"Khansa kok nangis, bunda nggak suka ya khansa begini, jangan sakit gara gara bunda, Ayo janji sama bunda jangan begini lagi"
"Sa, barang lo udah gue masukin sisanya nanti diantar, kemungkinan bakal ditaruh diluar pintu, jangan lupa ngambil"
"Makasih Jen, gue bisa sendiri kok"
Jeno mendekati khansa Dan mendekapnya erat, khansa sangat kacau, jatuh dalam kesedihan yang baru saja menimpanya,
Bunda nya khansa, bunda Yoona, karena tuhan sayang bunda, tuhan ambil duluan bunda
"Jangan sedih sa, bunda bakalan sedih, yeji nggak bisa langsung kesini, dia masih di Bandung, minggu depan baru pulang"
"Iya...."
"Gue tinggal sa, makanannya di makan, jangan sedih, semangat!"
"Jangan tidur, inget lo masih punya gue sama yeji"
Punggung jeno menghilang dibalik pintu apartemen barunya itu,
Khansa memutuskan pindah ke apartment karena tidak sanggup melihat semua kenangannya dengan bunda Yoona dirumah lamanya
Terlalu sakit untuk hanya sekedar melihatnya
Khansa melirik makanan yang Ada dinakasnya tersebut, tapi tetap saja nafsu makannya tidak kembali
Ahh...Dada khansa sesak sekali, dia sendirian sekarang "Bunda, khansa nggak kuat, khansa mau nyusul bunda tapi kata jeno bunda nggak bakalan suka"
Hiks.....hikss.....hikss...
Khansa terduduk dengan sendirinya di pokok ranjangnya, terlalu lemas untuk menangis lagi
"Khansa nggak sekuat yang bunda Kira, bunda bisa kembali sebentar, khansa mau terima kasih sekaligus minta maaf"
"Nggak bisa bunda?"
________________
"Unit 105 kenapa sih, barangnya ganggu banget, udah 3 Hari disini"
"Saya gaberani ngadu Pak Johnny, orangnya galak"
"Sudah saya pencet bell nya beberapa Kali tapi nggak Ada yang nyaut"
Itulah kata kata yang mark selalu dengar 2 Hari terakhir ini, entah siapa pemilik unit 105, tapi dia sudah mengganggu kenyamanan orang orang di unit lain
"Kamu, iya unit 102, tolong bilangin ke unit ini untuk memasukkan barangnya, sekalian kamu bantu"tunjuk wanita paruh baya ke mark yang kebetulan ingin Masuk ke apartment nya dan gagal
"Saya bu?"
"Iya kamu, kasian orang orang risih"Sautnya dengan nada menyelanya, kenapa harus mark, kenapa tidak wanita itu
Bukannya tidak mau, tapi mark juga takut menganggu privasi unit 105,
"Iya bu, saya usahakan"entahlah kenapa kata itu yang mark luncurkan, dia tidak terlalu tega untuk menolak, lagipula kardus kardus besar itu sudah cukup lama menjadi tontonan orang orang
KAMU SEDANG MEMBACA
Lucid Dream -Mark Lee-
Fanfiction"kak Mark jangan bercanda!" "Nggak bercanda sa, kamu mau sembuh nggak?" Syndrome langka yang diderita khansa ternyata tak selangka yang khansa pikirkan setelah melihat Mark, "You running away?!!!!" "It's over khansa" "Explore your past!" "So, how I...