"Gee! Tungguin guaaa!" teriak Lisa.
"Lama!" balas Gwen sambil terus melangkah.
"Ish. Eh aku duluan ya."
"Eh iya. Maaf temenmu jadi marah gitu."
"Ahahaha, gapapa kok. Emang orangnya suka cemburuan gitu. Ya udah nanti ku calling ya kak."
"Iya, bye."
"Bye." Lisa melambaikan tangannya dan mulai berlari mengejar sahabatnya.
"Geeee!" tak ada sahutan dari sang pemilik nama. Gwen tetap melangkah.
"Gee oy!" panggil Lisa lagi.
"Woy pendek!"
"Apa lo bilang?" Gwen menghentikan langkah dan membalik badannya menatap Lisa marah.
"Apa? Gue ga bilang apa-apa." bela Lisa.
"Tadi lo ngatain gue pendek kan?"
"Hah? Enggak kok."
"Jangan boong lo, jelas-jelas gue denger tadi lo manggil gue-"
"Pendek!" sahut seseorang.
Gwen terkejut, bukan Lisa yang memanggilnya pendek.
"Udah gue bilang bukan gue Gee."
Oke, Gwen semakin kesal. Ia sudah kesal dengan tingkah sahabatnya karena tadi saat pulang dari kantin, Lisa malah melayani kakak kelas mereka yang terkenal modus itu. Dan sekarang ada yang berani memanggilnya pendek.
"Woy!" seseorang menepuk pundak Gwen dari belakang. Sontak ia membalikkan badannya.
"Gue panggil-panggil dari tadi lo nya ga nyaut. Budeg lu ya?" itu Ghandi.
"Oooh. Jadi elo yang dari tadi manggil gue pendek? Lo mau gue pukul hah?!"
"Ehehehehe. Biar lucu aja gitu manggilnya." ucapnya dengan cengiran lebar.
"Bacot! Awas gue mau ke kelas!"
"Eh bentar dulu!"
"Apa?!" tanya Gwen sedikit membentak. Ia terlihat kesal.
"Dih, marah-marah melulu."
"Ya elo nya lama! Gue udah laper ini."
"Nih." Ghandi mengulurkan sebuah amplop putih.
"Gue disuruh nganterin ini buat lo, dari Bu Sindi." lanjutnya.
"Bu Sindi kan guru BK Gee. Lo dapet surat dari dia? Anjir creepy." kata Lisa dengan lagak merinding.
"Itu surat undangan buat ortu lo." ujar Ghandi.
"Ya udah, makasih." ketus Gwen. Setelah menerima amplop itu, ia berjalan melewati Ghandi diikuti Lisa.
Ghandi hanya menggeleng pelan,
"Tu anak ga ada berubahnya." lirihnya.
-
"Geeee!" panggil Lisa.
"Apa?!"
"Dih galak banget."
"Bodo! Gue udah cukup sabar tadi, lo malah mau ngeladenin kakak kelas kita itu. Udah tau tu kakel playboy, masih mau aja lo dideketin."
"Habisnya ganteng sih hehe."
"Gue laporin nyokap lo baru tau rasa."
"Eh jangan Gee, nanti hp gue disita." Melas Lisa.
"Biarin."
KAMU SEDANG MEMBACA
QUEEN OF DISASTER
Teen FictionIa, sang ratu kehancuran dan rajanya yang selalu melindunginya. . . . . . QoD, 2020