4. Malam Baper

27 6 0
                                    

    ~Ziyyan...

Bulan tampak sempurna malam ini, bintang berkilauan bak permata bertebaran di langit yang  menghitam karna kuasa sangat ilahi. Angin bertiup sejuk sekali menghilang rasa gerah dibadan ini.
Saat ini aku sedang menjaga toko ibu karna ibu sedang membuat pesanan kue untuk diantar nanti jam 20.00 malam ini. Saat ini toko sepi tak ada pembeli, aku pun mengeluarkan ponselku dari laci meja kasir ibukku, aku pun menyalakan data internetku, beberapa saat ponsel ku pun rame dengan pesan dari teman-teman dan grub, aku pun salah fokus dengan grub baru yang bernama  family agama 1 lope lope😍😍. Dalam hatiku berkata "bucin kali yak yang bikin grub namanya lope-lope gitu", aku pun sedikit terkekeh sendirian sampai akhirnya datang lah abang ku yang tiba-tiba berbicara.
  " Akang ganteng, beli bolu nya atuh 2 yang paling enak disini kang" Kata abang ku sambil berlagak orang perempuan.
  "Oh ya silakan" Aku berdiri dengan sikap dan setelah tau itu abangku sendiri aku pun memasang muka datar ku.
  "Ahahaha, kau ini kenapa Yan, senyum-senyum sendiri macam orang gila" Canda abangku.
  "Ah abang ini, orang lagi liat WhatsApp Bang. " Jawabku sambil kembali duduk dikursi.
  "Ibu mana Yan, kok tumben sepi?" tanya bang Rey kepadaku sambil mengambil roti donat dimeja sebelahku.
  "Ibu dibelakang lagi bikin pesenan" Jawabku sambil tetap fokus dengan ponsel ku.
  "Kenapa lu gak bantuin Yan" Kata abangku.
  "Gak dibolehin ibu, katanya takut kagak enak nanti bolu nya, jadi ya stay at kasir aja bang" Jawab ku sambil terkekeh geli.
  "Yaudah abang pulang dulu mau mandi, kalo udah mandi nanti aku kesini gantiin kamu, kamu mau belajar kan? Apa mau tetep disini Yan"  tutur abang ku.
  "Udah sono mandi dulu bang bau banget lu Bang, nanti kesini ya" Kataku.
  "Siap juragan" Kekehnya sambil berlari meninggal kan aku.

Tak lama kemudian aku pun ingat akan suatu hal, ya soal nomor whatsapp Narizkha itu. Tanpa pikir panjang aku pun mengetikkan di kotak pencarian nama Narizkha, aku pun klik nama tersebut dan melihat tulisan online dibagian bawah nama nya, aku pun mengucapkan salam kepadanya.
  "Assalamu'alaikum" Salam ku.
tak lama kemudian Narizkha pun membalasnya dengan sangat cepat.
  "Wa'alaikumussalaam" Jawab Narizkha disebrang sana.
  "Save lah Narizkha" Kataku.
  "Maaf siapa ya ini" Tanyanya.
  "Ziyyan" Jawabku singkat
  "Ohhh kak Ziyyan, maaf kak aku gak tau" Pintanya dia kepadaku.
  "Ya pasti gak taulah, orang baru pertama chat juga😑" Jawabku sedikit mengekspresikan wajah datar.
  "Wkkkk, ada apa kak chat tiba-tiba" Tanya Narizkha diujung sana.
  "Yah pengen chat aja, pengen kenalan, boleh kan?" Kataku kepada Narizkha.
  "Owhhh iya kak gak apa-apa" Jawabnya.
  "Lagi apa Narizkha?" Tanyaku basa-basi.
  "Lagi chattingan sama ketua OSIS MA Taufiqurrohman kak🤣”  jawab Narizkha dengan menggunakan emot icon ketawa.
   "Gini amat ya punya adek kelas, subhanallah sekali" Kata sambil mengetik dengan senyum-senyum sendiri.
   "Hehehe, ya maaf kak" Katanya singkat.
Tak lama kemudian kumandang adzan isya' pun terdengar ditelingaku, ya terdengar jelas karena masjid hanya didepan rumah ku.
   "Udah adzan Narizkha, sholat sana. Aku mau sholat dulu. Assalamu'alaikum" Perintahku dan mengakhiri dengan salam.
Aku pun bergegas mematikan sambungan data diponsel ku lalu memasukkan nya disaku baju koko yang aku kenakan sekarang ini. Aku pun bergegas kedapur untuk menghampiri ibu meminta izin pergi ke masjid untuk melaksanakan kewajiban.
     
