Waktu baru menunjukkan pukul delapan pagi, tapi matahari sudah bersinar terik. Hawa hangat terasa dimana-mana.
Tidak seperti minggu sebelumnya, langkahku hari ini terasa ringan. Bahkan aku juga menggumamkan lagu-lagu yang sekiranya terlintas di pikiranku. Sungguh tidak biasa.
Tentu saja tidak biasa! Kini aku tahu siapa senior di balik notes biru muda itu. Aku penasaran apa yang ditulisnya kali ini.
Aku membuka pintu kelas, tersenyum, lalu menyapa 'Selamat pagi'. Aku mendaratkan bokongku di bangku, meletakkan tas ku di samping meja. Nah, apa yang ditulis Kou senpai kali ini?
Aku mengambil notes yang tertempel di laci dengan semangat.
Hei tinta kuning, siapa kamu sebenarnya? |
Senyumku melebar, lalu terkikik. Sambil merogoh tepak di dalam tas, aku berpikir. Apa balasan yang akan aku tulis kali ini?
___
Tidak berminat memberi tahu. Kou senpai selalu memanggilku tinta kuning >:( |
Kau tahu namaku?! Siapa kamu sebenarnya?? Aku jadi semakin penasaran. Dan, sudah kubilang jangan meniru emotikonku >:( |
"Pft.."
Aku tertawa kecil. Aduh, dia masih saja mempermasalahkan emotikonnya.
Aku memainkan ballpoint kuningku, sambil berpikir. Tidak boleh dong, aku langsung memberi tahu namaku. Aku saja bisa mengetahui senpai dengan sendirinya. Masa aku memberi identitasku secara cuma-cuma.
Aku melirik tasku yang terbuka di sebelah meja. Apa ada hal menarik yang bisa digunakan? Mataku menyusuri isi tas dengan teliti. Setelahnya, pandanganku terhenti pada sebuah botol kaca yang kutaruh di pojokan tas.
Ah! Apa pakai parfum saja, ya?
Aku mengeluarkan botol parfumku, membuka tutupnya, lalu menyemprotkannya ke pergelangan tangan. Aku mengernyit. Bau alkoholnya kuat sekali. Sepertinya baunya tidak akan hilang dengan cepat.
Aku menyemprot sedikit parfumku ke bagian belakang notes. Ah, tulisannya tidak akan luntur kan?
Aku langsung mengibaskan notesnya dengan cepat, sampai parfumnya mengering. Kudekatkan notesnya ke hidungku, mengendusnya, lalu tersenyum. Aku meraih ballpoint kuning.
Ingin tahu? Nih, parfum. Coba senpai cari tahu dengan ini. |
Setelahnya, kuselipkan notesnya di laci. Aku menopang daguku. Semoga saja besok senpai masih bisa mencium parfumnya.
___
KAMU SEDANG MEMBACA
Notes Biru Muda
Fiksi RemajaNamaku Aiko. Ini minggu ke dua sejak aku masuk SMA Isehara sebagai murid tahun pertama. Di tengah-tengah pelajaran Kimia, tanpa sengaja aku menemukan notes berwarna biru muda di dalam laci bangkuku. Notes itu hanya berisi keluhan seseorang tentang p...