Boneka Licca-chan merupakan boneka yang sangat populer di Jepang. Kepopulerannya setara dengan kepopuleran boneka Barbie. Bahkan, terlalu populernya, perusahaan yang melakukan produksi terhadap boneka itu memutuskan untuk membuat saluran telepon untuk promosi produk mereka.
Anak-anak bisa berbincang dengan Licca-chan melalui telepon. Namun sebenarnya, mereka hanya mendengarkan suara-suara rekaman saja, tetapi terdapat rumor yang mengatakan bahwa beberapa anak mendengar Licca-chan mengucapkan hal yang mengerikan seperti, “aku akan datang ke rumahmu untuk membunuhmu.”
Hal ini memunculkan urban legend berikut:
Suatu hari, seorang gadis muda sedang membersihkan kamarnya. Ketika dia sedang membereskan barang-barangnya, dia menemukan boneka Licca-chan yang sangat dia sayangi sewaktu kecil. Bagaimanapun, dia sudah terlalu dewasa untuk bermain dengan boneka, jadi dia membawa boneka itu keluar dan menaruhnya di tempat sampah.
Beberapa waktu kemudian, si gadis dan orang tuanya pindah menuju kota yang baru. Suatu hari, dia pulang dari sekolah seperti biasanya. Orang tuanya masih sedang bekerja. Saat dia memasuki rumahnya dari pintu depan, pintu di ruangan depan mulai berdering.
Ketika dia mengangkat teleponnya itu, dia mendengar suara kecil yang berbunyi, “halo, ini Licca-chan. Aku berada di tempat penampungan sampah. Aku telah ditinggalkan, tetapi aku sedang dalam perjalanan pulang.
Gadis muda tersebut langsung menutup telepon, berpikir seorang mungkin sedang mempermainkannya. Beberapa saat kemudian, telepon berdering kembali.
Ketika dia mengangkatnya, suara yang sama terdengar, “halo, ini Licca-chan. Aku sedang berada di stasiun kereta api. Segera, kita akan kembali bersama lagi.”
Dia langsung menutup teleponnya dan merasa tidak nyaman. Beberapa saat kemudian, telepon kembali berdering.
Ketika dia mengangkatnya, suara yang sama terdengar, “halo, ini Licca-chan. Aku sedang berada di jalan rumahmu. Apakah kamu merindukanku?”
Gadis tersebut langsung menutup teleponnya lagi. Kali ini, dia merasa takut. Dia berharap agar orang tuanya segera pulang ke rumah. Tentu saja, beberapa saat kemudian, telepon kembali berdering untuk kesekian kalinya.
Gadis tersebut mendengar suara mengatakan, “halo, ini Licca-chan. Aku berada di luar rumahmu. Buka pintunya.”
Sekarang, gadis tersebut merasa ketakutan dan berkata pada dirinya sendiri, “ini hanyalah candaan….” Dia pergi menuju jendela dan mengintip melalui tirai, tetapi tidak ada siapapun diluar. Gadis itu merasa lega.
Sekali lagi telepon berdering kembali dan ketika dia mengangkatnya, dia mendengar, “halo, ini Licca-chan dan aku tepat berada di belakangmu.”
Menurut legenda, perusahaan yang membuat boneka Licca-chan mengalami masalah pada proses pembuatannya. Mereka secara tidak sengaja membuat boneka berkaki tiga. Boneka-boneka tersebut sudah didistribusikan ke toko-toko sebelum kesalahan pada pembuatannya diketahui.
Meskipun perusahaan dengan cepat menarik kembali boneka-boneka berkaki tiga tersebut, beberapa tidak ada yang kembali karena sudah terjual.
Suatu sore, seorang wanita muda sedang berjalan-jalan di taman. Saat ini dia membutuhkan toilet, jadi dia berjalan ke toilet umum dan memasuki salah satu bilik. Ketika dia hendak duduk, dia menyadari terdapat sesuatu yang tergeletak di lantai dekat kakinya.
Itu adalah boneka Licca-chan.
Dia bertanya-tanya, mengapa boneka itu ada disini. Apakah terdapat seseorang yang telah membuangnya? Dia merasa kasihan terhadap boneka itu dan dengan santai memungutnya. Dia terkejut dengan apa yang dia lihat.
Boneka Licca-chan memiliki tiga kaki.
Kedua kakinya normal, tetapi kaki ketiganya tampak cacat dan berbulu ungu yang menyeramkan.
Dia sangat terkejut dan seketika menjatuhkan boneka itu. Boneka itu terjatuh dengan wajah yang menghadap lantai toilet.
Kemudian, wanita muda itu menyaksikan hal yang mengerikan, kepala boneka perlahan berbalik menghadap wajahnya.
Boneka itu membuka mulutnya dan berkata, “namaku adalah Licca-chan dan aku dikutuk. Aku dikutuk. Aku dikutuk….”
Wanita itu ketakutan dan berlari menjauh secepat yang dia bisa. Tetapi, ke mana pun dia pergi, suara boneka itu mengikutinya dan membisik di telinganya.
“Namaku adalah Licca-chan dan aku dikutuk. Aku dikutuk. Aku dikutuk….”
Ponselnya pun juga berdering dan Licca-chan berkata dari sana, “namaku adalah Licca-chan dan aku dikutuk. Aku dikutuk. Aku dikutuk….”
Pada akhirnya, wanita itu tidak tahan lagi dan menjadi gila. Dia menyobek sendiri gendang telinganya, jadi dia tidak akan bisa mendengar suara itu lagi.
Terdapat cerita yang berhubungan dengan boneka Licca-chan berkaki tiga.
Terkadang salah satu terdapat di toilet sekolah dan ditemukan oleh seorang siswi. Boneka itu berkata, “namaku adalah Licca-chan,. Ayo bermain petak umpet.” Sebelum siswi itu sempat menjawab, boneka itu menarik pisaunya dan menusuknya, sambil mengatakan, “kamu kena.”
Dalam cerita lainnya, boneka yang berkaki tiga, kaki satunya itu terbuat dari daging manusia dan dia berkata, “namaku adalah Licca-chan dan aku sedang mencari pemilik dari kaki ini.”
Versi lainnya yang berbeda melibatkan seorang gadis yang menemukan boneka Licca-chan di toilet. Dia merasa jijik dengan kaki ungu kotornya dan mencoba untuk menghanyutkannya di toilet. Beberapa hari kemudian, si gadis mengalami kecelakaan dan menyebabkan kakinya diamputasi. Ketika dia sedang terbaring di rumah sakit, dia melihat kearah dimana kakinya diamputasi dan menemukan, sesuatu yang mengerikan, kaki berwarna ungu yang aneh tumbuh dari sana. Akhirnya, kaki tersebut mengambil alih tubuhnya dan membunuhnya.
Lalu kisah lainnya dari Licca-chan berkaki tiga adalah dia berdiri di samping tempat tidurmu ketika kamu sedang tertidur di malam hari. Dia mengenggam sebilah pisau di tangannya dan menunggu hingga kamu terbangun dan mengamatinya. Ketika kamu mengamatinya, dia akan menyerang dan memotong kakimu hingga putus.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
HORROR STORIES
TerrorKumpulan-kumpulan cerita horor, yang diambil dari beberapa sumber. Dimulai dari creepypasta, urban legend, mitos-mitos, kisah nyata, dan riddle story. Tentu saja dirangkum secara rapi. Kalian akan menemukan kemisterian, ketakutan, dan kebingungan di...