      Setelah selesai sholat aku pun kembali ke toko kue ibu dan mendapati Bang Rey sedang asik video call dengan temannya, entah teman atau pacar seperti bahagia sekali. Aku pun bilang dengan isyarat kepada Bang Rey karna aku mau pulang kerumah, ada banyak yang harus dipersiapkan untuk besok sekolah.
Tak lama kemudian aku pun sampai dirumah dan mendapati ayahku untuk menghampiri ibu ditoko.
  "Ayah ke ibumu dulu ya" Kata ayahku.
  "Iya Yah" Jawab ku sambil mencium punggung tangan ayahku itu.

Aku pun bergegas menuju kamarku untuk memperbaiki materi yang sedikit sudah dibuat tadi ditoko.Aku pun duduk diatas tempat tidurku, aku pun mengeluarkan ponsel dari saku baju koko ku dan menyalahkan data seluler untuk menyambungkan keinternet, dan aku meletakkan ponsel ku begitu saja dalam hadapanku aku lebih fokus memperbaiki materi-materi untuk ku sampaikan esok pagi. Beberapa menit kemudian ponselku berdering tanda ada yang memvideo call ku, aku pun sigap meraih ponselku dan sedikit kaget dan berbunga-bunga karna dalam layar ponselku bertuliskan Narizkha 🤗, aku pun menggeser tombol telefon berwarna hijau keatas, lalu aku melihat Narizkha disebrang sana sedang merapikan jilbabnya. Subbahanallah:)

  "Assalamu'alaikum Narizkha" Salam ku kepadanya.
  "Waalaikumsalam, nah kok Kak Ziyyan" Tanya kebingungan.
  "Nah kok tanya sama aku, kamu yang nelfon juga" Kataku sedikit sinis.
  "Waahh maaf kak, salah pencet" Katanya sambil tersimpul malu.
  "Salah pencet apa sengaja nih, sampek dandan cantik gitu" Rayu ku. Aslinya mah kagak bisa ngrayu, asal ajalah.
  "Ya Allah Kak Ziyyan, cantik dari mana coba" Tanyanya sambil menutup mulutnya dengan tangan. Kalo pake kaki kan kagak mungkin yak.
  "Dari pancaran wajahmu yang selalu kamu basuh dengan air wudhu" Gombal ku sambil memperlihatkan senyum maut ku. Eaaa.
  "Kak Ziyyan mah gembel terus, eh gombal maksud bikin baper aja malem- malem gini kak" Katanya sabil terkekeh sendirian disebrang sana.
  "Gak apa-apa gembel asal bareng kamu terus" Gombalku lagi sambil terkekeh mengikuti Narizkha.
  "Ah kak Ziyyan ini, kesambet dimana si kak" Tanya dengan wajah datar.
  "Kesambet cintanya neng Narizkha, ahahaha" Jawabku sambil tertawa.

    Tak lama kemudian sedang asiknya ngobrol sama Narizkha, Tiba-tiba saja Bang Rey masuk kamar mengageti aku. Aku pun meletakkan ponselku disisi kanan yang masih tetap tersambung video call dengan Narizkha itu.
"Lu ketawa-ketawa sampek depan TV, lu kesambet setan Yan? Atau jangan-jangan lagi chattingan sama cewek atau telfonan lu ya, sini pinjem HP lu" tutur Bang Rey sambil meraih ponselku.
"Bang siniin HP ku" Kataku sambil memegangi tangan Bang Rey.
"Wahh siapa ini cantik banget, bidadari nya Ziyyan ya? " Tanya Bang Rey dengan Narizkha disebrang sana.
"Eng.. Enggak Kak, saya adek kelasnya Kak Ziyyan, cuma mau tanya besok harus bawa apa aja Kak" Jawab Narizkha berbohong dengan Bang Rey dengan wajah datarnya itu.
"Tanya perlengkapan tapi sambil baper-baperan pasti ini" Jawab Bang Rey asal, dan aku hanya melihat tingkah konyol Abang ku itu.
"Ya Allah kak Enggak kok, yaudah kak maaf ganggu, tolong sampaikan makasih sama Kak Ziyyan ya Kak, assalamu'alaikum" Kata Narizkha sambil mengakhiri video call itu.

Aku pun meraih ponselku dari tangan Bang Rey dan menyuruhnya keluar dari kamarnya itu, jantungku pun berdetak lebih cepat gara-gara Bang Rey itu. Lalu aku pun membereskan buku dan memasukkan nya ke dalam tas ransel ku yang berwarna hitam, dan aku pun tidur tanpa menghiraukan obrolan Bang Rey tadi.

Jangan lupa vote yakkk

menjaganya dalam setiap DO'ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang