7.biografi

136 78 13
                                    

Happy reading!
--------------------------

*****

Author pov

Hari ini Vania pergi kesekolah lebih awal sebab ia tidak mau lagi kesiangan seperti kemarin.

"Alhamdulillah gue ga kesiangan lagi. " ucap vania sambil menguap.

Tanpa basa-basi Vania langsung bangkit dari ranjangnya dan menuju kamar mandi.

Setelah membersihkan diri dan memakai seragam sekolah, seperti biasa Vania langsung menuju meja makan dan terlihat keluarga cemaranya sedang asik mengobrol.

"Selamat pagi emak...
Selamat pagi abah..." nyanyi Vania dengan senyuman pepsodentnya itu.

"Ihh yah ada apa sih anakmu yang satu itu?" tanya Bunda kepada sang Suami tercinta.

"Itu anakmu juga." jawab Ayah sambil nyengir.

"Wiss kayaknya enak nih sarapan." ucap Vania.

"Tapi Nia ga bisa sarapan, bunda boleh buatin bekal gak?" ucap Vania.

"Kamu sarapan dulu nak." jawab Bunda.

"Bunda, Vania akan pergi sekarang. " ucap Vania.

"Ko tumben sepagi ini?" tanya Bunda.

"Vania mulai hari ini, detik ini, tidak akan kesiangan masuk sekolah lagi!" pekik Vania.

"Oh iya Van, kamu harus jadi contoh buat semua siswa disana, secara kan kamu ketos." sambung Bunda sambil membuatkan bekal Vania.

Maaf agak sedikit pamer atas gelar ketos:).

"Nih Van, bekel kamu udah jadii."  lanjut bunda sambil memberikan bekalnya.

"Eh btw bang Gavin kok diem aja?" tanya vania.

"Gue pusing Ban, dan kayaknya gua gaakan ngampus" jawab Bang Gavin.

"Oh kasian banget sih kakak gue"ucap vania sambil mendekati sang kakak dan mencium keningnya.

"Ih lo kesambet apa sih pagi pagi?" ucap sang kakak dan langsung bergidik ngeri.

"Ngga kok Bang, Nia ngga kesambet apa apa." jawab Vania.

"Yasudah Vania, kamu cepat berangkat nanti terlambat. " ucap pria paruh baya yg tak lain sang Ayah.

"Iya yah, ini bentar pagi" ucap Vania sambil memasukan bekal kedalam tasnya.

Setelah memasukan bekal kedalam tasnya, Vania langsung mencium punggung tangan kedua orang tua nya dan tak lupa iya juga mencium kening sang kakak untuk kedua kalinya.

"Dah semua, Assalamualaikum!" ucap Vania sambil berjalan menuju depan rumahnya.

"Waalaikumsalam" jawab mereka bersamaan.

Hari ini Vania di antar oleh supir pribadi Ayahnya memang sang Ayah sangat menyayangi anak perempuannya itu ia tak tega jika Vania setiap harinya harus menggunakan ojek ataupun angkutan umum memang itu kemauan Vania sendiri tapi tetaplah sang Ayah setiap harinya sangat khawatir dengan anaknya belum lagi di Jakarta kan banyak orang jahat dan memanfaatkan situasi bagaimanapun.

"Non." panggil Pak Joko yang tak lain supir pribadi sang Ayah.

"Iya pak." jawab Vania dengan ramah.

"Kemarin saya menjemput non, tapi keliatannya murid di sana sudah pada pulang, dan sudah tidak ada tanda tanda kehidupan sore itu." ucap Pak Joko Dramatis.

Vania berfikir pada saat Pak Joko menceritakannya mungkin Vania sedang berjalan menuju rumahnya.

"Oh iya Pak Nia udah pulang duluan" jawab Vania seadanya.

Started From HateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang