KATHALA || 03. FLUTTER BRYAN

36 20 9
                                    

Hal yang penting bagi gue:
Pertama, God.
Kedua, Bunda.
Ketiga, keluarga.
Keempat, ps 3.
Kelima, Gracie.
Walaupun lo yang terakhir, lo tetap jadi yang terpenting buat gue. Kalau nanti kita udah sah, lu bakal naik tingkat ...

Jadi yang keempat tapi:v.

-Bryan-

___ ______ __


"Ini lagi kebakaran Gracie, Bryan, Zaldy. Ini dulu tolong diurusin," ucap Immanuel yang lagi-lagi tidak sanggup berpikir akan tingkah laku mereka, yang keluar dari ambang batas normal jadi abnormal --mereka kan memang abnormal?--

Immanuel ikut mengambil satu baskom air, membantu Coral yang sudah mengambil alat pemadam kebakaran.

"Jangan kenak aku Nuel," kata Coral terlambat, karena sepercik air sudah mengenai kakinya.

PUSSH

Coral terjatuh dengan kaki sudah menjadi ekor black pink dengan alat pemadam terjatuh begitu saja disampingnya.

"Coral, Coral kenapa?" ucap Immanuel polos dan ikut berjongkok.

Gracie yang melihat Coral jatuh, langsung berhenti memukul Bryan, sedangkan Bryan terdiam.Jika Zaldy, dia masih terlalu sibuk dengan dunianya sendiri.

"Nuel udah tau Coral duyung, ya Coral enggak bisa kena air laaaah," ucap Coral frustasi, akan semua yang terjadi.

"Maafin Nuel Coral Nuel lupa," Immanuel hanya menyengir lebar, membuat dirinya semanis mungkin di depan Coral untuk saat ini.

"GARA GARA LU SIH BRY, KAN KEBAKAR!" Gracie kembali panas dan ingin memukul Bryan, dengan sigap tangan Gracie langsung di tangkup Bryan.

Yup, dari tadi Gracie keasyikan memukul Bryan sampai tidak mempedulikan kebakaran yang sudah melahap habis gorden yang ada di depan matanya. Zaldy jangan ditanya, dia masih sibuk dengan aktivitasnya sendiri, meniup balon.

"UDAH, UDAH, TENANG SEMUANYA. GUE PUNYA SOLUSI," kata Bryan kelewat semangat seakan bukan dialah penyebab kekacauan.

"Ini semua gara-gara lu Bry, dan lagak lu seakan bukan lu yang salah... ah, GUE KAYAKNYA NGGAK BISA NGOMONG KALO NGGAK NGE GAS SAMA LU?!" sekarang Gracie ingin mengejar dan kembali menggeplak Bryan. Tapi tidak jadi, karena terlalu lelah tadi memukul Bryan cukup lama.

Bryan berdiri kelewat semangat hingga dia agak melompat kecil lalu melangkahi kaki Gracie, melompati ekor Coral dan melewati Akhi.

Hingga sampai di tempat Zaldy yang sedang menghitung balon dengan ekspresi lucu, setelah lelah memompa cukup banyak balon.

Zaldy yang malang, yang terlalu serius menghitung balon hingga tidak melihat abangnya dibelakang yang ingin berbuat jahat.

Bryan mengeluarkan smirk dan pelan-pelan mendekati Zaldy, dia tau tanpa pelan-pelan mendekati Zaldy, Zaldy tetap tidak akan ngeh. Tapi tidak apa-apa, ini hanya sebagai pelengkap kejutan.

'HUP'

Bryan menarik kerah belakang baju Zaldy yang tidak tau dan sadar dengan keadaan. Lalu dengan santuy nya melambungkan Zaldy ke kobaran api. Membuat para kaum hawa menjerit dengan mata melotot, sangking shok nya. "AAAAAAAAAAAKKKHH."

"OKE FIX LU BENERAN DEVIL YANG GAK PUNYA OTAK BRY."

"Betulan Akhi bilangin papa, ga kaleng-kaleng Bry."

KathalaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang