6; tolong

16 2 0
                                    

"Kita Masa nggaboleh jenguk, udah dua minggu nih"Tanya Felix ke yeji dan jeno, kesekian kalinya

"Udah dibilangin khansa di ruang ICU gabisa piliks"jelas yeji berbohong juga untuk kesekian kalinya

"Kok lama sih, kan kangen"rengek felix yang juga kesekian kalinya

Jeno benar benar rapi menyusun Surat dokter, diagnosis sampai Kak mark yang menyamar menjadi kerabat khansa

Tenang khansa dirumah ditemani Kak mark

Selama dua minggu ini yeji dan jeno menjadi kurang fokus saat pelajaran, Kali ini khansa istirahat lebih lama dari biasanya

Bahkan khansa sudah dibawa ke dokter dan nihil masih tidak ada pengobatan yang tepat untuk syndrom putri tidurnya

___________________

Mark sangat bosan sekarang, sangat!, Tugasnya masih ada tapi entahlah tidak ada niat untuk mengerjakan, dia lapar

Mark melihat khansa sekilas "tidurmu lama sekali sa, in the story of the princess, the prince usually kisses the princess, and the princess wakes up, can I?"gumam mark, sambil sesekali mencegah anak rambut khansa jatuh

"Kak mark juga sama kaya kamu, kalau tidur nggak kenal waktu, kasian yeji, jeno sama hyunjin, mereka khawatir banget" tambahnya yang lalu membenahkan selimut khansa

"Kak mark!"

Mark menoleh dengan cepat saat Ada yang memanggil namanya, sangat lirih tapi benar memanggil mark

"Kak mark, tolong!"

"Siapa?!"Tanya mark yang mulai merinding, dia hanya sendirian disini, adasih khansa tapi kan lagi tidur

Mark berjalan mendekati pintu kamar khansa, lalu membuka ya perlahan

"Kak mark!"

Kriet.......

"Siapa ya?"Kali ini mark sedikit mengeraskan suaranya, siapa tahu itu yeji, tapi suaranya beda

"Kak mark tolong!"

Oke mark tahu asalnya bukan dari luar, tapi dalam kamar khansa, dia menoleh kebelakang dengan cekatan"ada orang?"

Lalu dia mendekati khansa "khansa!!" Mark terkejut karena ada air mata yang mengalir di mata khansa yang tertutup itu

"Khansa bangun!, Khansa!"mark berusaha meneriaki bahkan menggoyangkan sedikit badan khansa tapi nihil, khansa tidak menyahut, tetap diposisinya

"Khansa, tolong bangun"ujar mark frustasi, bayang bayang dia yang membiarkan khansa tertidur tidak bisa hilang

"Kak mark, tolong"

"I-iya khansa?, Kak mark disini"saut mark karena khansa didepannya hidup tapi di daerah yang lain

"Kak mark, aku sendirian"

"Nggak khansa, Kak mark disini, kamu kenapa nggak bangun?"Mark akui dia takut, tapi dia yakin bahwa ini suara khansa, suara khansa yang hanya bisa didengarnya

"Khansa?"Tanya mark kepada blangit langit kamar khansa, tidak terdengar suara lagi,

Mark menggenggam tangan khansa erat, dan lagi lagi khansa menangis

"Khansa, Kak mark mohon bangun, khansa bisa, Ada yeji, jeno, hyunjin, Dan satu lagi bunda khansa pasti sedih banget, bangun khan__"

"Huaaaaaa!!!!!!"

"Khansa?" Mark menjatuhkan rahangnya ketika khansa bangun dengan penuh keringat, teriak Dan napas yang terengah engah

"Khansa!!"tanpa pikir panjang mark memeluk khansa dengan erat, sedikit melankolis untuk mark yang baru mengenal khansa, tapi entah kenapa dia sangat senang, perasaannya meluap luap

"Ehmm....Kak mark?" Interupsi khansa membuat mark melepaskan pelukannya dan gugup berlebihan, ah mark malu

"Kok aku nangis?"Tanya khansa mengelap air mata sisa di ujung matanya

"Terus dadaku sakit, jangan bilang aku habis tidur?!"Tanya khansa beruntun yang membuat mark kebingungan harus menjawab mulai dari Mana

"Kak mark kok diunit aku?"Tanya khansa lagi

"Oke bakal aku jelasin, tapi aku mau telpon yeji dulu"khansa yang masih kebingungan hanya mengangguki pernyataan mark

__________________

"Jeno! Yeji!" Pekikan Pak Henry membuat keduanya yang melamun langsung tersadar

"Kalian kenapa sih, akhir akhir ini nggak niat belajar banget, apalagi kamu yeji"tunjuk Pak Henry lalu melayangkan tatapan tajam yang malah dibalas senyuman tipis oleh keduanya

"Apa apaan kalian, mengejek saya?"Tanya Pak Henry yang tersinggung atas perubahan ekspresi oleh keduanya

"Tidak Pak"jawab jeno kelewat santai

"Sudah kalian berdua keluar ambil buku, jongkok jinjit sampai pelajaran saya selesai"titah Pak Henry yang hanya dibalas anggukan oleh keduanya, aneh sekali

"Gue kangen khansa Jen"ucap yeji tiba tiba ditengah hukumannya

"Ya sama ji, udah dua minggu Kita nggak ketemu khansa, maksudnya ngga bisa ngomong sama Kita"ujar jeno lalu menunduk, dia sangat takut terhadap kemungkinan kemungkinan terburuk, dia tidak membayangkan bagaimana khansa tidak bangun Dan tidak dapat menyapanya seperti biasa

"Gue ngerasa bersalah ji, lo sama hyunjin waktu itu lagi di Bandung, gue seharusnya yang bisa nemenin khansa, tapi gue malah nerima ajakan konyol mama"penyesalan jeno sangat tulus, yeji akui apalagi disertai tetsan air mata yang Tak sengaja yeji lihat

Yeji tahu temannya itu sudah menyembunyikan perasaannya kepada khansa sudah lama, tapi dia tidak mau merusak hubungannya dengan khansa

Yeji kemudian duduk tanpa memperdulikan hukumannya dan memeluk jeno dengan erat, menyembunyikan tangisan di dada jeno

"G-gue juga salah, k-kenapa sih gue harus ke Bandung waktu itu, kenapa gue bodoh banget nggak ngejaga khansa aja"saut yeji masih dengan sesenggukannya, jeno menurunkan tangannya dan balas memeluk yeji,

Dia menyadari berapa berharganya khansa bagi dirinya, yeji dan hyunjin

Drrt......drrrt.....drrt...

"I-iya s-siapa"angkat yeji oada panggilan masuk yang menghentikan tangisannya

"Yeji, khansa....."

Yeji memeriksa nama kontaknya dan tertera nama 'kak mark'

"Khansa kenapa Kak?!"

"Khansa bangun"

"HAH?!?!, JENOOOO!!!!! KHANSAA BANGUNNNNNN"Teriaknya lalu memeluk singkat jeno dan menghapus sisa air matanya

Cr: Pinterest

Enjoyyyyy!!!!!!

Lucid Dream -Mark Lee-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang