CHAPTER 1 - HARI PERTAMA KU PENUH KESIALAN

64 8 1
                                    

Kota Tytan, ALter
20 Juli 3023

♪ ♪ ♪
Suara alarm yang tidak ingin kudengar berdering sepanjang waktu bertabrakan dengan suara kicauan burung yang bertengger di jendela ku.

Aku yang masih berada di balik selimut sangat kelelahan setelah mengadakan pesta kelulusan dan juga merayakan diterimanya aku di sebuah perusahaan terkenal di Kota ini.

Namun kenyamanan pagi ini berakhir setelah aku ingat bahwa hari ini adalah hari pertamaku bekerja!

Aku keluar dari selimut yang memenjarakan ku, langsung mengambil handuk dan menuju kamar mandi. Setelah selesai mandi langsung ku kenakan seragam kerja, dan aku melihat kearah jam tangan yang memberitahukan bahwa aku telat 10 menit.

Dengan terburu-buru, semua perlengkapan kerja ku berupa dokumen ,peralatan kantor ku ambil semua dan langsung menuju garasi hingga aku lupa untuk sarapan.

Aku yang biasanya menggunakan sepeda untuk ke sekolah sekarang tidak lagi karna aku akan menggunakan hadiah yang dikirimkan kepadaku sebagai hadiah kelulusan berupa, Lamborghini Aventador VX.

Aku langsung masuk kedalam mobil tersebut dan menyalakan mesin, suara mesin mobil ini begitu mulus untuk kudengar dengan kedua telingaku.

Kemudian kakiku menancap gas mobil tersebut dan keluar dari garasi rumah ku. Aku menyesuaikan GPS mobil untuk menentukan arah tercepat menuju kantor.

Dengan kecepatan 547 km/jam mobil ku melaju. Aku sepertinya sedang beruntung karna jalan dalam keadaaan sepi sehingga aku dapat melaju tanpa hambatan.

"Wohooo! Aku adalah kecepatan,"
Ucapku dengan penuh rasa bangga melaju sepanjang jalan.

Namun rasa bangga tersebut hilang dalam sekejap ketika keberuntunganku membawaku ke malapetaka yaitu hal yang sangat ku hindari datang menghambat ku. Ya hanya sebuah Lampu Merah.

•••


Sudah tidak dapat dipungkiri bahwa Abad ke-30 peradaban yang ada di dunia ini sangat lah maju dan Negara ALter terkenal di dunia dengan sistem pengaturan lalu lintas yang ketat, salah satunya sistem pengaturan lampu merah.
Lama dan cepat nya berganti warna tergantung banyaknya pengguna kendaraan yang berhenti, seperti memprioritaskan kendaraan yang berhenti paling banyak.

Sialnya aku kena lampu merah disaat sepi dan mobilku yang melaju terpaksa berhenti dipersimpangan. Aku menghela nafas dan mencoba mendinginkan pikiran sejenak.

"Haduhh... pagi ini sial banget dah. Bangun kesiangan, telat dihari pertama kerja, kena lampu merah, dan sendirian juga disini. Arghh... kenapa aku tinggal di negara aneh ini yaa Tuhan!" Ucapku dengan penuh rasa kesal.

Orang tua ku mengirimku ke kota Tytan semenjak aku masih duduk di bangku SMP untuk belajar hidup mandiri, tapi tidak kusangka akan sesulit ini.

Aku melihat ke arah lampu merah terdapat angka yang sepertinya menunjukkan durasi untuk berganti warna dan lampu merah tersebut akan berganti warna menjadi hijau 2 jam lagi. Jika terdapat 10 kendaraan yang berhenti bersamaan maka lampu merah ini akan berganti warna secepat mungkin.

"Tapi kenapa gak ada satupun kendaraan yang lewat searah sama aku sih?!" ucapku sambil menghantamkan kepala ku berulang kali ke setir mobil.

•••


Setelah 1 jam menunggu dengan penuh rasa bosan,kesal,khawatir sambil melihat kendaraan dari arah yang berbeda melintas dan akhirnya datang 1 mobil yang berhenti di sebelah mobiku. Kupikir Tuhan masih peduli kepada ku karna tidak ingin melihatku kesepian di persimpangan ini.

1 jam 15 menit telah berlangsung namun masih tidak ada 8 kendaraan lainnya lewat di persimpangan ini dan juga mobil yang disebelahku masih menunggu sama sepertiku. Karna sangking bosannya, aku menurunkan kaca mobil ku dan mencoba menyapa pengendara mobil yang ada disebelahku.

"Halo tetangga sebelah, sepertinya kita sama-sama terjebak di lampu merah ini yaa," sapa ku dengan memasang senyum palsu yang menyembunyikan kekesalanku.

Aku bicara panjang lebar namun tidak sekalipun pengendara mobil sebelah menghiraukan ku. Karna aku sangat kesal dan penasaran terhadap pengendara mobil tersebut, aku langsung turun dari mobil dan mencoba menghampiri mobil tersebut.

Ketika aku melihat kedalam melalui jendela mobil tersebut, ternyata tidak ada pengendaranya dan tanpaknya mobil ini hanya mobil kendali jarak jauh.

Emosi ku semakin naik setelah menyadari bahwa dari tadi aku hanya bicara pada mobil tanpa pengendara. Aku sudah tidak bisa menahan emosi ku lagi. Aku mengambil pemukul bisbol yang berada di bagasi mobilku, kemudian berjalan menuju kedepan mobil sialan itu sambil menyeret pemukul bisbol.

"He-hehehe... Sepertinya pemilikmu bernasib sial hari ini ya kan mobil rongsokan," ucapku dengan nada rendah sambil mengarahkan pemukul bisbol ke mobil.

Kemudian aku mencoba menaiki bagian depan mobil itu, dan berdiri diatasnya tanpa menghiraukan keadaan sekitar. Aku menghela nafas terlebih dahulu kemudian dengan sekuat tenaga langsung ku luncurkan pukulan pertama ke kaca depan mobil tersebut. Pukulan kedua,pukulan ketiga, dan pukulan lainnya ku arah semua ke bagian mobil tersebut sambil melampiaskan rasa kesal ini.

•••

Hingga akhirnya aku tertawa sangat lantang dengan pemukul bisbol ditangan kanan yang sedang ku angkat ke atas layaknya seorang juara dan berdiri diatas mobil yang baru saja kuhancurkan.

Tidak lama kemudian seperti ada yang mengalir di sekitar genggaman tangan ku dan ketika ku perhatikan seperti cairan warna merah,

"DARAH?! Loh kok bisa ada darah, sejak kapan?! Dari tadi kan aku hanya memukul mobil sialan ini!"

Aku yang dalam keadaan panik mencoba untuk tenang dan berpikir sejenak apa yang sebenarnya terjadi. Ketika aku mencoba melihat sekeliling mobil yang kuhancurkan, tak lama kemudian aku mendengar suara seseorang.

"T-tolong A-aku..." suara tersebut terdengar pelan dari arah belakangku

Seketika aku panik lagi dan sangat ketakutan untuk membalikkan pandanganku kearah sumber suara tersebut.

Tapi aku memberanikan diri dan mencoba membalikkan pandanganku perlahan dan ternyata ada seseorang tergeletak di zebracross, belumuran dengan darah disekitarnya.

Aku hanya terdiam di tempat, pikiran ku kosong, diri ku sangat panik untuk menghadapi situasi ini.

"Ya Tuhan, Apa yang telah ku lakukan...?"

•••

To be continued

Red - Light Story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang