3.Bertukar no. whatsApp

30 8 1
                                    

  ~Ziyyan...

Bel pulang terdengar jelas ditelingaku,melelahkan sekali hari ini menemani Zaidan saat mengisi acara tadi. Tapi ya aku senang lah bisa mengetahui Narizkha,ya dia siswi tadi pagi yang aku ketahui  itu nama nya dari daftar absen.Aku pun bergegas memberaskan tas ku yang berserakan diruang osis, setelah itu aku pun langsung lari kegerbang sekolah yang cukup jauh dari ruang OSIS itu, tiba-tiba
  "heyy Yan, mau kemana kamu"tanya lembut Sarah kepadaku.
  "balik kerumah lah, ya kali mau nghitungin rumput diMA ini Sar"jawabku sedikit menarik nafas.
  "kita kan harus nyiapin buat besok,lu juga harus nyiapin materi buat besok dikelas agama 1 Yan" tutur Sarah.
  "oh ya.. Agama satu? "tanyaku sambil tersenyum.
  "iya besok"jawab Sarah.
  "ok, nanti aku bikin dirumah. Nanti bahas digrub WA aja,aku ada urusan" kataku sambil berlari meninggalkan Sarah yang tetap melihat kearahku.

      Sesampainya aku digerbang sekolah aku pun duduk di kursi pinggir jalan untuk menunggu angkutan umum untuk aku pulang kerumah, ya seharusnya aku dijemput Bang Rey, tapi katanya dia pulang sore banget karena ada kelas tambahan.tak lama kemuadian tiba-tiba ada perempuan yang duduk tepat disebalhku, ya aku seperti mengenalnya aku beranikan untuk menatap wajah dan ternyata dia Narizkha.

  "ehh, Kak Ziyyan"sapa Narizkha sambil memperlihatkan seulas senyum manisnya.
  "iya"jawabku singkat.
  "kak Ziyyan nunggu angkot juga?"tanya Narizkha.
  "nunggu kepastian dari dia neng, ya nunggu angkot lah"jawabku sedikit tertawa.
  "ya allah Kak ziyyan"Narizkha pun ikut tertawa.
  "Narizkha ngak dijemput?"tanya ku kepadanya.
  "enggak Kak" jawabnya.
  "rumahnya dimana emanga?"tanyaku lagi.
  "Desa Kaligawe gang 5 Kak"jawab Narizkha.
  "oh ya? Searah dong kita" jawabku antusias.
  "apa iya kak"tanya Narizkha memastikan.
  "iya, aku gang 6"jawabku
 

     Tiba-tiba,angkot yang kita tunggu akhirnya dateng juga, dan aku mempersilahkan Narizkha untuk naik duluan kemudian aku menyusulnya untuk duduk disebelahnya. Beberapa menit kemudian akhirnya pun sampai didepan gang rumah Narizkha, aku pun mengikuti Narizkha turun dan membayar angkot untuk kita berdua.

   "nih Bang, kita berdua ya" kataku sambil menyodorkan uang sepuluh ribuan kepada sopir angkot itu.
   "nih kak, aku ganti uangnya"kata Narizkha sambil memberikan uangnya kepadaku.
   "udah gak usah, yuk kita pulang"ajakku
  "kak Ziyyan kan gang 6,kenapa lewat gang 5 kak"tanya Narizkha sambil melangkahkan kakinya.
  "gak apa-apa sekalian nganterin kamu pulang"jawabku.
  "makasih kak"jawab Narizkha singkat.

  Beberapa saat saling terdiam sepi, hanya suara langkah yang terdengar ditelinga dan akhirnya aku memulai berbicara kembali.
"Narizkha, aku boleh minta no WA kamu?"pintaku padanya.
"buat apa emangnya kak?"tanya Narizkha.
"buat digoreng terus dimakan deh, kan kenyang jadinya" jawabku sambil memasang wajah datar.
"ya allah kak Ziyyan ngelawak kenapa garing kaya' kripik tempe"kekeh Narizkha geli.
"ya buat disimpen lah Narizkha"kataku kemudian.
 

  Dan akhirnya sampailah didepan rumah Narizkha, kemudian Narizkha pun memberikan no Wa nya kepadaku kemudian sebaliknya aku pun memberikan nomor Whatsapp ku pada Narizkha dan pamit untuk masuk kedalam rumahnya, dan ternyata ibu Narizkha keluar dari rumah. Aku pun memghampiri ibunya Narizkha untuk sekedar berkenalan.

  "Assalammu'alaikum Bu, perkenalkan saya Ziyyan Bu" salam ku sambil mencium punggung tangan orang paruhbaya itu.
  "Wa'alaikumussam,ini anaknya Bu Fatimah kan ya?yang rumahnya ada toko kue itu gang 6" kata ibu Narizkha.
  "Iya bu, kok ibu kenal ibu saya ya?" tanyaku agak sedikit bingung.
  "ibu kan biasa beli ditoko kue ibu kamu, kamu kan juga sering yang nglayanin ibu" jawabnya
  "hehehe gak tau bu, lupa soalnya" jawabku sambil menggaruk kepala yang tak gatal ini.
  "ohh jadi kue yang sering dibeli ibu itu bikinan ibunya kak Ziyyan?"tanya Natizkha memandang ibunya itu.
  "iya" jawab ibunya singkat.
  "yaudah ayo masuk dulu nak, ibu bikinin minuman pasti kan capek habis pulang sekolah. Makan disini aja sekalian bareng Narizkha, maen dulu nak" kata ibu Narizkha sambil menarik tanganku.
  "ayo kak,masuk dulu"kata Narizkha.
  "maaf Bu, Narizkha,saya harus pulang karena harus membantu ibu saya dirumah Bu, lain kali saya bakal main kesini Bu" tuturku sambil mengulas senyum agar tidak mengecewakan ibu dan Narizkha.
  "anak yang berbakti kau nak" jawab ibu Narizkha.
  "yasudah bu saya pulang dulu, assalamualaikum"kataku sambil bersalaman dengan ibunya Narizkha.
 

   Tak lama kemudian aku pun sampai dirumah dan melihat toko kue ibu ku yang sedang sangat rame sekali, akhirnya aku putuskan untuk membantu ibu ditoko dulu baru nanti bersih-bersih dirumah.
"pas banget kamu Yan udah pulang, bantuin ibu dulu ya. Dari tadi rame banget, kamu layanin yang disana ya"pinta ibuku.
  "siap Bu laksanakan" jawabku penuh semangat. 

       Akhirnya sudah satu jam lebih aku melayani pembeli dan akhirnya sedikit demi sedikit sudah berkurang orang yang membeli tapi kaya orang demo kenaikan sembako, rame banget sampai aku kewalahan. Dan akhirnya aku pamit pada ibu buat kerumah karena aku mau mandi dan sholat dulu baru akan membantu ibu ditoko lagi.
  Jam menunjukkan pukul 4 sore,aku pun sudah selesai mandi dan sholat, akhirnya aku memutuskan untuk bergantian dengan ibu menjaga toko, biar ibu sholat dulu dirumah. Sampai dipintu depan ternyata aku lupa membawa selembar kertas dan bolpoint untuk sekalian nanti buat materi buat besok, aku pun kembali kekamar dan aku pun meraih ponsel ku yang ada diatas meja belajarku.
   Tak lama kemudian aku pun sampai ditoko kue ibuku, akhirnya kami berdua bergantian menjaga toko.

Jangan lupa bote ya;)

menjaganya dalam setiap DO'ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang