Melukis senyummu di antara awan putih
Mewarnai dengan warna yang aku suka
Seperti warna pelangi usai rinai hujan
Meski semu namun nyata~~~ Fiana ~~~
"Ekh ehm"
Suara deheman menghentikan kehebohan ketiga pemudi yang berstatus MaBa. Ketiganya menutup rapat bibirnya mana kala sosok pemuda berdiri di hadapan
"Heboh banget sih!" Interupsi pemuda itu
"Boleh kenalan?" lanjutnya di anggukin ketiga gadis itu
"Gue Iwan"
"Lila"
"Desi"
"Fiana..." Gadis manis itu menjeda
"Aku gak suka di panggil Fian"sambung Fiana dengan wajah di buat ketus.
"Kenapa?" tanya Iwan
"Fian itu kesannya laki banget.. Wan" Ups!! bukan Fiana yang jawab lho tapi Lila yang langsung di hadiahi cubitan semut.
"Ish... sakit... Fia" Ringisnya
"Makan tuh cubitan aku, yok Des" seru Fiana sembari menarik lengan Desi masuk ke dalam kelas karena 10 menit lagi kuliah akan di mulai.Tak jauh dari taman Fakultas tepatnya di koridor lantai dasar tampak 3 pemuda dan 1 pemudi berhijab berdiskusi. Manik mata salah satu pemuda sesekali melirik ke taman. Memperhatikan interaksi seru MaBa yang tak lain Fiana, Lila dan Desi. Bibirnya menerbitkan senyum tipis setipis bulan di pagi hari yang di terpa sinar matahari... apa seeh.. lebay ya 😅. Saat gadis manis yang mulai mencuri perhatiannya misuh misuh dengan raut muka yang lucu.
***************Ryuji ************
"Oo namaewa?" Tanyaku pada gadis itu. Sengaja menggunakan bahasa Jepang untuk menguji pengetahuannya tentang bahasa asing.
Bingung!
Ekspresi pertama dari raut wajah manisnya ketika mendengar kalimatku. Manik mata coklatnya membulat. Aku pun menautkan alisku."Kak Ryu bicara dengan saya?" tunjuknya pada diri sendiri.
Aku pun mengangguk.
"Ya. Memang dengan siapa lagi? Di sini hanya ada kita berdua. Dan teman teman di sana." Jawabku sembari memberi kode gadis itu untuk menoleh di ujung koridor dekat ruang kelasnya.
"So... oo namae wa?" ku ulangi pertanyaanku.
"Hei, bung. Ini negara Indonesia. Bisa kan menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar." Semprot Fiana kesal dan merebut buku yang sengaja aku tahan demi ingin lebih dekat dan gadis manis itu berlalu dengan kesal. Jangan lupakan hentakan kasar kakinya.
Aku tak menduga dia akan bereaksi sedemikian kesalnya. Ingin rasanya ku ledakan tawa tapi aku gak mau dia tahu kalo aku mentertawakan kekesalannya.
************* Ryuji***********
"Ryu, ini berkas untuk acara hari sabtu" Dito memindahkan beberapa lembar map ke tangan Ryuji.
"Untuk panitia yang perempuan ada tugas lain kah?" Tanya Alniesya sambil sesekali menatap gawainya bersoftcase karakter lucu.
"Hmmm" Ryuji hanya berdehem sesekali membolak balikan berkas acara.
"Yeee... di tanya itu di jawab bukan hmmmm.." kesal Nanda
Ryuji menghentikan aktifitasnya dan dengan manisnya dia senyum.
"Begini..."Sabtu
Pukul 06.00Taman Fakultas
Di sini... Fiana bergabung dengan MaBa satu angkatan dengannya. Kepalanya bergerak ke kanan ke kiri mencari beberapa teman yang mungkin dia kenal.
"Fia, sini" Iwan melambaikan tangannya
Gadis itu menghampiri Iwan yang ternyata tidak seorang diri tapi ada Lila , Desi, dan...
"Hai.. gue Indra" pemuda itu mengulurkan tangannya.
"Fiana" sambut Fiana dengan senyum terbaiknya.
"Eh... kalian udah selesai belum ngisi buku perkenalan yang kemarin?" Tanya Desi sambil membolak balik bukunya.
"Udah dong" Fiana, Lila, Indra dan Iwan serempak.Matahari beranjak naik, tetapi MaBa masih sibuk menemui panitia sekedar meminta mengisi buku perkenalan. Konyol? Enggak juga. Karena tak kenal maka tak sayang.
Sang ketua MPKMB hanya memperhatikan sesekali meladeni permintaan mengisi buku perkenalan.
Di temani Dito dan Nanda tentunya."Ryu, aku pamit bentar ya" ucap Dito di sela sela kegiatan mencatat di buku adik juniornya.
"Hmm" jawab Ryuji tanpa mengalihkan wajahnya dari tumpukan buku perkenalan.
"Nanda, ikut gak?" Ajak Dito. Langkahnya membelah kerumunan juniornya yang di dominasi perempuan . Ya Dito tampangnya keren tapi over pede dan narsis, Nanda pun sama kerennya, sedikit datar, tersenyum hanya sesekali.. Ryuji tak hanya ganteng banget dan manis kaya di beri molases banyak . Eh??
Wajar jika banyak yang kesengsem dengan Ryuji yang blasteran Jepang Indonesia.
Nanda hanya menggelengkan kepalanya. Dirinya lebih memilih tinggal di antara anak MaBa yang masih lucu dan imut.*Molases adalah produk sampingan dari pengolahan gula. Dan di gunakan sebagai bahan pakan sumber energi bagi ternak.
Penampakan bentuk molases
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Sebiru Langit
RomanceCinta yang hadir karena kebersamaan Berpisah karena takdir Namun baginya.. cinta itu seperti warna langit berhias awan... langit yang tak memiliki batas...