"HYUNJIN JEMPUTTTT!!!"
"Iya aduh bawel, berisik! Tungguin sebentar, lo di rumah bang Moonbin kan?"
"Iya, cepetan dong ngantuk."
"Otw."
"Jadi dijemput Hyunjin lo?"
Eunbi noleh, sekarang tinggal nyisa dia sama Moonbin. Kyulkyung sama Xukun tadi udah pulang.
Moonbin abis dari dapur, lalu ngasih air putih buat Eunbi.
Duh sebenernya Eunbi dari tadi masih kepikiran kok ada sih orang seganteng Xukun?!
"Iya."
"Anaknya dimana emang?" Tanya Moonbin.
"Emm..... Gak tau." Jawab Eunbi lau nyengir.
Moonbin berdecak. "Kalo Hyunjin masih ngumpul sama temen-temennya gimana? Gak kasian apa lo sama adek lo? Lagi enak-enak ngumpul tiba-tiba suruh jemput."
Eunbi mengangkat kedua bahunya, seakan tidak peduli. "Toh kata dia juga kalo nanti mau balik telepon aja, dia gamau ngerepotin lo katanya."
"Sama Lino gimana? Aman?" Tanya Moonbin tiba-tiba.
Gak ada angin gak ada hujan, tiba-tiba nanyain Lino.
Eunbi noleh, lalu tersenyum tipis. "Yaa.. Gitu."
"Ya gitu gimana?" Tanya Moonbin bingung.
"Biasalah, lagi ada masalah."
Moonbin bergerak mendekat.
"Mau cerita?" Tanya Moonbin.
Eunbi menggeleng. "Ini masalah ringan kok Bin, gue bisa nyelesain ini sendiri." Eunbi tersenyum mengakhiri kata-katanya.
Moonbin hanya diam tidak berniat menjawab Eunbi.
Keduanya diam hingga terdengar suara klakson motor.
"Kalo secepet ini datengnya berarti Hyunjin dari rumah, gue gak ngerepotin dia berarti kan Bin." Ujar Eunbi.
"Iya, iya, sana balik!" Usir Moonbin.
"Jahat banget lo sama gue!"
Moonbin menjulurkan lidahnya pada Eunbi. "Kunci pager sendiri ya Bi, udah biasa kan ngunci sendiri?"
"Tuan rumah gak ada akhlak! Masa tamunya disuruh ngunciin pintu rumah?!"
"Biasa juga gitu kan?" Tanya Moonbin.
"Ah rese lo Bin! Awas itu ditangga ada yang ngeliatin daritadi!" Ujar Eunbi lalu berlari keluar rumah Moonbin.
Sembari tertawa, ia berjalan menuju pagar, mendekati Hyunjin.
"NGAPAIN DISINI?" Teriak Eunbi kaget.
Kok bisa-bisanya yang ditelepon Hyunjin yang muncul Lino?!
"Jemput. Naik Bi, udah malem." Ujar Lino.
Eunbi diam ditempatnya, masih gak mau naik.
"Naik Eunbi sayang." Ujar Lino.
Eunbi bersedekap dada. "Gak mau, kan gue telfonnya Hyunjin, kok yang muncul lo?"
"Hyunjin nyuruh aku buat jemput kamu."
"Alesan. Pasti lo yang ngajuin diri ke Hyunjin biar bisa jemput gue kan?"
"Hwang Eunbi, aku baru pulang dari supermarket buat beli bahan makanan titipan mama, tiba-tiba Hyunjin nelfon aku buat jemput kamu di rumah Moonbin karena posisi aku lebih deket daripada Hyunjin buat jemput kamu." Jelas Lino.
Di stag motor Lino juga ada dua kresek putih yang keliatannya bahan makanan. Artinya dia bener...
Dia gak bohong..
"Naik sayang." Ujar Lino lagi.
Eunbi hanya diam ditempatnya.
Masih marah sama Lino kalo inget kejadian tadi siang.
"Soal tadi siang, aku mau minta ma--"
"--Stop! Jangan diterusin!" Potong Eunbi.
Eunbi lalu naik keatas motor hitam Lino.
"Jalan, kok gak jalan?" Tanya Eunbi. Dirinya memegang sandaran belakang motor Lino.
"Bi, kalo kamu masih marah sama aku pegang jaket aku jangan pegang sandaran belakang. Nanti jatuh."
Lino sadar Eunbi marah sama dia. Soalnya biasanya tangan Eunbi selalu ada di perut Lino kalo Lino bonceng dia.
ISTILAHNYA DIPELUK.
Eunbi nurut, lalu pegang jaket Lino. "Udah."
"Dingin gak?" Tanya Lino.
Eunbi menggeleng.
Tangan Lino bergerak buat ngambil jaket cadangan yang selalu dia simpan di tasnya.
Lino kasih jaket cadangan itu ke Eunbi.
Eunbi nerima, tapi bingung kenapa dikasih jaket.
"Pake dulu, udara malem gak bagus. Aku takut kamu sakit." Terang Lino seakan tau isi kepala Eunbi.
Eunbi nurut, dia langsung pake jaket itu. Alesannya cuma 1, biar dia bisa cepet sampe rumah.
Kalo Eunbi gak nurut bisa-bisa Lino ngasih perlakuan-perlakuan manis yang bisa bikin pertahanan Eunbi ambyar.
Emang dasar buaya.
Eunbi juga gak mau langsung maafin Lino.
Eunbi mau bikin Lino nyesel dulu karena udah bikin Eunbi kecewa.
Eunbi juga mau Lino inget kata-kata yang Eunbi tulis waktu nerima Lino.
'Moodku lagi gak baik, kamu jangan ganjen ya! Inget ada hati yang harus kamu jaga mulai sekarang!'
Eunbi pengen Lino inget kata-kata itu.
✨✨✨
"Makasih udah anter."
Lino senyum. "Apasih yang enggak buat mba pacar."
Eunbi natap Lino tajem. "Mba pacar?"
"Iya, salah ya?"
"Segitu tadi udah bikin gue kecewa, masih ngaku-ngaku jadi pacar gue?" Tanya Eunbi sinis.
"Bi, biar aku jelasin dari awal." Ujar Lino.
"Enggak Lino."
Lino natap Eunbi bingung.
"Sebentar lagi ujian, gue gak mau masalah ini bikin runyam semua yang udah gue siapin matang-matang."
"Selesai ujian lo punya hutang buat jelasin semuanya sama gue. Selama ujian lo punya waktu buat mikir mau pertahanin atau putusin hubungan ini."
"Satu minggu waktu yang cukup kan buat siapin apa aja yang mau lo omongin ke gue?"
"Gue masuk, lo hati-hati dijalan!"
✨✨✨
selamat berpuasa dan menjalankan ibadah buat temen-temen yang merayakan!!❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] verhouding [✓]
Short Storylika-liku hubungan lino dan eunbi sequel prekognision [lee know × sinb] ©sailenty; 2020