Part 6 - Di tinggal liburan

3.1K 349 4
                                    

.

.

^-^

.

.

Pagi hari yang ribut di keluarga Park, kali ini bukan ulah para tuyul kecil, tapi ulah kedua orang tua mereka.


Jaemin tak habis pikir, berlibur di Bali? Hari selasa? Apa ini lelucon?! Ayolah, apa memang orang tua mereka sengaja memilih hari selasa agar ia dan Jisung tak bisa ikut? Jaemin kan juga mau berlibur di Bali...


Dan yang lebih menyebalkannya lagi, mau tak mau ia harus mengurus Jisung, menjaga Jisung,memberi makan Jisung, dan satu lagi, tak boleh menganggu Jisung atau ia benar-benar tak bisa menonton konser NCT bersama Jeno, Haechan, Lucas, Mark dan lainnya.


Tadi pagi memang Jaemin sudah merayu ayahnya agar memberi keringanan, dan berhasil... yeah, meski gantinya adalah mengurus Jisung selama orang tua mereka berlibur... ini bencana.


" – eomma sudah menyiapkan beberapa bahan makanan di lemari es, kau ingatkan di mana eomma menyimpan susu untuk Jisung? Buatkan saat ia akan tidur nanti, bila Jisung ingin sesuatu eomma juga sudah memberi uang lebih padamu kan? – "


Ya ya ya selalu tentang Jisung, tidakkah eommanya sadar bahwa Jisung sudah cukup besar untuk mengurus dirinya sendiri? Astaga.


" – oh iya, jangan lupa mengingatkan Jisung untuk gosok gigi sebelum tidur Jaemin, lalu –"


"Jaehyun, hentikan. Kita bisa terlambat" Jaehyun menatap sebal pada Johnny, dia kan hanya tak ingin Jisung di telantarkan nanti oleh Jaemin.


"Baiklah, Jaemin, pastikan berangkat dan pulang nanti kau bersama Jisung, jangan sampai Jisung hilang, oke semoga hari kalian menyenangkan sayang~"


"Eomma Appa hati-hati di jalan ya?" teriak Jisung sebelum Jaehyun dan Johnny menghilang di balik pintu "Iya!!"


Jaemin menghembuskan nafas kesal kemudian kembali ia masukkan potongan roti dengan selai coklat ke dalam mulutnya. Setelah menelan potongan roti itu ia lirik adiknya, Jisung sedang menghabiskan susu vanillanya sambil menatap ke arahnya.


"Kenapa?" tanya Jaemin ketus, Jisung segera mengalihkan pandangannya "enggak" Jaemin mendengus, pasti Jisung masih marah padanya soal tadi malam, tapi entah mengapa ia malas meminta maaf, padahal hati kecilnya sudah menyuruhnya berkali-kali, tapi tetap saja Jaemin keras kepala.


"Kau hari ini pulang awal kan?" tanya Jaemin tiba-tiba, Jisung mengangguk "iya kenapa hyung?" "Kalau begitu kau ke sekolahku dulu, bilang saja kau adikku pasti di ijinkan masuk, lalu tunggu aku sampai aku pulang, mengerti?"


Dahi Jisung mengkerut heran "aku bica pulang cendili, hyung. Aku akan langcung pulang ke lumah."


"Eomma bilang aku harus pulang bersamamu, kau mendengarnya juga kan? Ayolah jangan susahkan aku, aku hanya ingin di ijinkan menonton konser nanti"


Dan kata-kata Jaemin kembali membuat Jisung kesal, yang Jaemin pikirkan hanya konser konser dan konser, bahkan Jaemin mau mengurus Jisung juga karena konser bodohnya itu, kapan Jaemin mau baik padanya karena menyanyanginya? Tidak tau kah Jaemin bahwa selama ini Jisung menyanyanginya? Ya walaupun Jisung selalu kesal jika Jaemin sudah menjahilinya.


"Aku sudah selesai, ayo berangkat!"

.

.

^-^

.

.

"Hyung jahat! Hyung gak cayang cama Icung..."


Kata-kata itu berhasil membuat Jaemin frustasi, ia benar-benar merasa bersalah, ia benar-benar keterlaluan. Jaemin ingin minta maaf, tapi ia tak begitu mengerti bagaimana cara yang tepat, ia sudah terlalu sering membuat adiknya kesal bahkan menangis.


Sebelumnya ia senang sekali jika berhasil mengerjai Jisung, tapi sekarang malah ia merasa jahat.


"Ugghhh" Jaemin mengacak rambutnya frustasi.


"Kenapa?" Haechan yang sebelumnya mencatat semua penjelasan guru kini menoleh heran pada Jaemin yang duduk di sebelahnya, dia memang dari tadi terlihat uring-uringan tak jelas.


"Jisung lagi? Kau apakan dia?" kini Jeno yang duduk di belakang Jaemin bertanya, ia sudah sangat hafal apa-apa saja yang bisa membuat Jaemin jadi begini.


"Apa aku sejahat itu?" bukannya menjawab Jaemin malah balik bertanya, Haechan yang memang tidak mengerti apapun hanya menatap Jaemin bingung.


Jeno menepuk pundak Jaemin "kalau begitu kau harus buktikan kalau kau menyanyanginya, pasti dia akan senang"


Jaemin memutar tubuhnya menghadap Jeno, "caranya Jen?" Jeno menoleh pada Haechan, "kau tau Chan?"


Di tanya seperti itu Haechan malah membuang muka ke arah lain, Jeno tentu saja memberengut kesal melihatnya.


"Kau lihat? Sejak kemarin dia aneh sekali, kenapa sih dia? Apa salahku coba?" Jaemin hanya mengedikkan bahu untuk menjawabnya kemudian kembali menghadap depan sebelum guru itu mengeluarkannya dari kelas.

.

.

^-^

.

.

next? vote ya :D

LOPH YU // JaemSung / JohnJaeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang