Genya's POV:
Sebenarnya, aku tidak suka saat-saat seperti ini.
Kalau bukan karena permintaan Himejima-san, aku tidak akan pergi ke sini.
Aku memang berbeda. Ketika para pemburu iblis lain bisa menggunakan teknik pernapasan tertentu, aku tidak bisa menggunakan teknik pernapasan sama sekali. Kemampuanku yang dapat menyerap kekuatan iblislah yang membantuku hingga sekarang. Namun, kemampuan itu juga membuat Himejima-san terus mengkhawatirkan kondisi tubuhku sehingga ia mengenalkanku dengan Kocho-sama dan memintanya untuk memeriksaku secara berkala.
Tapi, aku tidak pernah bisa menikmati waktu bersama Kocho-sama. Dan kurasa Kocho-sama juga merasa begitu.
Kini, aku berada di depan kantornya dan mulai mengetuk pintu.
"Permisi...."
Aku masuk ke dalam, dan tidak menemukan sang Pilar Serangga di sana. Malahan....
"Hai. Duduklah."
Tunggu..., dia...?
Gadis yang membantuku melawan iblis sebulan yang lalu? Kenapa dia bisa ada di sini? Di kantor Kocho-sama?
Ia duduk di kursi yang biasa ditempati Kocho-sama, sambil memegang sebuah map dan membolak-balik isinya. Aku pun duduk di kursi yang berada di depannya. Setelah aku duduk, ia mengalihkan perhatiannya dari map itu kepadaku.
"Kocho-sama sedang ada urusan, jadi ia memintaku untuk memeriksamu. Tidak masalah, kan?"
"Iya."
"Ngomong-ngomong, ini bukan pertama kali kita bertemu, bukan? Sebulan yang lalu, kita pernah bertemu di Distrik Nakagawa." ujarnya. "Namaku Fujihara Masumi. Yah, kita mulai saja."
"Jujur, ini pertama kalinya aku berhadapan dengan kasus seperti ini. Dan aku pun agak ragu apa aku bisa membuat pernyataan yang cukup baik untuk Kocho-sama. Pada manusia biasa pun ada saja orang yang memiliki gangguan dalam tubuhnya karena sel-selnya sendiri. Tapi, kau? Sel-sel iblis masuk dalam tubuhmu dan malah berkombinasi dengan sel tubuhmu." Ia terus bicara sambil melihat isi map sesekali. "Ini perkara yang sangat baru bagiku. Mungkin ada banyak hal yang akan kupertanyakan. Tapi, semoga saja ini tidak memakan banyak waktu."
Oke, sepertinya ini akan jadi agak merepotkan. Mengapa Kocho-sama malah memilih gadis ini? Orang yang benar-benar baru akan membutuhkan waktu lama untuk menyesuaikan informasi. Padahal, aku tidak suka berlama-lama dengan perempuan.
Dan memangnya dia paham dengan hal-hal seperti ini? Bukan apa-apa. Jarang aku melihat adanya pemburu iblis yang paham dengan ilmu medis atau semacamnya. Pemburu iblis yang paling pandai dalam hal ini setahuku adalah Kocho-sama sendiri. Lagipula, bukankah masih ada Kanzaki Aoi? Kenapa Kocho-sama tidak meminta bantuannya saja?
"Ada apa dengan raut wajahmu? Kau ragu kalau aku tidak bisa melakukan apa yang bisa dilakukan Kocho-sama?" Tiba-tiba, gadis itu bertanya padaku, yang membuatku agak tersentak.
"Ah, ti...tidak."
Ia mengerutkan kening. Ya ampun, baru saja aku memikirkannya. Apakah gadis ini punya kemampuan membaca pikiran?
Mendadak saja aku berharap Kocho-sama bisa cepat menyelesaikan urusannya hingga aku tak perlu lagi berurusan dengan gadis ini. Menakutkan kalau tanpa bicara saja ia sudah tahu apa yang ada di pikiranku.
Ah, apa yang kau pikirkan, Genya? Kocho-sama tidak mungkin memilih sembarang orang. Kau seharusnya tidak perlu ragu.
Semoga ini tidak makan waktu lama.
.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Poisonus | Kimetsu no Yaiba Fanfic
FantasySiapa yang tahu seorang pria berwajah keras ternyata berhati lembut? Dan siapa yang tahu isi hati seorang gadis misterius yang selalu bersembunyi di bawah tudung? Masing-masing punya kisah dan karakter sendiri. Keduanya tak bisa diprediksi. Tapi, k...