Menjauh

12 3 0
                                    

Kalian pasti sangat susah bertemu orang semacam Mulan. Di satu sisi dia bisa saja serius dengan pekerjaannya, tapi bisa lebih serius lagi tentang hal-hal di luar itu. Dia serius melucu, sangat serius waktu menyanyi walaupun suaranya jauh dari kata bagus, sangat-sangat serius ketika menulis kalimat-kalimat di dalam bukunya. Tapi, tentu saja dia paling serius jika sedang menyiapkan senyumnya di depan kamera.

Mulan memang sangat memerhatikan citra diri. Bagaimana orang melihatnya, dia sungguh-sungguh memperhitungkannya. Membuat branding nama, mengatur foto mana yang menjadi sampul, menyeleksi posting-an siapa yang boleh muncul di layar Facebook, Twitter, Wordpress dan lusinan website pribadinya.

Dan kali ini Mulan sedang berada di studio foto. Tepatnya dia sedang meyiapkan foto untuk Ijazah nya. Mulan terlihat sangat akrab dengan si tukang foto. Mereka baru kali ini bertemu. Tapi untuk hari ini Mulan menyenangkan bagi siapa saja. Rasanya orang tidak butuh begitu waktu lama untuk menyukai caranya bicara. Bahkan sebelum bertemu dengan dia.

Sesi foto ini sengaja Mulan lakukan lebih cepat, ya selain karena dia sedang senggang, juga karena Mulan ingin memotivasi dirinya untuk lebih cepat menyelesaikan skripsi nya. Padahal foto ini belum diminta pihak kampus. Semua ini semata hanya Mulan ingin melakukan pemotretan ini sekarang. Dengan menggunakan kebaya cantik dan make-up tipis, Mulan sangat sangat anggun, dan manis. Kebaya berwarna navy dengan renda putih dan rok batik bewarna senada, membuat seisi studio melihat ke arah Mulan. Mulan jadi malu karena merasakan orang-orang ini seperti mengoreksi Mulan dari ujung rambut hingga kuku kaki nya. Tak ambil pusing, Mulan dan si tukang foto sudah selesai dengan beberapa take foto. Tak banyak memang, tapi sepanjang sesi pemotretan, Mulan tersenyum bahagia sekali. Aura positif dan kebahagiaan Mulan dapat dirasakan si tukang foto. Mulan banyak tertawa hari ini.

Orang kebanyakan akan menulis "ha..ha..ha.." atau "wkwkwk" untuk mewakili tawa keras pada pesan singkat atau obrolan virtual lainnya. Rasanya cuma Mulan yang ingin menuliskan "buahaha..ha..ha" untuk maksud serupa kali ini.

Mulan segera menyelesaikan pembayaran dan langsung mengambil hasil jepretan si tukang foto tadi. Sebuah amplop coklat sudah berada di tangannya sekarang. Dia kembali tersenyum. Rasanya dia seperti seseorang yang tidak memiliki beban masalah. Begitu lepas.

Mulan berjalan menuju taksi yang sudah dipesannya beberapa menit yang lalu. Kali ini dia akan bertemu Melodi.

Taksi yang dinaiki Mulan berhenti tepat di gerbang coklat milik rumah Melodi. Mulan membayarkan beberapa ribu kepada si supir, dan tak lupa senyuman manis Mulan. Supir membalas senyuman Mulan.

'ting nong...ting nong' bunyi suara bell rumah Melodi. Melodi yang membukakan pintu untuk Mulan. Mereka melepaskan rasa rindu satu sama lain. Sahabat Mulan yang satu ini orangnya lebih pendiam dibanding Mulan yang receh dan suka bercerita. Hal ini yang membuat mereka awet berteman. Satu si tukang ngobrol dan yang satu lagi diam mendengarkan dan memberikan pendapat. Ahh, Mulan sangat suka curhat dengan Melodi. Si Human Diary Mulan ini, sering dibuat susah oleh sifat Mulan yang masih plin plan atau kata anak jaman sekarang namanya labil. Terlepas dari sifat-sifat itu. Mereka adalah dua wanita cantik, hal ini terbukti saat mereka sering membagikan moment ke sosial media mereka. Banyak yang memuji mereka.

"dari mana Lan, kayak ibu Kartini. Abis pagelaran busana ya?" ucap Melodi selepas mereka cipika-cipiki

"ha.ha.ha, engak Mel, abis pemotretan untuk foto Ijazah" balas Mulan

"yaelaa, gaye amet, skripsi belon kelar udah buat foto Ijazah aja. Emang Mulan Mulan, ada ada aja" ucap Melodi sambil menepuk bahu Mulan

"ya ga apala yakan. Dari pada gabut skripsi disitu terus" kata Mulan

Lovember to MovemberTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang