Elsa POV
Beberapa hari setelah kejadian pesta itu, banyak orang orang di sekolah membicarakannya. Seakan masalah itu semakin besar karena ratu es sekolahan melakukan menghancurkan beberapa pria dalam sekejab.
Jujur aku tidak ingin menjadi bahan pembicaraan orang tapi semakin aku menghindari masalah, masalah itu datang terus menerus.
Hubunganku dengan Anna lumayan lebih baik. Kami jadi dekat seperti yang di pikirkannya. Dan Jack sepertinya terus menerus mendekatiku, sumpah aku ingin menyingkirkannya karena dia menyebalkan.
Yang aku tau ada seseorang yang cocok dengannya dan aku berpikir untuk menjodohkannya. Tapi aku bukan orang yang suka mencampuri perasaan orang lain.
Aku memikirkan alasan Jack terus mendekatiku dengan alasan rasional. Yah pasti dia hanya iseng saja, dia juga play boys sekolahan.
"Hai Elsa," ucap seseorang mengejutkanku saat berjalan di lorong sekolah.
Saat itu aku ingin pulang dengan berjalan santai tanpa ada teman atau orang. Karena kesendirian masih menjadi temanku dan obat penenang emosiku.
"Hai juga Jack,"
"Kau lagi kesal ya?"
Tentu saja setiap aku melihatmu!
Untung saja kata kata itu bisa terpendam dalam pikiranku. Yah karena reputasiku akan bertambah buruk sekali lagi.
"Tidak juga,"
"Mari pulang bersama? Lagi pula kau tak akan pulang dengan jalan kaki kan?" tanyanya sambil menyesuaikan langkahku.
"Jalan kaki atau tidak, dijemput atau tidak. Itu bukan urusanmu!"
"Kenapa kau menjadi galak sekali? Apakah karena rumor pesta itu?"
"Jangan menebak tentang apapun dalam diriku saat kau benar benar tidak mengetahui secara pasti apa masalahku," jawab dinginku.
Bisa dibilang urus urusanmu sendiri atau jangan mengurus masalahku. Tapi menurutku agak kasar jadi aku menggunakan sedikit kata membingungkan.
Saat aku mulai ingin mulai melangkah lebih cepat, Jack menghadang dan membuat aku berhenti sekaligus menghadap wajahnya yang kaku
"Aku ingin dekat denganmu Els, bisakan kau memberi ruang untuk hati bekumu untukku?"
Dia mulai mengungkapkan alasannya dengan sengaja.
"Ha-hati beku? Hah! Siapa yang mengatakan hatiku beku? Kalian menganggap diriku ini tidak mempunyai perasaan sehingga dijuluki ratu es. Apa masalahnya sih sehingga kau dan yang lain tertarik padaku?"
Aku mulai tertarik dengan apa yang dia ingin katakan. Jack bilang ingin memahamiku tapi sepanjang yang aku lihat, dia cuma menganggu urusanku.
Apakah dia tidak bisa membiarkan aku sendiri?
"Karena kepribadianmu yang menarik Els. Orang tertentu bisa bergaul denganmu dan menarik minat orang lainnya untuk berteman atau sekedar menyapa tapi kau acuhkan. Apa masalahnya tentang itu?"
Sepertinya aku harus mengubah sikapku agak tidak menarik oleh orang orang disekitarku. Dia mulai menaikan nada bicaranya tapi tidak aku perdulikan.
Dia marah atau tidak, aku tidak peduli.
"Masalah? Aku? Yah bisa dianggap hanya orang yang memiliki pengertian yang bisa memahami aku dan kau maupun yang lain hanya mengagumi kepribadian luar tapi tidak mau memahami yang didalam,"
"A-aku mau memahamimu! Tapi kau yang tidak mau memberi kesempatan!" ucap frustasi Jack.
Entah aku bisa melewati masalah ini karena dia terus menerus menguji kesabaranku. Seperti Anna, yah mereka sepertinya pasangan yang cocok.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jelsa Sad In My Life
FantasyJika cinta yg memberiku kehidupan dan cinta pula yg memberiku kematian. Semua orang yg ku cintai pergi meninggalkan ku. Memang sungguh tragis hidup ku untuk menerima semua ini. Cinta ku datang dan pergi Hati ku hancur berkali kali Harapan ku hilang...