BAB [3]

5K 311 25
                                    

"Hyung nanti pulang jam berapa?" Tanya Jimin seraya merapikan dasi dan jas yang Yoongi kenakan.

"Sore mungkin.kenapa?"

"Setelah makan siang aku ingin pergi sebentar.Boleh?" Jimin menatap Yoongi seperti anak kucing minta dipungut.Yoongi mana bisa menolak jika sudah begini.Ini kelemahan nya!

"Kemana?"

"Hanya menemani Jungkook Fitting baju pengantin"

"Baju pengantin?" Yoongi mengernyit heran.

"Iya Taehyung dan Jungkook dua minggu lagi akan menikah bagaimana bisa kau melupakan hari bahagia sahabat mu,Hyung" Jimin berucap gemas.

"Lupa seperti biasa" Jimin memutar bola mata nya malas.Sifat pelupa Yoongi benar-benar sangat melekat.

"Jadi bolehkan?"

"Boleh.Bedua bersama Jungkook saja?

" Tidak Seokjin Hyung juga akan ikut"

"Jika sudah mau pulang kabari aku nanti aku jemput"

"Yey terima kasih Hyung" Jimin tersenyum hingga matanya membentuk bulan sabit.

"Kenapa bibirmu pucat sekali?" Yoongi mengusap pelan bibir pucat Jimin yang beda dari biasa nya"Suhu badan mu juga agak panas"Tambah nya sambil meletakkan punggung tangan nya dipelipis Jimin.

Jimin mengambil tangan Yoongi yang masih bertenggger dipelipis nya mengambil lalu mengecup nya pelan"Hanya pusing dan sedikit tidak enak badan.Tapi aku baik-baik saja tak perlu khawatir "Jimin mengusap pelan pipi Yoongi ketika melihat raut khawatir yang tergambar jelas.

"Sayang kau bisa membatalkannya Jika sedang tak enak badan"

"Tidak apa Hyung hanya dengan minum obat pasti akan sembuh.Aku sudah lama berjanji dengan Jungkook tak enak jika menolak nya terus.Sudah tak perlu khawatir aku akan menelpon mu jika parah.Ayo sarapan nanti kau terlambat" Jimin tersenyum menyakinkan Yoongi jika diri nya baik-baik saja lalu menarik nya keluar kamar menuju ruang makan.
~~~

Jimin sedang menyiapkan pakaian yang akan ia kenakan saat pergi nanti.Jam sudah menunjukan waktu pukul dua belas siang tersisa setengah jam lagi sebelum pergi niat awal nya ingin makan siang sedikit santai tapi sesuatu didalam perut nya bergejolak minta dikeluarkan.Jimin berlari menuju toilet yang berada dikamar nya memuntahkan apa yang mengganjal diperutnya tapi yang keluar hanya cairan putih bening.Jimin mengernyit aneh melihat nya pusing dikepala Jimin bukan nya berkurang tapi malah semakin jadi.

Selesai dengan urusannya Jimin membasuh mukanya dengan air lalu mengeringkan nya dengan handuk kecil yang tersampir tak jauh darinya.

"Seingatku kemarin aku hanya makan burger dan minuman soda biasanya juga tidak apa"Gumannya.
~~~
"Jimin lama sekali"Gerut Jungkook mata berkali-kali melihat kearah pintu masuk kafe yang hanya berjarak beberapa meter saja.

"Hei..santai saja butik milik Baekyun tak akan tutup jam segini"Sahut Seokjin yang sibuk dengan dunia ponsel nya,berbicara tanpa melihat lawan bicara.

" Santai kata mu? kita sudah menunggu hampir satu jam ditelpon juga tidak angkat"Omel Jungkook.

"Itu dia"Seokjin menunjuk pintu masuk kafe yang menampakkan Jimin yang sedang berjalan kearah mereka.

"Lama sekali nyonya Min"Jungkook memutar bola mata nya malas.

"Ada urusan,cepatlah aku malas berlama-lama!"Ketus Jimin.

"Hei..yang terlambat disini itu kau,seharusnya yang marah itu kami bukan kau!" Ucap Jungkook tak mau kalah.

OUR STORY [Yoonmin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang