37

1.1K 101 1
                                    

Jangan lupa vote & komen nya ya ^^

Happy Reading

🌹🌹🌹🌹🌹


Hujan turun di malam hari. Membuat Jaehyun semakin merasa akan kehadiran sang ayah.

Jaehyun tersenyum sambil terus memandangi foto keluarga, ada ayah, ibu, dan Jaehyun kecil.

"Jae.."

Tok tok tok

"Masuk aja" teriak Jaehyun dari dalam kamar.

Seorang wanita paruh baya masuk ke dalam kamar nya Jaehyun, sambil membawa nampan yang di atas nya terdapat nasi dan lauk.

"Bunda nyuruh bibi buat anterin ini, buat makan malam kamu"

Jaehyun tersenyum kemudian berdiri dan meraih nampan tersebut, "Makasih bi"

Wanita tersebut tersenyum, "Saya keluar ya"

"Bi" panggil Jaehyun.

"Ya?"

"Bunda udah makan malam?" tanya Jaehyun dan dijawab anggukan oleh wanita tersebut, "Udah. Tadi di ruang makan"

Jaehyun mengangguk setelah itu wanita yang dipanggil 'bibi' oleh Jaehyun pun keluar dari kamar.

Tadi siang, ibu nya Haneul menelepon wanita tersebut untuk sekedar membantu pekerjaan bunda nya Jaehyun di rumah. Bi Mirae, orang memanggilnya.

Ia pernah bekerja di rumah Haneul untuk membantu sang ibu. Maka dari itu, ibu nya Haneul menelepon bi Mirae untuk bekerja di rumah Jaehyun.

Pintu kamar Jaehyun tiba-tiba saja terbuka. Jaehyun menoleh dan langsung tersenyum begitu melihat sang bunda yang membuka pintu kamarnya.

"Jae, bunda boleh masuk?" Jaehyun pun mengangguk.

Bunda segera duduk di kursi dekat Jaehyun.

"Makan yang banyak ya, bunda ga mau kamu sakit" ucap Bunda sambil tersenyum.

"Bunda mau ngomong"

Jaehyun menatap wajah sang bunda, "Ngomong aja bun"

"Tentang ayah kamu"

Jaehyun tersedak. Bunda pun segera menyodorkan segelas air putih untuk Jaehyun.

"Tentang apa bun?" tanya Jaehyun dengan sekuat tenaga menutupi rasa sakit hati nya.

Bunda tersenyum, "Maafin bunda sama ayah-"

"Bun... Stop bilang maaf" ucap Jaehyun sambil menatap sang bunda, kemudian melanjutkan kegiatan makan nya.

"Ayah kamu sebenarnya udah rencanain untuk transplantasi jantung. Tapi, Tuhan berkehendak lain. Ayah dijemput lebih awal sebelum operasi transplantasi nya terlaksanakan"

Jaehyun mengangguk, "Tuhan lebih tahu gimana sakitnya ayah selama ini, Tuhan lebih sayang sama ayah, ya kan bun?"

Bunda mengangguk.

"Sekarang, cuma kamu satu-satunya orang yang ada untuk bunda. Bunda ga akan bikin kamu ngerasain sakit lagi Jae" ucap sang bunda sambil menggenggam tangan Jaehyun.

Jaehyun tersenyum, "Kita coba mengikhlaskan ayah ya bun? Kita pasti bisa"

Bunda mengangguk.

"Oh ya Jae.."

Complicated || Jung JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang