YS| 08

24 12 2
                                    

Happy reading😊

Aletta menuruni angkutan umum dengan lesu. Sudut bibirnya ia tekuk, ada rasa kecewa disana lantaran papahnya tidak bisa mengantarkannya ke sekolah. Namun saat hendak menghampiri gerbang sekolah yang tidak berada jauh dari tubuhnya berdiri, tubuh Aletta mendarat mulus di aspal.

Srett..

"Aww" teriak Aletta menahan rasa sakit telapak tangannya. Tangannya tergores tipis aspal tangan hingga membuat tangannya sedikit mengeluarkan cairan kental berwarna coklat.

"Aletta? Lo gapapa kan?" tanya seorang pria yang ia yakini dalang dari sakit yang ia rasakan saat itu.

Aletta mendongakkan kepalanya. Betapa terkejutnya, pria yang menyerempetnya adalah Angga, pria yang selalu ia hindari.

"Biar gue bantu" lanjut Angga sembari mengangkat tubuh Aletta yang masih tergeletak di jalan.

Angga tidak habis pikir dengan satpam disekolahnya itu yang bersikap acuh terhadap siswa sekolahnya yang terkena musibah. Ya meskipun harus Angga akui, jika penyebab Aletta jatuh adalah dirinya sendiri yang merupakan siswa di sekolah itu juga.

"Makasih" ucap Aletta mengulas senyum tipisnya.

Angga hanya tersenyum. Tangannya masih membopong tubuh mungil Aletta yang berada disampingnya.

"Ke UKS, ya" ajak Angga yang hanya diangguki Aletta.

Angga mengarahkan tubuh Aletta ke motornya, membuat kepala Aletta langsung terdongak meminta penjelasan darinya.

"Naik motor gue dulu, ya kali motornya ditinggal disini" jelas Angga yang seolah mengerti tatapan Aletta, sedangkan Aletta hanya mengangguk mengerti sebelum akhirnya melangkah menaiki motor sport berwarna putih.

Motor Angga memasuki area parkir sekolah. Kehadiran mereka seolah membawa dampak yang cukup besar terhadap pandangan warga sekolah yang kini sudah tertuju pada mereka. Angga tersenyum sumringah melihat wajah Aletta dari balik kaca spion, dapat ia pastika Aletta tengah menahan malunya menjadi pusat perhatian terlebih lagi karena kejadian kemarin di kantin yang masih terngiang di kepalanya.

"Woy, udah sampe" ucap Angga sembari menepuk pelan tangan Aletta yang entah sejak kapan sudah melingkar di pinggangnya.

Aletta seketika menurunkan tubuhnya dari motor Angga, lalu menjauhkan dari Angga dengan langkah yang sedikit pincang. Ia sangat malu menjadi pusat perhatian seperti ini.

Angga segera menghampiri Aletta yang semakin menjauh darinya. Tangan Angga merangkul tepat di bahu Aletta, membuat Aletta merasa tidak nyaman dan seketika mengibaskan tangan Angga dari bahunya.

"Ngapain sih?" protes Aletta.

"Ke UKS dulu, gue mau tanggung jawab" jelas Angga.

Aletta mendengus kesal dengan kalimat yang keluar dari bibir Angga.

Tanggung jawab, memangnya mereka habis berbuat apa?, pikir Aletta.

"Noh, tangan lo kan luka gara-gara gue. Gue mau obatin dulu" lanjut Angga sembari menarik paksa lengan Aletta.

***

"Nah, udah tangannya udah diobatin. Jadi gak akan infeksi" ucap Angga sembari memasukkan peralatan P3K.

"Makasih, Ga" sahut Aletta lirih.

"Sama-sama. Gue mau minta maaf ya, tadi gue beneran gak sengaja nabrak lo" jelas Angga.

"Gapapa, ini cuma luka kecil kok. Kalo gede mah, auto beda sikap gue ke lo. Yaudah kita ke kelas yuk, bentar lagi masuk" jelas Aletta mengulas senyum di bibirnya.

Your SilhouetteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang