BAB 3

6 2 0
                                    

Senyummu warnai hariku

"Nama saya.. Ryuji" ujar pemuda itu dan duduk di tengah anak MaBa

"Kalian bisa memanggilku 'kak Ryu" sambungnya dengan senyum manisnya

Senyummu manis banget sih, kak. Batin Fiana begitu melihatnya lengkungan bibir Ryuji.

Riuh suara MaBa dengan perkenalan ketua panitia.

"Fiana... ganteng ya.. kakak ketua panitia" ujar Lila sambil menyenggol lengan Fiana.

Gadis itu tersenyum kikuk " I-Iya.."

Kikuk tertangkap basah memandang sang ketua panitia MPKMB.

Lila tergelak mendengar suara Fiana yang bergetar karena gugup. Seketika keriuhan menghilang tergantikan suara gadis berambut lurus sebahu.

"Ekh- ehem!! Siapa itu yang tertawa nyaring?!" tegur seorang panitia

Mampus gue !! teriak Lila dalam hati.

Lila menatap memelas kepada Fiana sebelum mengaku pada panitia MaBa. Fiana paham tatapan Lila mengangguk meski dia keberatan mengakui kesalahan yang bukan di perbuat.

"Ka- Ka- Kami, kak" Jawab Lila dan Fiana kompak dan menunduk malu

"Silakan, kalian keluar dari lingkaran besar ini... dan temui kakak yang di ujung sana" titah panitia. Telunjuknya mengarah salah satu panitia yang duduk di pojok kiri auditorium.

Dion. Lila membaca name tag panitia dalam hati.

Awas kau ya. Geram Lila

Ryuji yang menyaksikan semua itu hanya tersenyum simpul dan melanjutkan sambutannya yang tertunda.

Kedua gadis itu segera melangkahkan kakinya ke arah yang di tunjukan panitia bernama Dion.

Di sini lah mereka berada, di hadapan panitia itu...

Kak Dito? Fiana menyatukan alisnya

"Hmmm... ada apa?" Tanya Dito dengan nada dingin yang di buat buat

" A- Anu, kak.. " Gugup Lila

"Apa?" Tanya Dito memutar tubuhnya ke kanan

Lila menggaruk tengkuknya dan menyenggol lengan Fiana

"Fia, ngomong dong.." bisiknya

"Ka- Kami melakukan kesalahan, kak" jawab Fiana lirih. Kepalanya menunduk tak berani menatap mata Dito. Begitu pun Lila.

Duh.. duo junior ini lucu banget sih. Muka bersalahnya bikin gemes. Batin Dito

"Hmm... Lalu?" ucap Dito acuh

Lula.. lalu.. yang benar saja. Kesini buat di bikin keki kaya gini. Kesal Lila dalam hati.

"Kami tertawa nyaring, kak" jawab Lila dengan nada sedikit kesal

Setelah mendengar itu, Dito meninggalkan mereka berdua dengan acuh dan menghampiri salah satu panitia perempuan berpashmina biru navy. Dan membisikan sesuatu.

"Dek, pakai ini ya.. sampai MPKMB berakhir" gadis berpashmina biru navy itu menyerahkan papan nama bertuliskan Naugthy Sheep.

Bola mata kedua gadis itu membulat sempurna menatap tulisan itu. Mau tak mau mereka pun memakai kalung papan nama itu.

"Silakan kembali ke sana" Titah Dito sambil tersenyum geli. Sejujurnya dia tak kuasa menahan tawa. Demi Ja- im di depan juniornya. Apa boleh buat.

Di dalam lingkaran MaBa, Ryuji telah usai memberikan sepatah kata sambutan dan dia pun melangkahkan kakinya menuju barisan panita.

Bugh

"Ssssh.. Auh!' Desis Fiana.

"Hati hati,.." teriak Lila. Tangannya menahan tubuh Fiana yang nyaris terjatuh

Karena Fiana berjalan dengan menundukan kepalanya dan bahunya bersenggolan dengan bahu Ryuji. Ini kali kedua dia menabraknya.

Ryuji menghentikan langkahnya

"Maaf, kak" ucap Fiana

" Ya, gak pa pa" ucap Ryuji dan tersenyum

Smile effect... membuat jantungku meronta.. darahku berdesir... Gumam Fiana dalam hati.

Eh.. apa sih aku ini.

Cinta Sebiru LangitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang