06. Canggung

129 26 3
                                    

.
.
.
.
.

"Sialan kenapa aku harus bersama nya sepanjang sore ini?!" bisik Elsa pada diri sendiri.

"Kau mengatakan sesuatu Els?" tanya Jack yang seperti nya mendengar bisikan Elsa.

"Eh tidak tidak kok." Elsa tidak mengetahui kalau Jack bisa mendengarnya karena ia sudah mempelankan suaranya selembut mungkin.
.
.
.
.
.
.

Mereka berjalan kekamar Jack karena makan malam akan disiapkan beberapa jam lagi.

"Sekarang kita melakukan apa?" tanya Elsa memulai pembicaraan.

"Apa yang kamu katakan?"

"Aku bilang sekarang kita melakukan apa?" ucap ulang Elsa.

"Ouh, mungkin ... "

"Jangan bilang kamu tidak merencanakan apa apa kecuali makan malam bersama ku?" ucap Elsa menanggapi kebingungan Jack.

Jack hanya menggaruk belakang leher nya yang tidak gatal karena betul bahwa ia tidak merencanakan apa apa. Untuk pertama kali nya Jack bisa membujuk Elsa untuk bersama nya jadi ya wajar saja kalau ia lupa akan sesuatu.

"Sudah ku duga. Baiklah kalau kamu tidak merencanakan apa pun aku akan main hp mu saja," ucap Elsa sambil menadahkan salah satu tangan nya.

"Buat apa?" tanya Jack.

"Pokok nya ada alasan nya,"

"Baiklah," ucap Jack sambil mengambil hp nya di lemari kecil dekat tempat tidur nya.

Elsa mengambil hp nya ditangan Jack dan mulai mengotak atik hp sedangkan Jack hanya melihat apa yang dilakukan Elsa.

Ternyata yang dilihat Elsa di hp Jack hanya situs pendidikan sekolah. Elsa membaca tulisan tulisan panjang dan membosankan itu hingga beberapa menit kemudian tiba tiba ponsel nya diambil kembali Jack.

"Eh Jack!"

"Bilang dong kalau kamu mau belajar,"

"Memang nya kenapa?" tanya Elsa.

"Kamu kan bisa mengajari ku,"

"Ouh iya nilai kamu dalam mata pelajaran itu buruk," sindir Elsa.

"Eh tidak seburuk itu, hanya beberapa nilai B bukan berarti itu buruk!"

"Eh maaf kalau menyinggung hehehe," ucap Elsa sambil menahan tawa nya.

"Baiklah kutu buku," ucap Jack sambil memberantakan rambut Elsa.

"Eh jangan gitu dong," gerutu Elsa menanggapi perilaku Jack yang memperlakukan Elsa seperti anak kecil.

.
.
.
.
.

Waktu makan malam sudah tiba, Elsa dan Jack pergi keruang makan bersama sama. Disana sudah disambut Emma dan ibu Jack.

"Mm dimana tuan Frost?" tanya Elsa dengan sopan.

"Dia sedang rapat di kantor nya," jawab nyonya Frost alias ibu Jack.

Elsa hanya mengangguk sebagai tanda iya dan mulai makan makanannya. Beberapa menit terasa agak canggung dimeja makan membuat hening mencekam menyelimuti ruangan itu.

"Ma, malam ini bolehkah aku bersama Elsa?" tanya Jack memulai pembicaraan.

"Mau kemana?" tanya kembali ibu Jack.

"Temanku mengadakan pesta dirumahnya jadi bolehkah?"

"Tentu boleh asalkan Elsa mau,"

Elsa tersentak mendengar ucapan ibu Jack tentu saja ia tidak mau pergi kemana pun termasuk pesta.

"Aku kan menemani Emma saja malam ini." Elsa berusaha menolak secara halus agar ibu Jack tidak tersinggung.

"Emma bisa ikut kok!" seru Jack sambil menatap wajah Elsa.

"Tapi apa dia akan aman?" ucap ibu Jack penuh khawatiran.

"Aku dan Elsa bisa menjaga Emma dengan baik,"

Dukkk

Elsa menendang kaki Jack dibawah meja sambil memandang sengit. Tentunya Jack hanya bisa tersenyum puas akan keberasilannya menjebak Elsa.

"Astaga! Hari ini aku sial sekali!" gerutu Elsa dalam hatinya.

"Baiklah kalau Emma ikut." Elsa menerima dengan setengah hati.

Mereka akhirnya berbincang bincang tentang pesta itu walau mayoritas Elsa hanya duduk mendengarkan. Sudah jadi kebiasaannya tidak ambil bagian dalam suatu obrolan.

.
.
.
.
.

Semarang, 1 Juni 2020.

Membosankan kah cerita ini? Itu mungkin karena saya hampir tidak menyukai karakter Jelsa. Tapi tetap kok ku lanjutin karena sayang sekali kalau kerangka buat funfiction ini gak digunain.

Vote kalau suka, jangan lupa masukin kereading kalian, dan jangan lupa follow akun ku bagi yang belum.

Salam hangat Elisha.

Jelsa Sad In My LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang