Ten tidak bisa menahan senyum saat menatap Irene yang masih tertidur dihadapannya. Ten mengusap puncak kepala Irene, sesekali menyiris rambut wanita itu kebelakang telinga. Jari laki-laki itu lalu bergerak menyusuri bahu telanjang Irene melewati punggung menuju pinggang gadis itu dan memeluknya, membiarkan tubuh mereka bersentuhan dan sambil bernapas lega menyamankan dirinya disisi Irene.
"Sudah bangun?" Ten bertanya saat melihat Irene mulai membuka kelopak matanya.
Wanita itu menatap Ten dengan dahi berkerut, "kenapa kau-" Irene menghentikan ucapannya diikuti dengan semburat merah muncul dipipinya, "oh fuck!" makinya saat mengingat apa yang terjadi.
Ten tertawa sambil mengacak-acak rambut Irene. "Yup. We fuck each other last night."
"No! You fuckin' me."
Ten kemudian menarik tubuh Irene lebih dekat padanya, dan memeluknya. "Gak ada ucapan selamat pagi nih?"
"Morning."
"We gone to far." kata Ten berusaha tenang, meskipun ia tahu mereka memang harus membicarakan ini sekarang, saat keduanya dalam keadaan sadar. Yang menjadikan alasan kenapa ia tidak membahas masalah ini tepat setelah percintaan mereka berakhir. "kamu gak masalah?"
"Udah kejadian juga." ucap Irene berusaha tidak peduli. Sesungguhnya gadis itu tidak tahu harus bagaimana. Keduanya setengah mabuk dan ditambah Irene yang sedang melarikan diri, Ten jadi pilihan paling mengiurkan yang bisa ia temukan kemarin. Tapi Ten adalah teman yang baik. Sedikit dari orang yang bisa ia sebut teman, dan ia tidak ingin pertemanannya dengan Ten rusak hanya karena masalah ini.
Ten menurunkan wajahnya menatap gadis itu, ketika Irene tidak melakukan apapun Ten menciumnya. "Jadi rencananya mau sampai kapan di sini?"
"Sampai Hyungwon pergi dari Chicago."
Ten sama sekali tidak tahu kalau Hyungwon sedang berada di Chigago. Teman baiknya yang memiliki tubuh tinggi itu memang bilang tidak akan ada disini saat ia datang dan mungkin sampai saat Ten kembali ke Thailand. Ten hanya beranggapan laki-laki itu pergi menggantikan ayahnya untuk urusan bisnis. Ia sama sekali tidak menduga Hyungwon akan mengejar Irene ke Chicago padahal laki-laki itu berencana menikah dalam waktu dekat.
Diluar itu, Ten memang tidak mengetahui secara pasti apa masalah antara Irene dan Hyungwon yang membuat keduanya putus dan secara mendadak Hyungwon bertunangan dengan perempuan lain. Terakhir kali ia bertemu dengan Hyungwon, laki-laki itu masih dengan keinginannya menikahi Irene. Siapa yang sangka manusia bisa berubah dengan cepat.
Ten terkekeh pelan menyadari kalau pikirannya itu sedikit banyak juga berlaku pada dirinya sendiri. Karena nyatanya ia juga berubah dalam waktu yang cepat. "Tinggal disini aja Rin."
Irene menyipitkan matanya, menatap penuh selidik pada Ten. "So you could sleep me everyday, right?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Apartement 1001 | TEN WAYV ✔
FanfictionSorry but not sorry~ Warning! - Alternatif Universal - Out Of Character - Trash Content - Mature Content Start : 22/07/2020 Rinvelly ❤