap Vanno.
Vanno berlari dan kembali ke koridor dekat ruang pembina Osis disitu masih ada Vania yang sedang ngobrol dengan Bu Tika.
"Gimana yah reaksi Vania klo gue adalah salah satu peserta perlombaan itu" ucap Vanno sambil memikirkan bagaimana kagetnya Vania melihat patner lombanya adalah dirinya.
Vanno masih melihat Vania yang sedang mengobrol dengan Bu Tika dan tiba-tiba sepertinya Vania akan keluar dari ruangan itu, dengan cepat Vanno berlari menuju parkiran.
A
"Yah sial, dia malah keluar lagi" cerca Vanno.Vanno berlari menuju parkiran untuk mengambil motor pribadinya.
"Yahh anjer gue kaget banget." ucap Vanno sambil ngos-ngosan sebab ia baru saja selesai berlari.
Vanno menaiki motornya dan akan segera meninggakan sekolah namun sebelum menaiki motornya Vanno melihat Vania yang sedang sibuk dengan ponselnya mungkin ia sedang memesan Ojek untuk menjemputnya.
"Eh Vania tuh." ucap Vanno tiba-tiba.
Memang parkiran di SMA ini berada di depan gedung sekolah jadi besar kemungkinan Vanno bisa melihat keberadaan Vania yang akan menuju depan gerbang sekolah, Vanno masih fokus melihat gerak-gerik Vania yang terlihat sangat gelisah melihat ponselnya itu.
"Vania lg apa sih, bukannya cepet pulang!" kesal Vanno yang sudah lama melihat Vania dari kejauhan.
Karena sudah sangat terlalu sore, Vanno memutuskan untuk keluar dari parkiran sekolah dan pastinya akan bertemu dengan perempuan itu di depan gerbang sekolahnya.
Karena Vania tidak merasa kehadirannya akhirnya Vanno memberanikan diri untuk memanggil Vania.
"Hei." panggil Vanno.
Vania masih saja tidak tahu akan kehadirannya lalu Vanno memanggilnya kembali.
"Vania!" panggil Vanno kembali.
Vania menghiraukan Vanno dan meninggalkan Vanno yang sedang menjelaskan semuanya.
"Van, gue kan udah pernah bilang!" sambung Vanno.
Vania masih saja tidak mendengarkan apa Vanno!
"Sampe kapan lo giniin gue terus?"-Tanya Vanno
Vanno sambil mengejar Vania yang masih saja terus berjalan dan sampai akhirnya Vania berhenti
"Lo diem!"-Pekik Vania
"Ya lo jangan giniin gue!"-Sambung Vanno
"Enak bgt lo ngomong kek gitu,ngomong seenak jidat!"
-Lanjut VaniaSore itu sepertinya kota Jakarta akan turun hujan percakapan mereka kini di halang oleh turunnya air hujan dan petir yang sedang menyisir bumi dengan suaranya yang bergelintir , namun Vania masih sibuk mencari handphone nya yang ada di dalam tas.
"Lo gue anter"-Ucap Vanno
Mendengar kata-kata Vanno barusan dan deggg!.
Vania menolak tawaran Vanno untuk menghantarkannya pulang ia lebih memilih berjalan kaki menuju rumahnya , karena Ojek atau Angkot sudah tidak ada yg melintas dan terpaksa Vania memilih untuk berjalan kaki
Sepanjang jalan Vania terlihat sangat kesal dan tidak lupa melihatkan wajahnya yang sangat lelah
Vanno meskipun tidak berhasil membuat Vania ikut dengannya tapi Vanno pria yang sangat baik hati dan tidak sombong , Ia rela membututi Vania agar bisa pulang kerumahnya dengan selamat
***
#cuapcuapauthor
MAAF BARU BISA UP, AUTHOR KEHABISAAN AKAL WKWK:")
JANGAN LUPA VOTE DAN COMMENT!
-love,rsaamlia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Started From Hate
RandomTidak semua rasa benci kepada seseorang akan selamanya menjadi rasa benci yang permanen, semua itu bisa di musnahkan apabila rasa cinta datang dengan sendirinya. Sama hal sepertinya dengan Vania dan Vanno. Mau tau cerita selanjutnya? Yuk, kepoin! ©M...