YS| 09

24 11 1
                                    

Happy reading😊

Matahari yang semula mendung kini sudah kembali cerah seperti hati Aletta yang tengah tersenyum menanti kehadiran wanita yang akan sangat ia harapkan kehadirannya.

Tok. Tok

Bu Lita masuk ke dalam kelas. Senyum Aletta tercetak jelas dibibirnya, bukan karena kehadiran Bu Lita melainkan kehadiran seorang wanita yang ia tunggu sejak tadi tengah mengekori langkah Bu Lita. Semua mata kini tertuju pada wanita itu, Aletta dan Rizka.

"Ta, dia balik?" heran Rizka.

Aletta hanya terdiam tanpa ingin menjawab pertanyaan Rizka.

"Kayra, kamu boleh duduk" jelas Bu Lita.

"Terima kasih, bu" sahut Kayra.

Kayra mengedarkan pandangannya. Betapa rindunya ia terhadap kelasnya itu bahkan dengan orang-orang di dalamnya terlebih dengan Rizka dan Aletta. Namun tatapannya terhenti pada satu titik, pria yang terduduk tepat disamping Aletta dan nampak sibuk dengan bukunya bahkan hingga tidak menyadari kehadirannya. Namun tak lama pria itu mendongakkan kepalanya hingga tatapan mereka saling mengunci.

Kayra, pikir Angga yang masih mencoba melihat jelas wanita yang berdiri tepat di depannya, sedangkan Kayra tengah memberikan senyumnya tulus dan lurus yang entah ia tujukan pada Aletta atau Angga.

Kayra mendudukkan bokongnya di samping Rizka yang memang sedari awal merupakan tempat duduknya, jauh sebelum kehadiran Angga.

Sedangkan disisi lain, Angga sedang menahan rasa groginya terhadap kehadiran Kayra yang berada tepat dibelakang kursinya.

"Ga, kenalin dia sahabat gue, Kayra" jelas Aletta berusaha mengenalkan Angga pada Kayra.

Sahabat? Bentar maksudnya?, ucap Angga dalam hatinya mencoba memahami situasinya saat ini.

"Gue tau, pasti lo bingung kan?" Angga hanya mengangguk mengiyakan pertanyaan Aletta. "Jadi dia itu sahabat gue. Kita pernah musuhan gara-gara sesuatu, tapi sekarang kita udah baikan" jelas Aletta.

Angga hanya mengangguk paham. Meskipun ia merasa sikap Aletta sudah mulai menghangat kepadanya dan membuat Angga senang sekaligus tidak nyaman karena kehadiran Kayra.

Apa jadinya jika Aletta tahu jika ia dan Kayra pernah memiliki hubungan khusus? Dan hal apa yang bikin mereka jadi musuhan, karena cowok?, pikir Angga dalam hatinya.

Angga mencoba mengingat kembali kalimat yang ia ucapkan mengenai kata cowok. Ia ingat betul penyebab runtuhnya pondasi cintanya dengan Kayra yang selama ini ia bangun, kian hancur begitu saja karena seorang pria yang tidak lain dan tidak bukan adalah musuh bebuyutannya sejak SMP. Michael, pria yang selalu menghinanya setiap saat dan kapan saja hingga membuat hidup Angga seperti di neraka.

"Aletta, Rizka, Kayra, sudah diam kerjakan tugas ibu!" ucap Bu Lita menggelegar.

"ANGGA!" teriak Bu Lita lagi, Angga segera menarik kesadarannya yang masih sedikit buyar karena terlalu fokus dengan lamunan.

"Kamu tuh ya anak baru, jangan diem terus! Kerjain tugasnya, jangan ngikutin mereka bertiga" lanjut Bu Lita sembari menatap tajam ke mereka berempat sebelum mendudukkan bokongnya di kursi guru.

Ke empat menatap lurus ke depan, papan putih bersih kelasnya kini sudah tertulis berbagai kata dengan baris yang tersusun rapi memanjang. Mereka menghela napas pelan, lalu menahan tawanya karena ketidaksengajaan itu.

***

Kayra pov

"Ta, Riz, gue pulang duluan ya. Bye!" pamit Kayra saat menyadari ketidak beradaan Angga di depan mejanya.

Your SilhouetteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang