Apartement 1001 | TEN WAYV ✔

Last : A Perfectly Good Heart

"bagaimana menurutmu?" Ten menatap hasil kerja tangannya diatas meja.

"yah..." Irene berguman tanpa benar-benar mendengar apa yang dikatakan oleh Ten.

Ten memutar tubuhnya menatap pada Irene yang duduk di sofa sementara dirinya duduk di lantai di depan perempuan itu. "Irene?!"

Irene mengerjap sekali baru menyadari kalau Ten sedang menatapnya penuh kecurigaan sekarang.

"apa yang kau pikirkan?" tanya Ten.

Irene menatap Ten selama beberapa saat sebelum membuka mulutnya. "hanya teringat sesuatu." Ujarnya. "kau tidak menggunakan kondom 'kan kemarin?"

Ten melebarkan matanya lalu sedetik kemudian mengerutkan dahinya mencoba mengingat kegiatan mereka beberapa hari yang lalu. "aku lupa."

"Ten!"

"bukan itu." bantah Ten panik. "aku lupa apakah aku menggunakanny atau tidak."

Irene menghela napas lalu memijat pangkal hidungnya pelan. "lupakan itu tidak penting. Aku tidak mungkin hamil hanya karena kau sekali tidak menggunakan kondom. Tapi ada hal yang lebih penting."

"apa?"

"kau dan Lisa."

"kenapa itu jadi hal yang penting untukmu?" tanya Ten karena jujur saja ia sendiri sudah malas memikirkan tentang hubungannya dengan Lisa, hanya membuatnya sakit kepala.

"berbaikanlah dengan Lisa!"

"kami tidak bertengkar."

"tapi hubungan kalian juga tidak baik Ten. Perbaiki hubungan kalian jadi aku bisa pergi tanpa rasa bersalah dan bisa menganggap apa yang kita lakukan tidak pernah terjadi."

Ten terdiam saat Irene mengatakan perempuan itu akan pergi. Dari awal dia sudah tahu hubungan mereka tidak lebih dari kesenangan semata dan Irene akan pergi cepat atau lambat. Ten pikir ia sudah menyadari semua itu dan tidak akan menganggapnya jadi masalah besar. Tapi nyatanya sekarang muncul keinginan untuk menahan gadis itu lebih lama bersamanya.

"kau mau pergi kemana? Bukannya Hyungwon masih di Chicago?"

Irene menghela napas dan menyandarkan tubuhnya ke sofa. "satu-satunya tempat yang tidak akan bisa Hyungwon kunjungi dengan mudah. Rusia."

"mendadak sekali?"

"jika ingatanku tidak salah, minggu depan ulang tahun ayahnya Hyungwon. Dia bisa kembali ke sini kapan saja. Lagipula Taeyong kemarin melakukan mengakuan dosa."

"hah?"

"Taeyong tidak sengaja memberitahu Hyungwon aku ada disini."