7; bayangan

7 2 0
                                    

"bunda!!!!!"

"Iya sayang?"

"Khansa kangen banget sama bunda, kemana aja sih?"Tanya khansa kesal kepada wanita paruh baya yang sangat cantik parasnya itu

"Sayang kamu lupa?, Bunda kan selalu ada di sebelah khansa, melihat putri bunda tumbuh sehat dan cantik tentunya"jawab 'bunda', khansa memeluknya erat,

Khansa tersadar, bundanya sudah tidak ada di dunia ini

Dia mendongakkan kepalanya, itu bundanya kok, tersenyum manis semanis madu,

Tapi kemudian senyuman khansa luntur saat menyadari wajah 'bundanya' penuh luka, penuh pecahan kaca

"Bunda kenapa?"Tanya khansa khawatir dengan nada khasnya

"Khansa, kamu nggak boleh jatuh seperti ini, bunda pamit ya khansa"Lalu tubuh 'bundanya' hilang bagai Abu yang diterbangkan angin, dia hanya memeluk bayangan,

Suasana yang sebelumnya penuh bunga dengan langit cerah dan angin yang berhembus perlahan menjadi mencekam, langit menjadi abu abu, awan hitam menggumpal, dan hujan

"Bunda, pamit?"khansa sangat kebingungan sekarang, dia tidak bisa mengeluarkan air matanya, tangisannya tertahan, dadanya sesak, dia mulai berkeliling tanpa arah ditengah hujan deras yang mengguyurnya

"Bunda, berhenti main petak umpet, khansa capek bunda"keluhnya lalu terduduk sendiri di tanah yang sudah penuh genangan air

"Bunda, khansa capek, khansa ingin tidur, bunda dimana?"ucap khansa lirih sambil merapatkan cardigan hazzelnya

Dia sangat kedinginan, padahal sebelumnya dipelukan bundanya sangat hangat

"Bunda berbohong ya, katanya selalu ada di sisi khansa, Mana?"

"Khansa takut bunda, khansa sendirian"

"Hujan bodoh, gara gara kamu bundaku pergi, kamu juga langit, warnamu Tak pantas menjadi gelap, awan!, Bentukmu jadi jelek kalau menggumpal"gumam khansa sambil merapatkan tangannya

"Berhenti kubilang, bunda nggak akan muncul jika kalian tetap disini, berhenti, berhenti, berhenti"

"KUBILANG BERHEN___"

JDUARRR!!!!!

"AKHHH!!!!!"khansa terpental sangat jauh oleh sambaran petir didepannya, punggungnya menghantam keras pohon beringin besar

"Sakit bunda, kalian musuhku mulai sekarang!"sahutnya menunjuk langit dan mengutuknya, telapak tangannya berdarah, darahnya mengucur deras membuat khansa berkali kali lipat kelelahan

Lucid Dream -Mark Lee-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang